Dramatisnya Evakuasi Sejumlah Bayi dari Laut saat Kapal Cepat Terbakar di Kupang
Merdeka.com - Tim SAR telah mengevakuasi sebanyak 312 orang penumpang selamat dan 14 jenazah korban kebakaran kapal cepat Cantika 77 rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di antara korban selamat itu, terdapat sejumlah bayi.
Proses evakuasi bayi-bayi itu berlangsung dramatis. Tim SAR terekam kamera mengevakuasi mereka dari wilayah perairan.
Tim SAR gabungan yang mendapatkan laporan setelah 30 menit kapal terbakar, langsung bergerak mendekati lokasi. Mereka menyisir perairan sekitar menggunakan kapal RIB 10.
-
Siapa korban kebakaran kapal di Cilacap? Ia mengatakan, mayat nakhoda itu ditemukan pada Jumat (26/4). Menurut Sarjono, korban meninggal dunia yang merupakan nakhoda salah satu kapal yang terbakar itu langsung dibawa ke Ruang Jenazah RSUD Cilacap.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Siapa yang menjadi korban kebakaran? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan. Namun, saat itu Mufid belum menyadari bahwa pamannya terjebak di tengah api yang berkobar.
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
Banyak penumpang berinisiatif menyelamatkan diri dengan cara berusaha berenang ke darat, setelah mendapatkan jaket pelampung. Sekurangnya tiga bayi berhasil diselamatkan tim SAR gabungan dari dalam air.
"Proses evakuasi sangat dramatis, tadi ada bayi yang berhasil diselamatkan. Banyak anak-anak yang diselamatkan tadi datanya belum bisa kami informasikan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertama Kelas II Kupang I Putu Sudayana.
Korban Meninggal 14 Orang
Awalnya, tim SAR menerima data penumpang berjumlah 167 orang ditambah ABK 10 orang, sehingga total POB di atas kapal itu 177 orang. Namun mereka telah berhasil mengevakuasi 312 korban selamat dan 14 jenazah penumpang kapal.
Dia memaparkan, saat dilakukan evakuasi, ada penumpang yang mengenakan life jacket, namun ada juga yang tidak memakainya. Pihaknya akan melakukan penyisiran, karena kondisi kapal masih mengapung di lokasi kejadian.
"Yang kita evakuasi ini hampir semuanya mengambang. Sebagian besar mengambang di laut dan ada yang sebagian memang berusaha berenang menuju ke pantai Naikliu menggunakan life jacket dan ada yang tidak gunakan life jacket.
Pencarian di sekitar lokasi kejadian memasuki hari kedua. "Rencana kami sebelum pencarian hari kedua besok (Selasa) kami akan berkoordinasi dengan pihak KSOP kemudian dengan pemilik kapal, bagaimana sih sebenarnya POB yang valid, yang pasti kalau memang sudah semuanya kami bisa evakuasi atau melebihi total yang disampaikan," kata Putu Sudayana.
Puluhan Ambulans Disiagakan
Salah seorang bayi yang berhasil dievakuasi. ©2022 Merdeka.com/Istimewa
Sebelumnya, puluhan mobil ambulans beserta ratusan tenaga medis disiagakan untuk menolong para korban, Senin (24/10) malam. Mereka melarikan ratusan orang ke rumah sakit di Kota Kupang. Sementara 14 jenazah korban meninggal langsung dibawa ke ruang pemulasaran, untuk kemudian diidentifikasi pihak berwenang.
Sebelumnya, Kapal Cepat Cantika 77 rute Kupang-Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar di laut Timor, tepatnya sekitar perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) pagi.
Sejumlah video beredar di media sosial yang memperlihatkan para penumpang yang sudah memakai baju pelampung, berteriak meminta pertolongan. Di saat yang sama api terlihat semakin membesar.
Sejumlah bayi terekam kamera ikut dalam kapal nahas tersebut. Hasil pemantauan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kupang, kapal terdeteksi di antara Pulau Kera dan ujung Naikliu.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
10 Korban insiden kapal tugboat Surya 03 dan kapal dagang Setia Baru 05 yang terbakar di Desa Kalanis, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan (Barsel).
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaKebakaran kemungkinan besar bermula dari dek kendaraan di dalam kapal.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tak mudah. Prajurit TNI butuh waktu enam jam.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, penyebab kebakaran dan jumlah awak kapal wisata Sea Safari yang berada di dalamnya masih belum diketahui.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan mengevakuasi korban pasca-letusannya gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca Selengkapnya