Dua Anak 7 Tahun di Makassar Sumbangkan Celengannya Untuk Beli APD
Merdeka.com - Tata (7) dan Unsia (7) menyumbangkan celengannya untuk membeli Alat Pelindung Diri atau APD tim medis. Mereka membawa celengan kalengnya ke Posko Jurnalis Peduli Kemanusiaan yang berada di Sekretariat Aliansi Jurnalik Independen Makassar.
Setelah dibongkar celengan kaleng yang ditabung selama enam bulan terakhir itu berisi uang sebanyak Rp349 ribu.
"Ini untuk dokter biar bisa beli masker, ini dari tabungan kami selama enam bulan," kata Tata, Minggu (5/4).
-
Kenapa penjual cilok itu menabung? Keinginan kuat untuk berbagi sudah dimantapkan Irfan sejak satu tahun lalu. Dia rela menabung sedikit demi sedikit agar bisa beribadah kurban untuk sang anak.
-
Siapa yang menyimpan koin-koin tersebut? “Menurut kami harta karun ini mungkin milik seorang pedagang atau tuan tanah yang tinggal di area tersebut dan menyimpan tabungannya selama bertahun-tahun. Dan apapun alasannya dia menyembunyikannya di dalam persembunyian ini“
-
Kenapa koin disimpan di rumah itu? Para arkeolog menduga, pemilik rumah pada abad pertengahan mungkin menyimpan koin-koin tersebut sebagai semacam pusaka atau artefak, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (6/9).
-
Kenapa koin kuno disimpan dalam bundel? Menariknya, koin-koin ini dikelompokkan dalam bundel-bundel yang diisi sekitar 100 koin dan diikat dengan tali jerami atau dikenal dengan 'sashi.'
-
Apa nama mata uang Indonesia? Rupiah merupakan nama mata uang Indonesia yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia.
-
Bagaimana cara penjual cilok di Majalengka mengumpulkan uang? Irfan mengaku jika pembelian hewan kurban ini menggunakan uang receh yang sudah dikumpulkannya senilai Rp2,5 juta. Memilih hewan kurban Dengan ramah pemilik lapak mempersilahkan penjual makanan itu memilih sendiri hewan kambingnya.
Sementara itu, Koordinator Jurnalis Peduli Kemanusiaan Sulawesi Selatan, Darwin Fatir mengatakan, apa yang dilakukan Tata dan Unsia adalah bentuk respon cepat terhadap kondisi yang dihadapi Indonesia saat melawan Virus Corona.
"Patut mendapat apresiasi, Tata dan Unsia di usia masih sangat muda ini sudah peduli akan kemanusiaan. Kami sangat salut dan bangga serta berterima kasih atas sumbangan yang diberikan," jelasnya.
Seperti diketahui, pembentukan JPK ini melibatkan lintas organisasi media yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulsel dan Perhimpunan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulsel, dan Pewarta Foto Makassar.
Untuk posko JPK Sulsel di pusatkan di Sekretariat AJI Makassar jalan Toddopuli VII nomor 23 A Makassar. Sedangkan untuk donasi melalui rekening BNI Makassar, atas nama M Darwin F di nomor rekening 584667615.
"Sekecil apapun bantuan Anda, tentu akan sangat bermanfaat bagi para tenaga medis," tutup Darwin.
Bocah 6 Tahun Sumbang Celengan untuk Beli APD Tim Medis
Sebelumnya, di tengah pandemi Virus Corona Covid-19, bocah berusia 6 tahun bernama Yasmin Saman Ahmad, merelakan tabungan yang ia kumpulkan selama dua tahun terakhir. Tabungan itu disumbangkan demi membeli Alat Pelindung Diri (APD) yang akan diserahkan kepada tim medis yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19.
Didampingi ibunya, Yasmin mendatangi Posko Jurnalis Peduli Kemanusiaan (JPK) Sulawesi Selatan yang berada di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, Jalan Toddopuli VII no or 23 A pada Jumat, 3 April 2020.
Yasmin datang membawa celengan ikan berwarna kuning. Celengan itu berisi uang koin recehan, setelah dibongkar isinya ternyata lumayan banyak, yakni Rp448.800.
"Untuk bantu belikan kakak dokter dan perawat baju (APD) di puskesmas dan rumah sakit. Tetap semangat kakak dokter," kata Yasmin, di Posko JPK, Makassar, Jumat (3/4).
Mardiana Rusli, ibunda yasmin mengatakan bahwa keinginan Yasmin merelakan celengannya itu atas inisiatifnya sendiri. Hatinya tergerak melihat kondisi tenaga medis yang kekurangan APD ketika menangani pasien Virus Corona Covid-19.
"Memang Yasmin kami didik sejak umur dua tahun menabung, hasil tabungan itu diperuntukkan untuk bantuan sosial. Setiap dua tahun celengan dibuka berapapun isinya disumbangkan yang berhubungan dengan kemanusiaan," ucap mantan Ketua AJI Makassar itu.
Mardiana berharap pemerintah bisa bergerak cepat menangani penyebaran Virus Corona Covid-19 di tengah masyarakat serta mengonsolidasikan gerakan bersama untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
"Pemerintah harus konsolidasi dengan masyarakat, bergerak secara kemanusiaan. Akan sia-sia langkah antisipasi penyebaran virus dari kita sendiri kalau mampu mengelola emosi dan ego kita masing-masing. Ikuti imbauan pemerintah, kita harus tetap di rumah dan utamanya menjaga kebersihan," harap Mardiana.
Reporter: FauzanSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Walau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca SelengkapnyaBahkan, uang kertas yang ditabung di dalam celengan tersebut terlihat hancur hingga tak berbentuk usai dimakan rayap.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaBerikut potret seorang bocah penjual jagung rebus yang berhasil memiliki tabungan Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaTak disangka saat dibuka uang dari celengan tersebut mencapai puluhan juta.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anak-anak di Bandung yang meminta barang ke warga untuk biaya perayaan Agustusan.
Baca SelengkapnyaCelengan yang sudah disimpannya sejak SD dibuka. Kondisi uang di dalamnya cukup menyita perhatian publik.
Baca SelengkapnyaKumpulan uang itu adalah tabungan uang jajan. Uang itu ingin mereka berikan sebagai donasi.
Baca Selengkapnya7 wanita muda bersahabat ini rela menabung 10 bulan demi kurban sapi. Kisah viral ini diabadikan oleh akun TikTok @eltaoct baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat Jumlah Simpanan Pelajar (SimPel) hingga Mei 2023 sudah mencapai 52,68 juta rekening pelajar.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pasutri LP (21) dan MS (19) karena mencuri kotak amal masjid. Aksi keduanya dilakukan dengan modus pura-pura salat tahajud.
Baca SelengkapnyaDi buku tabungannya tersebut, bocah PAUD ini berhasil menabung mencapai Rp30 juta.
Baca Selengkapnya