Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dradjad Wibowo: Polisi akan menyesal panggil Pak Amien Rais

Dradjad Wibowo: Polisi akan menyesal panggil Pak Amien Rais Amien Rais. ©istimewa

Merdeka.com - Anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo mengatakan, Polri akan menyesal memanggil Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais. Sebab, dia menilai, pasal yang digunakan untuk memanggil Amien sebagai saksi di kasus dugaan penyebaran berita hoaks penganiayaan Aktivis Ratna Sarumpaet (RS) ini kurang kuat.

"Besok Pak Amien akan hadir ke Polda. Saya yakin Polda akan menyesal telah memanggil Pak Amien dengan tidak profesional. Jangan salahkan Pak Amien lho Pak Polisi," kata Dradjad saat dihubungi, Selasa (9/10).

Dradjad menilai, ada ketidakadilan dalam penggunaan Pasal 14 Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 1946. Dia heran, mengapa pasal itu tidak digunakan untuk menjerat Menteri Perdagangan (Mendag) Enggar Tiasto Lukita dan Kepala Bulog Budi Waseso yang sempat berseteru dan ia anggap membuat kegaduhan.

Orang lain juga bertanya?

"Apa yang membuat kasus hoaks Ratna bisa didefinisikan sebagai 'keonaran di kalangan rakyat', sementara ribut-ribut beras tidak? Beras itu hajat hidup rakyat banyak lho. Apa itu tidak lebih penting? Soal 'pemberitahuan bohong', silakan dicek sendiri, apakah ada kebohongan dalam masalah beras ini?" ungkapnya.

Menurutnya, tersebarnya foto dengan wajah lebam Ratna bukan dilakukan oleh Mantan Ketua MPR itu. Kata dia, foto tersebut sudah beredar di media sosial sebelum Ratna bertemu Amien atau Prabowo Subianto.

"Logikanya apa untuk menjadikan pak Amien sebagai saksi? Foto wajah lebam dan narasi penganiayaan itu sudah beredar luas di media sosial dan media online jauh sebelum RS menemui mas Bowo, pak Amien dan lain-lain. Jauh sebelum beliau-beliau konferensi pers," ujarnya.

"Ya carilah orang yang tahu tentang awal tersebarnya foto dan narasi tersebut. Bukan Pak Amien dkk yang sebenarnya juga korban kebohongan RS dan tahunya tergolong paling akhir," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menuturkan bakal membuka kasus korupsi yang sudah lama mengendap di KPK. Namun, dia tak menyebutkan apa kasus yang sesungguhnya dimaksud.

Hal itu akan disampaikan Amien Rais saat menghadiri sebagai saksi dalam kasus dugaan penyebaran hoaks dengan tersangka Ratna Sarumpaet. Pemanggilan kedua dijadwalkan pada Rabu 10 Oktober 2018.

"Saya akan datang di Polda setelah itu saya akan membuat sebuah fakta yang insyaAllah akan menarik perhatian," ujar Amien di Jalan Daksa, Jakarta Selatan, Senin (8/10).

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP: Kebijakan Presiden Dipertanggungjawabkan di Hadapan Rakyat
PDIP: Kebijakan Presiden Dipertanggungjawabkan di Hadapan Rakyat

Hasto Kristiyanto pun mencontohkan soal data impor beras karena terbukti tahun ini harus impor 6 juta.

Baca Selengkapnya
Said Didu, Kerap Kritik Keras Jokowi hingga Dipolisikan Luhut Kini Jadi Jubir Anies-Cak Imin
Said Didu, Kerap Kritik Keras Jokowi hingga Dipolisikan Luhut Kini Jadi Jubir Anies-Cak Imin

Said juga mengungkap kebohongan Jokowi yang lain. Seperti kebijakan impor dan utang luar negeri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Alasan Hakim MK Ogah Hadirkan Jokowi di Sidang, Singgung Cawe-Cawe Presiden
VIDEO: Alasan Hakim MK Ogah Hadirkan Jokowi di Sidang, Singgung Cawe-Cawe Presiden

Hakim MK Arief Hidayat mengungkap alasan tidak mau memanggil Presiden Jokowi falam sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Aiman Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi Hari Ini: Saya Bingung Kenapa Dipidanakan
Aiman Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi Hari Ini: Saya Bingung Kenapa Dipidanakan

Menurutnya, apa yang dilakukannya hanyalah sebuah pengingat akan pentingnya netralitas aparat jelang Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
MKD Gelar Sidang soal Pernyataan Amandemen UUD 1945, Bamsoet Absen
MKD Gelar Sidang soal Pernyataan Amandemen UUD 1945, Bamsoet Absen

Bamsoet sebelumnya dilaporkan ke MKD terkait pernyataannya soal wacana amandemen UUD 1945.

Baca Selengkapnya
Kubu Pegi Setiawan Ngadu ke Menko Hadi, Minta Tegur Polda Jabar
Kubu Pegi Setiawan Ngadu ke Menko Hadi, Minta Tegur Polda Jabar

Iswandi menyayangkan sikap Polda Jabar yang memilih untuk tidak hadir dalam sidang perdana praperadilan.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tegaskan Gus Miftah Harus Dievaluasi Usai Hina Penjual Es Teh Saat Kajian di Magelang
Gerindra Tegaskan Gus Miftah Harus Dievaluasi Usai Hina Penjual Es Teh Saat Kajian di Magelang

Gerindra menyayangkan adanya ucapan-ucapan dari Miftah yang dinilai kurang baik tersebut.

Baca Selengkapnya
Putusan MK soal Usia Capres-Cawapres Bikin Ganjar Gelisah, Anies: Kami Fokus Hadirkan Keadilan & Perubahan
Putusan MK soal Usia Capres-Cawapres Bikin Ganjar Gelisah, Anies: Kami Fokus Hadirkan Keadilan & Perubahan

Pihaknya tengah mementingkan bagaimana cara agar agenda yang disusunnya itu dapat terlaksana.

Baca Selengkapnya
Said Didu Tuding Ada Upaya Kriminalisasi untuk Muluskan Proses Pembangunan PSN PIK 2
Said Didu Tuding Ada Upaya Kriminalisasi untuk Muluskan Proses Pembangunan PSN PIK 2

Tim hukum Said Didu menilai tidak ada korelasi antara pernyataan Said Didu dengan pelapor Maskota.

Baca Selengkapnya
Jokowi Panggil Menkum HAM Baru ke Istana, Ini Agenda Penting yang Dibahas
Jokowi Panggil Menkum HAM Baru ke Istana, Ini Agenda Penting yang Dibahas

Supratman sebelum dilantik sebagai menteri merupakan Ketua Badan Legislasi di DPR RI.

Baca Selengkapnya
Begini Respons Timnas AMIN soal Prabowo Sindir Anies Tak Pantas Bicara Etika
Begini Respons Timnas AMIN soal Prabowo Sindir Anies Tak Pantas Bicara Etika

Timnas AMIN menjelaskan bahwa pernyataan Anies kepada Prabowo merujuk etika yang harus dipegang pemimpin tertinggi.

Baca Selengkapnya
Bambang Widjojanto Walk Out dari Sidang MK, Eddy Hiariej Langsung Protes
Bambang Widjojanto Walk Out dari Sidang MK, Eddy Hiariej Langsung Protes

Bambang Widjojanto mempermasalahan status tersangka dugaan gratifikasi di KPK

Baca Selengkapnya