Driver Go-Jek di Yogya mogok beroperasi, pelanggan mengeluh
Merdeka.com - Pelanggan Go-Jek di Yogyakarta mengeluh karena sulit memesan jasa ojek online tersebut setelah adanya aksi mogok beroperasi yang dilakukan para pengemudi beberapa hari terakhir. Aksi mogok tersebut sebagai bentuk protes terhadap kebijakan manajemen.
Salah satu pelanggan Go-Jek, Nanet mengatakan, dirinya kerap menggunakan jasa ojek tersebut hampir tiap hari. Nanet yang kesehariannya berkuliah di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta tersebut mengeluh karena sudah 5 hari ini susah mengorder Go-Jek.
"Saya heran kenapa kok akhir-akhir ini susah banget ngorder Go-Jek. Akhirnya saya cancel," ujar Nanet, di Yogyakarta, Jumat (19/8).
-
Apa yang dilakukan driver ojol? Driver ojol tersebut memberikan helm pribadinya kepada pengendara yang ditegur saat berhenti di lampu lalu lintas. Aksi perhatian driver ojol itupun langsung ramai mendapat beragam komentar dari warganet.
-
Bagaimana driver ojol membantu? Kemudian, seorang driver ojol datang dari arah belakang dan langsung memberikan helm pribadinya. Hal tersebut juga disadari oleh petugas Dishub yang memantau.'Terima kasih kepada bapak ojol yang sudah memberikan helm kepada mbaknya.
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana DPR RI berharap perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Apa itu ojek? Mengutip dari Jurnal Ojek dari Masa ke Masa Kajian secara Manajemen Sumber Daya Manusia karya Neneng Fauziah, mengatakan bahwa istilah ‘ojek’ berasal dari kata ‘obyek’.
-
Mengapa DPR RI minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
Dia mengaku tidak mengetahui kalau para pengemudi Go-Jek sedang mogok massal. Awalnya, dia mengira jika sedang mengalami gangguan jaringan.
"Nggak tau kok jadi lama banget, entah Go-Jek nya baru penuh atau jaringannya yang trouble," katanya.
Sementara ini, Nanet yang jarak tempat tinggalnya dengan UGM sekitar 10 KM tersebut memilih menggunakan taksi.
"Kalau kayak saya sangat membutuhkan Go-Jek karena cepat dan murah bagi mahasiswa seperti saya," ucap Nanet
Menurut Nanet, manajemen Go-Jek mestinya segera menanggapi tuntutan pengemudi agar pemogokan tidak berkepanjangan. Dia menilai bahwa mogok massal ini akan merugikan banyak pihak.
"Mas Go-Jek jangan mogok dong, kami sebagai pelanggan merasa kehilangan moda transportasi utama," imbuh Nanet.
Informasi dihimpun, pengemudi Go-Jek melakukan pemogokan untuk menuntut manajemen membatalkan kebijakan penurunan tarif yang semula Rp 15 ribu untuk maksimal jarak 6 kilometer menjadi Rp 8 ribu, dan tarif per kilometer yang sebelumnya Rp 2.500 turun menjadi Rp 2.000 per. Selain itu mereka juga menginginkan pembatalan program tarif gratis untuk Go-Ride dan Go-Food.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya mengaku tak segan untuk menindak secara tegas terhadap oknum-oknum yang dianggap merugikan pengguna maupun mitra pengemudi.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaOjek online (ojol) dan kurir se-Jabodetabek, hari ini Kamis (29/8) akan melakukan demo
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaMaxim Indonesia mengimbau mitra pengemudi untuk menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dapat membuat Gojek dan ojek pangkalan (opang) terlihat serupa dan tidak lagi memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaAda momen mengejutkan saat bule naik mobil komando lalu berteriak "Ojol sukses"
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaAspirasi disampaikan saat demontrasi di Patung Kuda, Arjuna Wiwaha Jakarta Pusat pada Kamis (29/8).
Baca SelengkapnyaPengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca Selengkapnya