Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua ABG asal Sukabumi nyaris dijadikan PSK di Makassar

Dua ABG asal Sukabumi nyaris dijadikan PSK di Makassar Dua perempuan Sukabumi nyaris dijual ke Papua. ©2016 merdeka.com/salviah ika padmasari

Merdeka.com - Dampak media sosial tidak selalu negatif sebagaimana kasus-kasus yang sering terungkap misalnya pelecehan seksual hingga pembunuhan yang berawal dari perkenalan kilat dengan pelaku. Karena dampak positifnya juga bisa ditarik tergantung siapa yang memanfaatkannya.

Dan itulah yang dialami dua perempuan muda asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang sebelumnya pernah terikat pernikahan dini. Mereka adalah LA (19) dan AS (16). Keduanya nyaris dijual ke Papua oleh dua orang muncikari di Makassar, namun berhasil lolos dari jebakan tindak trafficking itu karena memanfaatkan media sosial facebook.

Dua perempuan muda saat ditemui di rumah aman binaan Dinas Sosial Sulsel di Makassar, Selasa (11/10), menceritakan ihwal mereka menginjakkan kaki di Makassar jauh-jauh dari kampungnya di Kecamatan Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Keduanya mengaku sebelumnya dijanjikan dipekerjakan sebagai pemandu karaoke namun nyaris terjerumus jadi barang dagangan.

Berawal dari AS (16), sulung dari empat bersaudara, anak seorang pekerja di rumah produksi pengolahan kulit sapi yang berkenalan dengan Dadu, seorang preman pasar kawan nongkrong AS. Dadu menawarkan pekerjaan dan memperkenalkannya dengan seorang lelaki yang berprofesi sebagai distributor minuman keras dari Jakarta ke Papua, dipanggilnya Mas Ujang.

Mas Ujang ini kemudian menawarkan pekerjaan sebagai pemandu karaoke di Makassar. AS kemudian mengajak LA kawannya dan mereka sepakat mengadu nasib ke Kota Daeng, Makassar.

Oleh Mas Ujang ini, mereka diberi uang saku masing-masing senilai Rp 2 juta namun yang nyata tiba di tangan AS dan LA masing-masing hanya Rp 800 ribu. Rp 1,2 juta sisanya ditarik Mas Ujang untuk dibelikan koper, pakaian dan kosmetik.

"Diizinkan sama ibu karena ngakunya ke ibu mau ke Bogor bekerja sebagai pemandu karaoke," kata AS.

Alasan serupa juga diutarakan LA ke tantenya yang selama ini merawatnya sejak masih usia Balita karena ibu kandung ke luar negeri bekerja sebagai TKW. Alhasil, AS dan LA berangkat bertiga dengan Mas Ujang ke Jakarta, Rabu, (5/10) lalu.

Kurang lebih tiga hari mereka di Jakarta bersama Mas Ujang selanjutnya di antar ke bandara untuk terbang ke Makassar, Sabtu (8/10) dini hari. Mas Ujang ini tidak ikut ke Makassar tapi di bandara sudah dijemput oleh perempuan bernama Siska yang dipanggilnya Mami Siska.

"Setiba di bandara kami dijemput Mami Siska dan dibawa ke sebuah kos-kosan milik Mami Cindy," timpal LA.

Di kos-kosan ini, Mami Siska menyampaikan kalau lowongan pekerjaan sudah full di Makassar sehingga harus dikirim ke Papua. AS panik karena membayangkan akan dibawa ke daerah yang jauh.

"Saya tambah takut karena Mami Siska seperti keceplosan, katanya kalau kalian mau pulang, harus bayar masing-masing Rp 50 juta," tutur AS.

Karena ucapan-ucapan Mami Siska itu, kata AS, dia mulai menangis dalam kamar lantaran takut dijual untuk jadi pekerja seks komersil. Dia kemudian mengajak LA untuk melarikan diri kabur dari kos-kosan Mami Cindy.

Di tengah galaunya, tiba-tiba ibunya menelepon dan AS pun mengaku kalau sebenarnya dia ada di Makassar. Ibunya minta agar dirinya melarikan diri.

"Karena sudah ketakutan dan merasa terancam, saya pasang status di facebook. Saya tulis, "orang yang di Makassar, ping dong"," tutur AS.

Alhasil, status itu dibaca oleh Mas Ipul yang tergabung dalam grup paguyuban Jawa Barat. Dari situ AS terus berkomunikasi dan dipandu untuk melarikan diri.

dua perempuan sukabumi nyaris dijual ke papua

Dua perempuan Sukabumi nyaris dijual ke Papua ©2016 merdeka.com/salviah ika padmasari

LA menambahkan, dia menerima ajakan AS dan berani keputusan untuk kabur melihat AS terus menangis. Keduanya pun sepakat melarikan diri pada Minggu (9/10) sekira pukul 10.00 WITA.

"Kami berdua pamit ke Mami Cindy ke pasar Cidu dekat kos untuk beli sabun pencuci muka dikawal keponakan Mami Cindy. Setiba di Pasar Cidu, kami minta keponakan Mami Cindy itu yang masuk untuk beli sabun pencuci muka dan kami menunggu di becak motor (bentor). Setelah itu kami pun kabur dengan bentor dipandu sama Mas Ipul melalui ponsel dan BBM. Lalu ke Polsek terdekat, Polsek Wajo dekat pasar mengamankan diri setelah bertemu Mas Ipul tadi di Pasar Ciru," kata LA.

Setelah di Polsek Wajo, kata LA, Mas Ipul ini memutuskan untuk melapor ke Polsek Mamajang karena punya kenalan di sana. Dari Polsek Mamajang inilah, polisi berkomunikasi dengan Dinas Sosial.

"Semalam, (Senin) pukul 08.00 WITA, AS dan LA tiba di kantor diantar polisi. Setelah itu kita inapkan mereka di rumah aman sebelum dipulangkan ke kampungnya," kata Sudirman Ibrahim, Kepala Seksi Tindak Kekeradan dan Pekerja Imigran Dinas Sosial Sulsel.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap
Jual Warga Sumbar Jadi Wanita Penghibur di Malaysia, Dua Pelaku TPPO Ditangkap

Dua wanita asal Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar), ditangkap polisi. Mereka diduga terlibat tindak pidana perdagangan orang (TPPO) antarnegara.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Wartawan Gadungan Terlibat Perdagangan Orang di Batam
Polisi Tangkap Wartawan Gadungan Terlibat Perdagangan Orang di Batam

Sementara itu, ketiga korban yakni BN (29) asal Tasikmalaya, O (40) asal Subang dan A (28) asal Subang. Kedua pelaku disinyalir untung Rp2 juta per korban.

Baca Selengkapnya
Jual Siswi SMP untuk Kencan Seharga Rp1 Juta, Dua Wanita Muda Ditangkap Polisi
Jual Siswi SMP untuk Kencan Seharga Rp1 Juta, Dua Wanita Muda Ditangkap Polisi

Keduanya diamankan polisi saat berada di sebuah kamar hotel di Baturaja, Ogan Komering Ulu.

Baca Selengkapnya
ABG 15 Tahun Dijual Lewat MiChat, Satu Hari Layani 4 Pria Hidung Belang
ABG 15 Tahun Dijual Lewat MiChat, Satu Hari Layani 4 Pria Hidung Belang

Untuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.

Baca Selengkapnya
Diajak Berlibur ke Bromo, Remaja Putri Dijual Pacar Lewat MiChat
Diajak Berlibur ke Bromo, Remaja Putri Dijual Pacar Lewat MiChat

Pelaku berkomplot menjual korban kepada lelaki hidung belang dengan tarif berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu melalui aplikasi media sosial MiChat.

Baca Selengkapnya
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari
4 Anak Asal Sumsel Diperbudak Jadi PSK di Surabaya, Layani 10 sampai 20 Tamu per Hari

4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.

Baca Selengkapnya
Tergiur Iming-Iming jadi Model, Dua Anak di Bawah Umur Malah Dijadikan Pemeran Pornografi Live Streaming di Medsos
Tergiur Iming-Iming jadi Model, Dua Anak di Bawah Umur Malah Dijadikan Pemeran Pornografi Live Streaming di Medsos

Para korban tergiur iming-iming kedua pelaku dijanjikan menjadi model, namun malah dijadikan pemeran konten pornografi di media social.

Baca Selengkapnya
53 Wanita jadi Korban TPPO, Disekap dan Dipekerjakan sebagai Pemandu Lagu sampai Pagi
53 Wanita jadi Korban TPPO, Disekap dan Dipekerjakan sebagai Pemandu Lagu sampai Pagi

53 Wanita jadi Korban TPPO, Disekap dan Dipekerjakan jadi Pemandu Lagu sampai Pagi

Baca Selengkapnya
Miris, ABG jadi Muncikari dan Jerumuskan 2 Anak di Bawah Umur ke Prostitusi Online
Miris, ABG jadi Muncikari dan Jerumuskan 2 Anak di Bawah Umur ke Prostitusi Online

Dengan memasarkan dua anak tersebut, dua muncikari itu mendapat keuntungan Rp50 ribu-150 ribu.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Muncikari di Jepara Dibekuk Usai Tawarkan Bocah Kembar
Muncikari di Jepara Dibekuk Usai Tawarkan Bocah Kembar

Polisi membongkar praktik prostitusi online terhadap dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Prostitusi di Gang Royal Penjaringan
Fakta-Fakta Prostitusi di Gang Royal Penjaringan

Pembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.

Baca Selengkapnya