Dua hari tersesat, seorang pendaki Gunung Merapi akhirnya ditemukan
Merdeka.com - Muhammad Zada Lubab (20), pendaki Gunung Merapi yang tersesat sejak dua hari lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi lemas. Warga Desa Celombo, Kecamatan Lopak, Tuntang Kabupaten Semarang yang naik ke puncak Merapi melalui jalur New Selo, Kabupaten Boyolali tersebut ditemukan di jalur pendakian Sapuangin Kamis (14/12) pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Kapolsek Kemalang AKP Danang Eko Purwanto membenarkan kabar tersebut. Muhammad Zada Lubab berhasil ditemukan oleh Tim SAR gabungan. Saat ini proses evakuasi masih dilakukan hingga menuju Base Camp Merapi Sapuangin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten.
"Kami koordinasi dengan SAR lokal, SAR Klaten, kemudian korlapnya yaitu dari petugas TNGM (Taman Nasional Gunung Merapi) wilayah Jogya yang ada di Klaten. Dari segala upaya yang dilakukan, Alhamdulilah kami dapat informasi bahwasanya satu orang pendaki bernama Muhammad Zada Lubab berhasil ditemukan di Lereng Merapi, tepatnya wilayah hukum Polsek Kemalang dalam kondisi masih hidup dan lemas," ujar Danang.
-
Siapa pendaki yang hilang? Pada Senin (7/10), seorang gadis pendaki Gunung Slamet bernama Naomi Daviola dikabarkan hilang dan diduga tersesat.
-
Apa yang terjadi pada pendaki Gunung Marapi? Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
-
Siapa pendaki yang hilang di Semeru? Delapan tahun lalu, atau tepatnya tanggal 3 Juni 2016, seorang pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux dinyatakan hilang di Gunung Semeru.
-
Dimana pendaki ditemukan? 'Korban yang hilang ini kita tidak tahu masuk kelompok mana dia. Pencarian juga kita mempertimbangkan cuaca, jangan sampai nanti korban bertambah,' sebutnya.
-
Kenapa pendaki tersesat di Gunung Singgalang? Lima orang pendaki itu tersesat di jalur pendakian karena kondisi cuaca ekstrem sehingga mereka kehilangan arah.
-
Apa yang terjadi jika pendaki jatuh? 'Yang sering naik dan yang sering bikin konten, ini ke bawahnya sangat jauh, bisa sampai puluhan meter. Makanya yang jatuh kami pastikan tidak akan dievakuasi apapun alasannya. Karena apapun alasannya, ini sangat berbahaya,' terang pencinta alam tersebut.
Untuk proses evakuasi, dilakukan dengan cara ditandu. Kondisi medan yang berat serta cuaca hujan dan berkabut membuat proses evakuasi terhambat. Sementara jarak hingga ke lokasi base camp sekitar 7-10 kilometer.
"Kami masih terus memantau dan jika diperlukan back up, kami akan bantu naik. Apabila sudah turun ke Pos Sapuangin Desa Tegalmulyo, korban selanjutnya akan dibawa ke Boyolali."
Muhammad Zada Lubab bersama 11 orang pendaki lainnya, naik ke puncak Gunung Merapi dari Selo, Boyolali beberapa hari lalu. Kemudian tanggal 12 Desember, mereka turun. Buruknya cuaca dan tebalnya kabut membuat perjalanan turun terhambat.
Namun dalam perjalanan turun, Muhammad Zada Lubab dan satu rekannya bernama Sucipto, warga Rempoh, Baturaden, Banyumas tersesat. Hingga pukul 13.00 Lubab dan Sucipto yang sudah ditunggu teman-temannya di Pasar Bubrah tak kunjung menampakkan batang hidungnya. Tim SAR Barameru pun langsung melakukan penyisiran selama dua hari. Namun salah satu pendaki justru ditemukan di wilayah Klaten, sedangkan Sucipto hingga saat ini masih dilakukan pencarian.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendaki ini hilang sejak Kamis (23/5), ketika turun dari Tugu Yuda menuju shelter tiga.
Baca SelengkapnyaVideo minta tolongnya sempat viral di media sosial, Zhafirah Zahrim meninggal dunia usia dirawat intensif.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTemannya melihat terakhir korban berjalan bersama sosok dikira temannya
Baca SelengkapnyaDua personel Polda Sumatera Barat (Sumbar) jadi korban erupsi Gunung Marapi, satu orang di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaMinggu (3/12) sore Gunung Marapi, Sumatra Barat mengalami erupsi dan memuntahkan abu vulkanik.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, rombongan korban sempat mengirim video kondisi korban ke kerabat dan keluarga.
Baca SelengkapnyaBelasan pendaki tersebut merupakan jemaah Majelis Buni Kasih.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Marapi yang terjadi pada 3 Desember 2023 masih menyisakan duka bagi keluarga korban yang gugur.
Baca SelengkapnyaPendaki korban erupsi Marapi bernama Zhafirah dikabarkan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaJacinto traveling dengan membawa bekal seadanya. Dia juga tidak membawa tenda untuk menginap.
Baca Selengkapnya