DPRD Surabaya: Usut Siapa di Balik Izin Proyek Penyebab Jalan Gubeng Ambles
Merdeka.com - Anggota DPRD Surabaya meminta penyidik dari Polda Jawa Timur untuk mengusut tuntas siapa mafia izin proyek basement Rumah Sakit (RS) Siloam yang menjadi penyebab amblesnya Jalan Raya Gubeng pada 18 Desember 2018 lalu.
"Nah, itu juga kalaupun ada potensi ke sana (permainan izin proyek) harus diungkap tuntas. Siapapun dengan latar belakang apapun, ya, sekalipun, ya, misalnya gitu," tegas anggota Komisi C DPRd Surabaya, Visensius Awey, Kamis (3/1) sore.
Saat ini, Polda Jawa Timur sudah menetapkan dua orang tersangka, yaitu inisial F bidang perencanaan serta satu orang lagi belum disebut identitasnya, termasuk apakah tersangka kedua ini dari bidang pengawas atau dari pelaksana proyek.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
-
Dimana lokasi perumahan yang ambles? Hal inilah yang terjadi di Kompleks Perumahan Graha Aria Bima, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
-
Kenapa rumah di perumahan itu ambles? Diduga amblesnya tanah di sana disebabkan dari dampak proyek pemeliharaan jembatan tol Banyumanik-Ungaran.
-
Mengapa Jalan Rahasia terdampak proyek tol? Di bawah jembatan itu mengalir Sungai Winongo. Sementara jalan rahasia yang juga melewati jembatan itu berada di sebelah aliran sungai dan berada di permukaan tanah yang lebih tinggi. Walaupun berada di kolong jembatan, di jalan rahasia itu sudah terpasang patok berwarna merah. Patok merah itu menandakan bahwa tempat itu nantinya akan terdampak proyek jalan tol.
Sebab, kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, ada tiga orang yang berpotensi menjadi tersangka dalam kasus jalan amblesnya di Raya Gubeng, yaitu bidang perencana, pengawas, dan pelaksana proyek basement RS Siloam.
Tersangka F yang membidangi perencanaan proyek yang ditangani PT Nusa Konstruksi Enjiniring (NKE), disebut Barung satu paket dengan penyidikan masalah perizinan.
"Ketika perencanaan sudah ada, tentunya ada bagian perizinannya, di situ masuk! Masak sih perencanaan satu proyek tidak ada perizinannya? Berarti kan ini proyek bodong? Tentu ada izinnya," tegas Barung di Mapolda Jawa Timur siang tadi.
Nah, soal perizinan ini, Awey senada dengan Barung. Menurutnya, yang mempermudah proses perizinan proyek itu orang yang memiliki akses ke Pemkot Surabaya. "Kita gak sebut namanya, jadi pihak pemberi izin sama pihak pengaju izin ada mediatornya," ungkapnya.
Maka dari itu, politikus asal Partai NasDem ini berharap, agar penyidikan polisi tidak hanya melihat kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng hanya di level bawah (pihak kontraktor) saja.
"Tapi dari leveling atas (Pemkot Surabaya) yang mengeluarkan dan juga termasuk yang memungkin ada yang memediasi, katakan ada yang memdiasi, yang mempercepat proses ini (izin proyek), atau makelar atau apalah. (Harus) diungkap tuntas juga!" tegasnya.
Awey berharap, polisi juga bisa menelusuri lebih jauh keterlibatan seseorang terkait izin proyek RS Siloam, yang oleh Ketua DPRD Surabaya, Armuji sempat menyebut ada anak pejabat. "Hukum, apa, proses ini jangan mencari satu-dua orang sebagai kambing hitam," ucapnya.
Sementara dari sisi Pemkot Surabaya, Awey juga meminta Wali Kota Tri Rismaharini (Risma) memperlakukan kasus Jalan Raya Gubeng sama seperti saat dia marah melihat tanaman di Taman Bungkul dirusak orang beberapa tahun lalu. "Kami sangat menyayangkan kalau Pemkot (Surabaya) hanya puas sampai sebatas itu (recovery jalan)."
Ada yang merusak tanaman di Taman Bungkul saja, masih kata Awey, itu bagaimana reaksi Risma. "Begitu luar biasa! Itu sampai siapapun tahu marahnya luar biasa."
Namun ketika Jalan Raya Gubeng ambles dan melumpuhkan perekonomian di sekitar kejadian, sesal Awey, hanya ditanggapi biasa-biasa saja. "Tidak sedahsyat saat menanggapi taman yang rusak. Maka dari itu kita meminta dari Pemkot, dari kepolisian juga, untuk membuka terang siapa di balik itu semua," tandas Awey.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Buntut kejadian itu, pengembang perumahan Villa Rizki Insani bakal diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita dan menggeledah Graha Wismilak di Surabaya, Senin (14/8). Penggeledahan terkait dugaan pemalsuan surat atau akta otentik dan pencucian uang.
Baca SelengkapnyaKritik ini muncul setelah Nabilah menerima banyak keluhan warga di daerah pemilihannya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tidak terduga terjadi di Jalan Pasar Kembang, Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPenahanan terhadap Jubel dilakukan usai penyidik dari Kejati Sumut memeriksa berbagai saksi dan beberapa orang tersangka lainnya.
Baca SelengkapnyaGalian tersebut tidak ditutup dan diperbaiki seperti semula. Sehingga kerap kali bekas galian itu cepat rusak dan kondisi itu sangat meresakan warga.
Baca SelengkapnyaJalan aspal di Surabaya tiba-tiba pecah mengerikan. Meski demikian, warga diminta tak khawatir.
Baca SelengkapnyaFasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaKejagung juga mendalami dampak dari modus pengurangan volume proyek dalam proses pembangunan.
Baca SelengkapnyaMafia tanah terbukti merugikan keuangan negara, menyengsarakan kehidupan rakyat, serta menghambat investasi yang dapat membuka lapangan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaKapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana menyampaikan, penggeledahan itu dilakukan pada Senin, 2 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaHasil pengujian itu pun dibenarkan oleh Andreas lantaran sesuai dengan perbandingan yang ia lakukan, mutu beton Tol Layang MBZ tidak sesuai spesifikasi.
Baca Selengkapnya