DPRD Sebut Aksi Klitih Bikin Orang Takut Pergi ke Yogyakarta
Merdeka.com - Aksi kekerasan jalanan atau lazim disebut klitih dengan pelaku sebagian besar berstatus pelajar kembali marak di Yogyakarta. Bahkan, dalam kurun beberapa waktu belakangan ini, aksi klitih memakan nyawa.
Ketua DPRD DIY Komisi A Eko Suwanto menuturkan, peristiwa kekerasan jalanan ini mencoreng kota Yogyakarta yang dikenal ramah dan berbudi pekerti luhur. Selain itu kekerasan jalanan juga membuat warga was-was saat akan bepergian.
"Kekerasan ini dapat menimbulkan rasa takut, was was dan kekhawatiran saat bepergian. Oleh karena itu pemerintah, tokoh masyarakat, keluarga dan aparat penegak hukum harus bersama sama memberikan perhatian dan kerja keras agar kekerasan ini tidak terjadi lagi dan tidak berulang serta harus dapat mewujudkan rasa aman dan nyaman di wilayah DIY," ujar Eko, Selasa (14/1).
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Kenapa kekerasan anak di sekolah semakin marak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan maraknya kekerasan terhadap anak di lingkungan satuan pendidikan karena lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya kelompok pertemanan yang berpengaruh negatif. 'Kekerasan pada anak di satuan pendidikan cenderung dilakukan secara berkelompok akibat lemahnya deteksi dini terhadap tumbuhnya circle yang berpengaruh negatif,' kata Anggota KPAI Aris Adi Leksono saat dihubungi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Senin (11/3).
-
Apa yang dilakukan Pemprov DKI terhadap para pelajar? Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar apel pengarahan kepada ratusan pelajar terindikasi hendak tawuran di Balai Kota DKI Jakarta.
"Tindak kekerasan ini tidak saja timbulkan korban dan rasa takut, juga mengancam perekonomian Jogja. Sebagaimana diketahui Jogja merupakan tujuan wisata dan sekaligus tujuan orang belajar. Kekerasan ini dapat menimbulkan rasa takut, was was dan kekhawatiran saat bepergian," imbuh Eko.
Eko menyebut mengatasi kekerasan jalanan ini perlu kerja sama antara pemerintah, tokoh masyarakat, keluarga dan aparat penegak hukum. Lewat kerja sama ini diharapkan bisa memberikan perhatian dan kerja keras agar kekerasan ini tidak terjadi lagi dan tidak berulang. Eko menilai, keamanan dan kenyamanan wilayah ini akan mendorong peningkatan wisatawan datang dan tentu saja berdampak positif bagi perekonomian di DIY.
Eko berharap para orang tua, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah harus memberikan perhatian besar bagi pendidikan anak anak kita, khususnya pendidikan budi pekerti. Eko berharap orang tua bisa memberikan perhatian dengan cukup serta memberi pengawasan bagi anak.
"Pondasi pendidikan dan perhatian yang baik ini diharapkan menjadikan anak memiliki watak berbudi pekerti luhur dan cerdas," ucap Eko.
Eko menegaskan pihaknya mendesak pemerintah daerah untuk memberikan pendidikan dan menyediakan ruang terbuka atau fasilitasi berbagai program dan kegiatan positif untuk anak anak muda. Harapannya anak muda dapat menggunakannya untuk salurkan hobi yang positif, melalui ruang terbuka bersama ini pergaulan juga positif, saling kenal dan saling menghormati.
"Kita ketahui salah satu tujuan pengaturan keistimewaan DIY adalah wujudkan ketentraman masyarakat. Kita harap Pemda kerja keras wujudkan hal ini dalam waktu dekat Komisi A akan mengundang Pemda untuk membahas hal ini," papar Eko.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan tidak bernyawa
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Gunung Soputan, depan Balai Pertemuan Bhumiku, Desa Pemecutan Kelod, Denpasar Barat, Bali pada Rabu (17/1) dini hari.
Baca SelengkapnyaBiasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah.
Baca SelengkapnyaSalah satu pelajar bahkan diamankan polisi saat bersembunyi di Cikarang, Bekasi.
Baca SelengkapnyaKasus pembullyan kembali terjadi. Kali ini kasus viral ini terjadi di Cilacap, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaSejumlah pelajar di Kabupaten Langkat melakukan aksi kriminal di jalanan yang membahayakan pengendara lain.
Baca SelengkapnyaAkibat tawuran satu orang alami luka bacok di bagian punggung.
Baca SelengkapnyaGerombolan bermotor berjumlah 17 orang dengan 7 sepeda motor.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaKekerasan yang terjadi di jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, Jumat (17/5/2024) malam viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca Selengkapnya