Dua Bocah Kakak Beradik di TTS NTT Tewas Diduga Keracunan Makanan
Merdeka.com - Dua orang bocah kakak beradik bernama IK (9) dan MK (5) di Desa Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) tewas diduga keracunan makanan, Kamis (23/2).
Awalnya ketua RT setempat bernama Steven R Kailaku (46), mendapat kabar dari warga bernama Yeremias Toto yang melaporkan bahwa dua anak perempuan dari Risman Kase telah meninggal.
Yeremias Toto meminta Steven R. Kailaku untuk mendatangi rumah Risman Kase. Tiba di rumah Risman Kase, Steven Kailaku melihat korban IK telah meninggal dunia.
-
Kapan dua bocah ini meninggal? Bocah ini meninggal pada masa kolonisasi Eropa awal di Amerika Selatan dan temuan ini memberikan pengetahuan baru terkait wabah cacar di kawasan tersebut.
-
Apa yang diderita dua bocah itu? Kedua bocah ini mengalami infeksi tulang langka yang disebabkan virus cacar.
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Apa penyakit yang diderita kakak beradik? Kakak beradik di Pekanbaru, Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) mengalami kelainan genetik Osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang kaca.
-
Kapan dua bayi tersebut meninggal? Penanggalan radiokarbon mengonfirmasi bahwa keduanya meninggal antara tahun 1616-1503 SM.
-
Kapan keluarga di Malang ditemukan tewas? 'Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi,' jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
Sedangkan Risman Kase, Maria Nitbani dan MK sedang mengeluh sakit pada bagian perut. Steven Kailaku pun keluar dari dalam rumah dan duduk di depan rumah bersama masyarakat sekitar.
Menurut Steven Kailaku, korban IK meninggal pada Rabu (22/2) sekitar pukul 21.00 WITA. Kemudian pada Kamis (23/2) sekitar pukul 02.00 WITA, dia bersama masyarakat sekitar mendengar kabar lagi bahwa MK juga telah meninggal dunia.
Sekitar pukul 04.00 WITA, Steven bersama masyarakat sekitar ke rumah Anton Kabnani selaku Kepala Dusun setempat untuk melaporkan kejadian tersebut. Selanjutnya mereka bersama-sama mendatangi tempat kejadian.
Risman Kase dan istrinya Maria Nitbani yang juga orang tua kedua korban dijemput petugas Puskesmas Kapan menggunakan mobil ambulans, untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.
Kepala Dusun Antonius Dominggus Kabnani mengaku, ia mendapat informasi dari Steven Kailaku soal kejadian ini. Sehingga bersama masyarakat dan keluarga bersama-sama memandikan kedua jenazah untuk disemayamkan di rumah duka.
Kepala Desa Fatukoto, Yosafat Baun kemudian melaporkan ke Kanit Reskrim Polsek Mollo Utara dan dilakukan pengecekan kebenaran informasi itu ke Puskesmas Kapan.
Diperoleh informasi, kedua korban dan orang tuanya mengkonsumsi ubi jalar pada pagi hari. Saat siang, keluarga ini mengkonsumsi jagung, dan pada malamnya mereka mengkonsumsi nasi dengan sayur labu. Setelah mengkonsumsi mereka merasa diare.
Kedua orang tua korban telah mendapatkan penanganan medis di puskesmas Kapan namun dalam kondisi lemas.
"Dugaan awal kedua korban meninggal diakibatkan keracunan makanan," ujar Kapolres TTS, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, Jumat (24/2).
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaHasil autopsi menunjukkan bahwa kakak beradik MB (14) dan BN (7) mengalami luka yang mengerikan.
Baca SelengkapnyaBencana longsor tersebut dipicu tingginya intensitas hujan yang menggujur kota Padang tanpa henti sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) pagi.
Baca SelengkapnyaSang anak berinisial AKE (12) sempat keluar rumah untuk minta tolong kepada tetangga, namun ayah, ibu, dan kembarannya tak selamat
Baca SelengkapnyaWarga Desa Tanjung Makmur, Peninjauan, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, gempar dengan tewasnya bocah perempuan akibat terjatuh ke kolam ikan.
Baca SelengkapnyaKetika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaKPAID Tasikmalaya menyatakan kasus anak berkebutuhan khusus (ABK) meninggal dianiaya orang tuanya menjadi kado pahit di Hari disabilitas.
Baca SelengkapnyaDua orang kakak-beradik yatim piatu diduga bunuh diri dengan cara meloncat dari atas Jembatan Tukad Bangkung Kabupaten Badung, Bali, Minggu (26/5).
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca Selengkapnya