Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPRD Sering Tegur Dinkes Tangsel karena Lambat Merespons Laporan Terkait Covid-19

DPRD Sering Tegur Dinkes Tangsel karena Lambat Merespons Laporan Terkait Covid-19 Wakil DPRD Tangsel Li Claudia Chandra. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menanggapi santai adanya penelantaran pasien Covid-19 oleh satgas dan Puskesmas di kawasan Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

Dalam peristiwa tersebut, dua kakak beradik AR (35) dan AL (27), mengaku ditelantarkan tim Satgas Covid-19 dan pihak Puskesmas, lantaran tidak mendapat layanan untuk melakukan swab PCR tes serta isolasi dan perawatan khusus pasien Covid-19 di rumah sakit atau di Rumah Lawan Covid-19 Tangsel.

Bahkan, AR yang merasakan sejumlah gejala Covid-19 pada tubuhnya itu, juga hanya diberikan resep dokter yang dia tebus secara mandiri.

Orang lain juga bertanya?

"Ini berita sudah lama. Menurut Pak RT dan Pak RW mereka sudah pulang ke rumah. Sudah pulang dari wisma atlet," ucap Kepala Dinkes Tangsel, Alin Hendarlin Mahdaniar dikonfirmasi.

Sementara, ketika ditanya mengenai protokol penanganan pasien bergejala hingga dinyatakan positif Covid-19, Alin enggan memberikan penjelasan.

Wakil Ketua DPRD Tangsel Li Claudia Chandra mengakui lambannya Dinkes Tangsel dalam merespons setiap laporan masyarakat terkait penanganan pasien Covid-19.

Dia mengklaim, telah seringkali memperingati Dinkes Tangsel untuk lebih cepat tanggap dalam merespons setiap aduan dan laporan yang diterima.

"Memang Dinkes Tangsel lambat merespons setiap laporan terkait penanganan Covid-19. Berkali-kali dalam setiap kesempatan dalam RDP (rapat dengar pendapat) maupun evaluasi kemarin, kami di DPRD mengingatkan Dinkes beserta jajarannya agar bersikap responsif," tegas Li Claudia.

Li Claudia juga mengaku kaget, pasien positif Covid-19 tersebut hanya diberikan resep saja oleh pihak Puskesmas dan menebus obat-obatan dari resep tersebut secara mandiri.

"Harusnya tidak (menebus mandiri) karena untuk penanganan Covid-19 sudah ada anggarannya. Ini nanti akan saya cek. Saya juga meminta anggota saya yang di komisi II mengecek," tegas Li.

Sementara AR, mengaku saat ini sudah kembali ke rumah, usai isolasi di Wisma Atlet bersama istri dan seorang anaknya. Isolasi ke Wisma Atlet pun lanjut AR, bukan merupakan hasil koordinasi Dinkes Tangsel.

"Iya sudah pulang, saya, istri dan anak pertama saya. Tapi jalur bang Cobra (rujuk wisma atlet), bukan jalur Dinkes atau Puskesmas," jelas AR

Sebelumnya diberitakan, dinyatakan positif Covid-19. Dua warga Tangsel ditelantarkan Satgas Covid-19 dan Puskesmas. Penelantaran itu, membuat pasien melakukan swab PCR tes, pembelian obat-obatan dan isolasi secara mandiri.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa
Satu Warga Suspek Monkeypox, Dinkes Sumsel Pastikan Hanya Cacar Biasa

Kepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.

Baca Selengkapnya
Sampah Menumpuk di Pasar Kutabumi Bikin Warga Jengkel, Tak Diangkut Karena Dinas Kebersihan Diperiksa Polisi
Sampah Menumpuk di Pasar Kutabumi Bikin Warga Jengkel, Tak Diangkut Karena Dinas Kebersihan Diperiksa Polisi

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Tangerang berjanji sasmpah segera diangkut besok.

Baca Selengkapnya
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal
Kasus Difteri Kembali Ditemukan di Garut, Seorang Warga Meninggal

Penyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.

Baca Selengkapnya
Anggota DPRD Kenneth Wanti-Wanti Dinkes DKI, Gerak Cepat Tekan Penyebaran Cacar Monyet Jelang Pemilu 202
Anggota DPRD Kenneth Wanti-Wanti Dinkes DKI, Gerak Cepat Tekan Penyebaran Cacar Monyet Jelang Pemilu 202

Satu kasus terakhir dilaporkan pada 14 Oktober 2023 yang merupakan warga DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Bantu Warga yang Sakit Melalui Whatsapp
Bantu Warga yang Sakit Melalui Whatsapp "Lapor Pak Kapolres", Polres Cimahi Gercep Langsung Terjunkan Dokter

Polres Cimahi memberikan respon cepat atas pengaduan masyarakat. Anggota Polres bahkan kedapatan terjun langsung menanggapi.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta
Kemenkes Temukan 2 Kasus Baru Cacar Monyet di Jakarta

Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.

Baca Selengkapnya
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien
Insentif 6 Bulan Tak Dibayar, Dokter RSUD Soe Mogok Layani Pasien

Puluhan dokter kompak mogok layani pasien sampai insentif mereka dibayar.

Baca Selengkapnya
Miris! Bocah di Tangsel Kena ISPA Karena Tetangga Sering Bakar Sampah
Miris! Bocah di Tangsel Kena ISPA Karena Tetangga Sering Bakar Sampah

Keluhan pembakaran sampah tersebut sudah diadukan sejak Juli tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Dua Warga Tangerang Selatan Positif Cacar Monyet
Dua Warga Tangerang Selatan Positif Cacar Monyet

Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada.

Baca Selengkapnya
Kesal Sampah Tak Diurus Pemerintah, Warga Kalbar Nekat Angkut Bertruk-truk Sampah lalu Dibuang di Kantor Bupati & DPRD
Kesal Sampah Tak Diurus Pemerintah, Warga Kalbar Nekat Angkut Bertruk-truk Sampah lalu Dibuang di Kantor Bupati & DPRD

Berikut momen warga Kalimantan Barat nekat buang sampah bertruk-truk di kantor Bupati dan DPRD.

Baca Selengkapnya
Satpol PP DKI Jelaskan soal Denda Rp50 Juta Bagi Warga Bila Ditemukan Jentik Nyamuk
Satpol PP DKI Jelaskan soal Denda Rp50 Juta Bagi Warga Bila Ditemukan Jentik Nyamuk

Bukan hanya denda, warga juga bisa terkena hukuman pidana paling lama dua bulan.

Baca Selengkapnya