Driver GO-CAR tewas usai 12 kali ditembak dan dihantam besi dongkrak oleh penumpang
Merdeka.com - Polisi mulai menguak motif Darmadi (30) membunuh Handarri (28), driver GO-CAR di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sebelum Handarri tewas dibunuh, Darmadi menembakkan 12 kali peluru airsoft gun, dan menghantam besi dongkrak ke kepala korban.
Dari penyidikan kepolisian, Darmadi nekat membunuh lantaran kesal dengan omongan korban. Berbekal airsoft gun yang baru dibeli, Darmadi menembak bagian belakang kepala Handarri.
"Enam kali menembakkan airsoft gun karena kesal. Turun dari mobil, menembak lagi enam kali di bagian depan. Jadi ada sekitar 12 kali tembakan terhadap korban," kata Kapolres Balikpapan AKBP Wiwin Firta kepada merdeka.com, Rabu (13/6).
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku terhadap korban? Pelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Kenapa pelaku mengancam korban? Isi pesannya berisi kalimat ancaman bahwa akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Tidak cukup sampai di situ, korban yang merintih kesakitan dan berlari ke semak-semak, terus disasar pelaku menggunakan besi dongkrak, yang ada di dalam mobil.
"Kemudian memukulkan besi dongkrak itu terhadap korban. Pisau juga digunakan menyabet korban. Ya itu tadi, pengakuannya karena kesal, sakit hati kena ejekan korban," ujar Wiwin.
Ditanya lebih jauh omongan korban yang membuat pelaku sakit hati, Wiwin mengungkap, bahwa memang berawal dari tarif GO-CAR Rp 16 ribu.
"Kepada pelaku, korban bilang bayar Rp 16 ribu tapi pengen enak. Kalau mau sampai lokasi, naik helikopter saja. Kan jalannya rusak. Makanya korban tidak mau lanjutin lagi. Pengen balik saja," ungkap Wiwin.
Usai menghabisi nyawa korban, pelaku lantas berupaya kabur menggunakan mobil sewaan lain, menuju ke Sangatta, Kutai Timur. "Kabur ke Sangatta pakai mobil lain. Tapi dalam lima jam usai penemuan jasad korban, berhasil kita tangkap," tegas Wiwin.
Saat ini, Darmadi ditahan di sel Polres Balikpapan. "Kita jerat dengan pasal 338 KUHP tentang penganiayaan mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain," demikian Wiwin.
Diketahui, Jenazah korban ditemukan di semak belukar kawasan Sepinggan Balikpapan, Selasa (12/6) siang kemarin. Tim gabungan Ditreskrimum Polda Kaltim dan Satreskrim Polres Balikpapan, serta PJR Dirlantas Polda Kaltim, berhasil mengidentifikasi dan menangkap pelaku, sore kemarin sekitar pukul 18.00 WITA, di KM 51 poros Balikpapan-Samarinda. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKP penembakan diduga lebih dari satu lokasi dan pelaku lebih dari satu orang.
Baca SelengkapnyaKasus penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak mengakibatkan bos rental mobil tewas. Pelaku, termasuk oknum TNI AL, telah ditangkap. Simak kronologinya
Baca SelengkapnyaKejadian itu juga menyebabkan 2 orang luka berat dan tujuh orang lainnya mengalami luka ringan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku lantaran ingin menakuti korban usai keduanya terlibat cekcok.
Baca SelengkapnyaKepolisian belum bisa merinci berapa banyak pelaku yang terlibat dalam penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaIAR (48) bos rental tewas ditembak orang tak dikenal, Kamis (2/1). sus itu sedang diselidiki kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku yaitu AYR (32) karyawan swasta warga Bandung
Baca SelengkapnyaPelaku teriak maling saat memergoki empat orang yang hendak menggasak motor.
Baca SelengkapnyaPelaku tak tahan emosi karena kesal dinasihati dan direndahkan
Baca SelengkapnyaDugaan jumlah pelaku empat orang itu diungkapkan anak korban yang ada di lokasi saat peristiwa penembakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi berdalih bukan menolak tetapi bukti-bukti yang mengungatkan mobil Brio milik korban tidak ada.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan olah TKP tersebut dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi.
Baca Selengkapnya