Dua bocah di Bali bikin surat ancaman bom
Merdeka.com - Entah ada yang mengajari atau memang sekedar dolanan saja. Dua bocah di kabupaten Buleleng Bali ini, bikin geger kota Singaraja lantaran ulahnya melayangkan surat ancaman bom.
Surat ancaman bom yang terbuat dalam gambar berwarna di print dan ditempelkan di rumah salah seorang warga di lingkungan perumahan Celuk Buluh, Kalibubuk Singaraja. Akibat ulah dua bocah tersebut, rumah milik Hinardi didatangi tin gagana dan sejumlah aparat.
Dua bocah yang juga berasa dari desa Kalibubuk inipun digelandang polisi untuk dimintai keterangannya. Bahkan aparat desa menggelar rapat desa bersama kedua orang tua bocah, masing-masing KA (10) dan US (10).
-
Bagaimana cara orangtua cegah anak di-bully? Mengajarkan Asertivitas Salah satu cara utama yang bisa dilakukan orangtua adalah mengajarkan anak mereka tentang asertivitas.
-
Bagaimana orang tua seharusnya mendidik anak agar tidak melakukan perundungan? 'Ini PR besar orang tua, bahwa sedari dulu berusaha menjalin relasi, membantu anak mengenali dirinya, meregulasi emosinya, bantu anak untuk bisa punya karakter yang baik. Melampiaskan emosi-emosi dengan cara yang suportif. Tidak membahayakan dirinya maupun orang lain,'
-
Bagaimana cara orang tua mencegah bullying? Orang tua perlu mengajarkan anak untuk membangun rasa percaya diri tanpa merendahkan orang lain.
-
Apa yang harus dilakukan orang tua? Dalam situasi yang sulit seperti ini, anak-anak memerlukan dukungan dan bimbingan yang baik dari orang tua. Orang tua juga harus menyadari bahwa salah satu penyebab utama perilaku bullying pada anak adalah ketidakmampuan mereka untuk membedakan antara perilaku yang baik dan buruk.
-
Apa yang harus orang tua lakukan? Jelaskan kepada anak bahwa meskipun mereka mungkin mendengar kata-kata kasar dari orang lain, hal itu tidak berarti kata-kata tersebut selaras dengan nilai-nilai keluarga Anda dan sebaiknya tidak diulang di rumah atau di hadapan anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana orang tua mencegah bullying? Orang tua memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak. Mereka dapat menghindari masalah dengan menciptakan suasana rumah yang harmonis, memberikan perhatian penuh, dan mengajarkan nilai empati sejak usia dini.
Kabar yang didapat, seperti biasa selama tiga hari dari hari lebaran keluarga Hinardi menggelar acara silaturahmi di rumahnya. Hinardi mengaku menemukan surat ancaman yang ditempel di depan pagar rumahnya. Lantaran takut, dia langsung memberitahu aparat Desa setempat, yang langsung melaporkan ke Kepolisian.
Polsek Kota Singaraja yang menerima informasi, langsung melakukan penyelidikan dan diketahui pelakunya itu dua bocah satu seorang laki-laki KA dan seorang perempuan US yang sama-sama berusia 10 tahun. Lantaran keduanya masih bocah, Polisi pun melakukan mediasi berdasarkan petunjuk atasan pada Jumat (8/7) di Mapolsek Kota Singaraja, dengan menghadirkan kedua bocah itu dan korban.
Berikut isi surat yang ditulis kedua bocah tersebut. "nama pembuat : tidak dikenal. Awas di rumahmu ada bom akan meledak tiga jam kemudian. Kalian mengerti. Berikan saya uang atau bom meledak," isi surat tersebut.
Mediasi yang dipimpin Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Nyoman Suarnata, juga menghadirkan perangkat Desa setempat dan kedua orang tua bocah tersebut beserta korban. Mediasi ini dilakukan, dengan tujuan agar permasalahan tidak berlanjut. Mengingat, pelaku merupakan bocah dibawah umur dan dilakukan atas dasar main-main.
"Saya kaget waktu lihat surat itu, saya takut tiba-tiba itu benaran, saya saja sempat kosongkan rumah. Makanya saya lapor polisi, tapi bagaimanapun juga mereka ini, teman bermain anak saya. Ya, saya tidak bisa bilang apa lagi, sudah di mediasi ya saya terima keputusannya," ujar Hinardi, usai mediasi.
Sementara kedua orang tua bocah tersebut mengaku, menyesal atas perbuatan anaknya. Mereka pun berjanji, akan mengawasi anaknya agar tidak berbuat hal demikian lagi. "Saya malu, saya minta maaf. Saya janji, akan awasi anak saya agar tidak seperti ini lagi," ucap salah satu orang tua bocah tersebut, sembari menyesal berat.
Kapolsek Kota Singaraja, Kompol Suarnata menegaskan, dari pengakuan kedua bocah itu, mereka melakukan atas dasar main-main dan tidak mengetahui dampaknya. Menurutnya, pihak Kepolisian akan meningkatkan pengawasan, terlebih lagi adanya kasus bom di Surakarta.
"Jujur kami plong, ini terungkap dan pelakunya anak-anak, kalau ini benaran kan bahaya apalagi ada kasus bom di Surakarta, kami sedang tingkatkan pengawasan. Saya harap, seluruh orang tua agar mengawasi anaknya agar tidak melakukan hal sama," kata Suarnata.
Kini kedua bocah tersebut didata, berikut juga orang tuanya membuat surat pernyataan untuk mengawasi anaknya secara ketat. Kini kedua bocah tersebut, dikembalikan kepada orang tua, untuk dibina.
"Kita tetap akan terus mengawasi tindakan kedua bocah tersebut, agar tidak terjerumus paham radikal nantinya," tutup Kapolsek.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Enam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaSebanyak dua teroris jaringan Anshor Daulah, LHM dan DW yang bekerja sebagai tenaga pendidik di Bima, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditangkap.
Baca SelengkapnyaBocah itu melanggar sejumlah aturan lalu lintas hingga ditilang polisi.
Baca SelengkapnyaKedua orang tua mereka tampak tak kuasa menahan tawa sambil merasa iba melihat hasil 'karya' anak-anaknya.
Baca SelengkapnyaKumpulan uang itu adalah tabungan uang jajan. Uang itu ingin mereka berikan sebagai donasi.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang bocah SD di Situbondo mengaku ikut-ikutan tren viral media sosial dengan menyakiti diri sendiri.
Baca SelengkapnyaWalau usianya masih di bawah umur, mereka rela menyisihkan tabungannya demi membantu orang lain.
Baca Selengkapnyapihak sekolah langsung memanggil para orangtua dari para siswa tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca SelengkapnyaDiduga, barang serupa pulpen itu dijual pedagang keliling yang datang ke sekolah
Baca SelengkapnyaTotal ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca Selengkapnya