Dua Bayi Berstatus PDP di Yogyakarta Meninggal Dunia Dalam Seminggu
Merdeka.com - Pemda DIY merilis data penangan virus Corona di wilayahnya, Kamis (16/4). Dari data yang dirilis diketahui ada dua bayi berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang dilaporkan meninggal dunia.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih merilis data meninggalnya dua bayi PDP ini pada Kamis (16/4). Dua bayi berumur 10 hari dan 1 tahun ini dilaporkan meninggal dunia.
Berty menerangkan bayi berumur 10 bulan meninggal dunia pada tanggal 13 April 2020 yang lalu. Bayi ini diketahui memiliki riwayat penyakit bawaan.
-
Kapan dua bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kapan bayi-bayi itu meninggal? Hampir setengah dari bayi yang ditemukan meninggal selama masa perinatal, khususnya antara minggu ke-27 kehamilan dan pekan pertama kelahiran.
-
Kapan dua bocah ini meninggal? Bocah ini meninggal pada masa kolonisasi Eropa awal di Amerika Selatan dan temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait wabah cacar di kawasan tersebut.
-
Kenapa bayi nya meninggal? Salah satu penyebab bayi laki-laki itu meninggal dunia karena lokasi melahirkan tidak memadai.
-
Mengapa bayi meninggal? Kelainan genetik yang dialami anak ini membuat jantung tidak dapat menerima atau memompa cukup darah setiap kali berdetak dan mengakibatkan kematian dini anak laki-laki tersebut karena gagal jantung, ungkap para peneliti seperti dikutip dari laman Live Science.
-
Apa yang membuat bayi meninggal? Jumaa dan Ali lahir prematur pada usia delapan bulan, namun dalam kondisi stabil pada saat itu. 5 bayi meninggal dalam 2 pekan akibat hipotermia
"Ada penyakit meningitis, tapi tidak ada riwayat luar daerah, ada gejala pneumonia sehingga masuk PDP," terang Berty dalam keterangan tertulisnya.
Berty menerangkan bayi kedua adalah bayi berumur satu tahun. Bayi ini meninggal dunia pada 15 April 2020 kemarin.
"Ada kontak orang tua kerja di Klaten dan ada gejala klinis. Sehingga masuk PDP," terang Berty.
Berty menambahkan adanya tambahan dua pasien bayi ini membuat total PDP di DIY yang meninggal dunia ada 16 orang.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ibu dan anak itu ditemukan pertama kali oleh suami korban.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaViral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaBayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaAdik Ayu Ting Ting, Asyyifa Nuraini baru saja kehilangan anak keduanya bernama Rayaz Zoltan Fachrizal.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaKompol Andika menuturkan bahwa penyidik sudah meminta keterangan dua orang saksi.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca Selengkapnya