Drama Penangkapan Pengedar Narkoba Asal Madura, Polisi Pakai Helikopter TNI
Merdeka.com - Drama terbongkarnya jaringan pengedar narkoba asal Madura oleh Satuan Tugas (Satgas) Khusus Narkoba Polda Jatim bukan perkara mudah. Sebab hanya untuk menangkap pelaku yang bersembunyi di rumah, polisi musti memakai helikopter.
Proses penangkapan pengedar narkoba di Kecamatan Sokobanah, Sampang, Madura ini diceritakan Ketua Tim Satgas Narkoba yang juga Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Antonius Agus Rahmanto.
Ia menyatakan, saat proses penangkapan salah satu pelaku pengedar narkoba, pihaknya terpaksa harus menggunakan helikopter milik TNI AL.
-
Bagaimana polisi mengungkap narkoba? 'Barang bukti yang disita pada 2022 sebanyak 9,8 Kg, lalu meningkat tajam di tahun ini. Sedangkan tahun 2023 ini ada peningkatan barang bukti narkoba jenis sabu hingga 50,3 kilogram (Kg), ya (masuk zona merah) kota Makassar,' sebutnya,
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Siapa yang ditangkap polisi terkait kasus narkoba? 'Satu lagi Yogi Gamblez, bukan yang main di Preman Pensiun, tapi Serigala Terakhir. Yang berperan sebagai AKP Jaka. Dari kedua orang ini, dari salah satunya kami menemukan barbuk narkotika jenis ganja dan dua-duanya setelah kami lakukan cek urine awal positif narkoba menggunakan ganja, untuk kedua orang tersebut sampai sekarang kami sedang melakukan pendalaman perannya sebagai apa,' kata Panjiyoga kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barata, Jumat (10/5) malam.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
"Ya kita dibantu sama TNI AL waktu itu, menggunakan helikopter untuk menangkap salah satu pelaku di Sokobanah," tegasnya, Rabu (31/7).
Bukan lantaran ingin gaya. Namun karena sulitnya medan dan secara kultur sosial, membuat polisi harus melakukan hal itu. Sebab ada kecenderungan saat polisi melakukan penangkapan, warga yang ada di sekitar rumah pelaku akan melindungi.
"Mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu di sana akan melindungi pelaku. Makanya waktu itu kita berpikir, jangan sampai kita bisa masuk, tapi enggak bisa keluar. Kita juga memikirkan keselamatan anggota," ungkapnya.
Awalnya tidak ada yang menyangka jika helikopter TNI tersebut memuat anggota Satgas. Namun saat mendarat itu lah, masyarakat sekitar dan pelaku baru menyadari. Namun semuanya sudah terlambat. Sebab polisi segera melakukan penangkapan, meski sempat ada reaksi dari masyarakat.
"Ada masyarakat yang saat itu ngambil (merekam). Tapi tetap bisa kita lakukan (penangkapan)," tambahnya.
Pelaku diketahui berperilaku baik dengan masyarakat sekitar. Bahkan, di kampungnya ia dikenal cukup royal kepada warga sekitar. Ia diketahui kerap membagi-bagikan uang dari hasil mengedarkan narkoba.
"Pelaku sering membagi-bagikan uang. Sehingga masyarakat di sana cenderung melindungi pelaku," katanya.
Sebelumnya, Satgas Narkoba Polda Jatim menyita setidaknya 50 kg sabu dan 99 butir ekstasi dari jaringan mafia narkoba asal Madura. Dari kasus ini, petugas pun menangkap lima tersangka.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, penangkapan para pelaku dilakukan selama kurun waktu lima bulan. Mereka ditangkap tidak dalam waktu yang bersamaan.
"Jadi selama 5 bulan ini kita memang sengaja diamkan dulu, setelah semua jaringan terungkap baru kita berani ekspose," ujarnya, Rabu (31/7).
Ia menambahkan, para tersangka ditangkap satu persatu dalam waktu dan tempat yang berbeda. Namun ia menegaskan, setelah ada pengembangan penyelidikan, para tersangka ini ternyata masih satu jaringan.
Yang membuatnya kaget, jaringan para pengedar dan kurir narkoba ini justru berasal dari Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura.
"Jadi mereka ini bagian dari sindikat pengedar narkoba. Setelah dilakukan pengembangan kasus, ternyata asalnya selalu dari Madura dan masuknya dari Malaysia," tambahnya.
Ia menambahkan, para tersangka yang ditangkap rata-rata berperan sebagai bandar dan distributor narkoba. Bahkan salah satu bandar diketahui memiliki rekening dengan nilai transaksi hingga Rp 20 miliar.
Dari data yang dirilis Polda Jatim, polisi telah melakukan penangkapan dan penyitaan narkoba. Di antaranya pada 13 Februari, polisi menyita 14 kg sabu yang diselundupkan melalui jalur ekspedisi. Kemudian, pada 5 maret polisi menyita 800 gr sabu yang diselundupkan ke dalam drum cat.
Lalu, pada 5 dan 8 April, polisi menyita 6 Kg dan 4 Kg sabu yang juga diselundupkan melalui drum cat. Kasus lalu dikembangkan dan polisi kembali menyita 10 Kg sabu pada 9 April. Kemudian, pada 10 April polisi menangkap JH dan S di Sampang dan menyita 99 pil ekstasi.
Lantas pada 23 Juli polisi menangkap perempuan berinisial N di Sampang dengan barang bukti 3 Kg sabu. Lalu dikembangkan lagi dengan hasil penyitaan 22,13 Kg sabu.
"Satgas khusus ini akan terus bergerak untuk menguak jaringan narkoba di Jawa Timur. Dari kasus ini, satgas berhasil mengamankan 4 tersangka laki-laki dan 1 tersangka perempuan," tegasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini polisi masih memburu para pelaku penyerangan dan perusakan mobil milik petugas tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek sarang narkoba di Kampung Bahari
Baca SelengkapnyaAdapun yang menjadi target dalam penangkapan itu adalah GS, warga sipil. Dan rumahnya memang berada di jalan mengarah ke asrama TNI dan Polisi.
Baca SelengkapnyaTim gabungan mendatangi rumah pelaku di Jalan Beringin Raya, Lorong Kayu Ara, Kecamatan Ilir Timur III Palembang
Baca SelengkapnyaPolres Metro Jakarta Utara masih mendalami hasil penggerebekan dari Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (13/7) lalu.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaBerikut momen dua Jenderal TNI-Polri kompak babat habis sarang narkoba Sky Garden.
Baca SelengkapnyaDari tangan salah satu pelaku yaitu R (29) diamankan sejumlah barang bukti narkoba di dalam tas yang dibawa.
Baca SelengkapnyaDari hasil penyidikan terkuak kalau EL dibantu Kopda AS menjadikan Markas Gudbalkir Pusziad di Buduran sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo.
Baca SelengkapnyaTeror yang diterima seperti mengirimkan kotoran dan perkataan kotor.
Baca SelengkapnyaCara ini dilakukan diduga untuk menghindari kecurigaan polisi, dan melancarkan aksi penjualan barang ilegal tersebut.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengungkap kasus jual beli Senpi ilegal.
Baca Selengkapnya