Drone karya Ongen pesanan Kemhan siap diujicobakan
Merdeka.com - Menjelang penyerahan drone (pesawat tanpa awak) ke Kementerian Pertahanan (Kemhan), Yulian Paonganan atau dikenal dengan sapaan Ongen melakukan pra uji fungsi terhadap drone karyanya di Waduk Jatiluhur, Puawakarta Jawa Barat, Rabu (18/5) kemarin. Ongen mengatakan, ada 5 unit drone yang diuji dalam pra-uji fungsi untuk perbatasan sebelum diserahkan pada 27 Juni 2016 ke Kemhan.
"Ini merupakan uji internal yang dilakukan oleh tim sebelum dilaksanakan uji fungsi dengan tim uji dari Kemhan," ujarnya, Kamis (19/5).
"Kami buat semaksimal mungkin, jadi sebelum uji fungsi resmi dengan Kemhan kami tes terbang dulu. Dari 5 unit drone yang diuji coba semua terbang dengan sempurna, dan akan dilakukan lagi beberapa kali lagi uji fungsi," kata Ongen dilansir Antara.
-
Dimana drone diterbangkan? 'Area ini dikenal karena menyimpan sejumlah kelompok seni prasejarah,' kata ketua penulis penelitian dan arkeolog Universitas Alicante, Francisco Javier Molina Hernandez. 'Hasilnya adalah penemuan satu situs baru dengan lukisan gua prasejarah dengan berbagai gaya berbeda, yang kami yakini akan sangat relevan untuk investigasi.'
-
Bagaimana drone canggih itu bekerja? 'Saat itu Mayjen Solemani ini komandan Quds dari pengawal besar revolusi Iran ketembak dari drone yang dipersenjatai akurat karena memakai face recognition. Akhirnya ketembak dan yang kita kaget itu terjadi di wilayah Irak, tapi dronenya konon dikendalikan dari Qatar, markas Amerika Serikat di Qatar,' ungkapnya.
-
Bagaimana drone petasan digunakan? Ketika drone yang membawa petasan itu ditembakan, beberapa pria lari kocar-kacir menghindar. Meski menjauhkan diri, drone tersebut tetap menembakan ke arah pria yang sedang berusaha ‘menyelamatkan diri’.
-
Apa yang dipotret pesawat NASA? Pesawat luar angkasa NASA telah berhasil memotret 'papan selancar' misterius yang terlihat meluncur melewati bulan.
-
Kenapa pria menggunakan drone petasan? “Terganggu oleh suara musik keras, seorang pria gunakan drone yang membawa petasan untuk memberi pelajaran kepada tetangganya,“
-
Siapa yang mengawasi aktivitas UFO? Sheehan juga menambahkan bahwa USS Nimitz, kapal induk militer Amerika Serikat, telah mengawasi aktivitas ini, dengan lebih dari 100 laporan penampakan UFO di sekitar pulau.
Doktor Maritim lulusan IPB itu menjelaskan uji internal itu untuk mengetahui apakah drone karyanya sudah terbang sempurna atau masih perlu pembenahan, karena yang paling tersulit adalah lepas landas dari air.
Dia mengatakan, ada 3 set yang menjadi pesanan Kemhan, dimana 1 set itu ada 2 pesawat yang akan digunakan oleh dinas topografi TNI Angkatan Darat untuk pengawasan di perbatasan.
Menurut Ongen, mengenai spesifikasi drone yang dinamakan OS-Wifanusa yaitu rata-rata kecepatan adalah 100 km/jam dengan ketinggian bisa mencapai 4000 m. Jarak jelajahnya bisa mencapai 800 km.
"Jangkauan kontrol ontonmusnya sekitar 100 km dan bisa terbang selama 8 jam. Kontrol komunikasinya memakai frekuensi, karena Indonesia kan belum punya satelit khusus untuk pertahanan," tegasnya.
Ketika ditanya mengenai apakah akan dilengkapi senjata? Ongen mengatakan itu tergantung dari user (pemakai).
"Jika memang, user menginginkan memakai senjata tentu kami bisa buat, selama secara iptek bisa seharusnya juga bisa. Saya kira kami bisa buat pesawat dengan dilengkapi senjata," katanya.
Ongen juga menjelaskan, OS-Wifanusa memiliki kemampuan untuk melaksanakan operasi pengawasan (surveillance) dan melakukan foto udara (remote sensing) untuk keperluan pemetaan. Pesawat terbang tanpa awak (PPTA) ini sudah lolos uji sertifikasi dari Litbang TNI AL dan berdasarkan verifikasi dari PT Surveyor Indonesia dan Kementerian Perindustrian. PTTA itu memiliki TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sebesar 28,01 persen.
Berikut spek pesawat yang akan digunakan oleh Kemhan khusus untuk pengawasan perbatasan. Bentang Sayap Pesawat 420 Cm. Panjang Pesawat 317 Cm. Tinggi Pesawat 078 Cm. Luas Area Floating 278 Cm2. Material Fuslage/Wings: Full Carbon Composite. Material Struktur: Alumunium Dural. Landing Gear Optional: Fix Landing Gear. Berat Kosong: 30 Kg. Berat Maksimal Take Off: 50 Kg. Berat Payload: 20 Kg. Kapasitas Fuel: 12 Liter.
Selain itu, juga dilengkapi auto pilot system triple redundant, kamera surveillance canggih dan kamera medium format 80 MP dan kamera multispektral. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agus menjelaskan TNI menggandeng sejumlah industri pertahanan di dalam negeri dalam satuan drone.
Baca SelengkapnyaTNI melakukan terobosan untuk menghadapi ancaman perang di masa depan. Salah satunya melibatkan unsur siber dan drone
Baca SelengkapnyaFakultas Teknik UGM meluncurkan sebuah pesawat tanpa awak yang mampu terbang sejauh 500 km. Pesawat ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
Baca SelengkapnyaDrone Bayraktar ini juga akan membantu kinerja drone CH-4 Anka.
Baca SelengkapnyaJet tempur tanpa awak dibeli Indonesia dari Turki dengan nilai kontrak mencapai 300 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp4,53 triliun.
Baca SelengkapnyaPoltekad TNI AD berhasil membuat drone yang berbentuk seperti burung untuk mendukung pengintaian dari serangan udara.
Baca SelengkapnyaCerita itu disampaikan Kasau dalam sambutannya pada seminar bertajuk 'Perkembangan Teknologi Elektronika Modern Mengubah Pola Peperangan' di Mabes TNI AU.
Baca SelengkapnyaMomen anggota Brimob tembak drone liar di kawasan Keraton Yogyakarta menggunakan alat canggih.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan kemajuan teknologi yang harus terus diikuti.
Baca SelengkapnyaDrone ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih
Baca SelengkapnyaJokowi bercerita saat komandan Pasukan Quds Iran, Mayjen Qasem Soleimani ditembak drone canggih dengan teknologi pengenalan wajah.
Baca SelengkapnyaFungsi drone kini mulai melebar menjadi pengawas di suatu lokasi wilayah yang membutuhkan pengawasan ketat.
Baca Selengkapnya