Dua investor asal Jakarta bersaing kelola sampah Solo
Merdeka.com - Pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Mojosongo, Solo, mulai menemui titik terang setelah terbengkalai. Dua investor asal Jakarta, yakni PT Nani Wahyuni Industri (NWI) dan PT Citra Metro Jaya Putra dinyatakan lolos seleksi pra lelang.
Saat ini proses lelang memasuki tahapan verifikasi dokumen lelang. Ditargetkan pemenang lelang sudah bisa diumumkan akhir bulan ini.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan mengatakan kedua investor telah memasukkan dokumen lelang sebelum Lebaran lalu. Pihaknya menggandeng pakar dari akademisi untuk meneliti dokumen lelang.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Bagaimana TPST Kedungrandu mengolah sampah? Sampah itu selanjutnya diproses dengan mesin untuk memilah sampah anorganik atau sampah residu. 'Potensi sampah anorganik sekitar 20 persen, potensi residu sekitar 10 persen. Itu yang dipisahkan di awal dengan mesin conveyor,' ujar Wahidin.
-
Bagaimana cara kerja mesin pengelolaan sampah yang diberikan Telkom? Mesin pengelolaan sampah ini bekerja untuk mencacah sampah organik hingga menjadi bubur untuk biopond maggot. Biopond untuk larva maggot ini memerlukan area khusus agar dapat berkembang biak. Dari serangkaian proses mencacah sampah ini, menghasilkan bahan yang dapat dimanfaatkan. Proses ini secara efisien mengurangi volume sampah yang dibuang sambil menciptakan produk bernilai tinggi untuk industri peternakan.
-
Siapa yang terlibat dalam program pengelolaan sampah Telkom? NeutraDC menggandeng komunitas untuk mendukung warga dalam mengelola sampah di desa sehingga memiliki dampak yang signifikan. 'Kami bersemangat menjadi bagian dari inisiatif NeutraDC. Dengan kolaborasi yang solid antara perusahaan dan komunitas lokal, kami yakin akan menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat kami,' ungkap Koordinator Komunitas Omah Nyantrik, Mart Widarto.
-
Bagaimana Kelurahan Rancabolang mengelola sampah? Selama empat tahun ini, kawasan itu mengklaim telah mengelola sampah secara paripurna. Selama itu, sudah tidak terjadi lagi adanya penumpukan sampah khususnya organik.Mereka pun membagikan kisahnya mengurai sampah dengan jumlah yang besar memakai media maggot.
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
"Pemkot menggandeng akademisi untuk melihat dokumen dari sisi keuangan, hukum, lingkungan dan teknologi. Dari hasil verifikasi nanti, investor yang memenuhi syarat akan ditetapkan menjadi pemenang lelang," ujar Hasta, Senin (18/7).
Hasta menjelaskan, nantinya pemenang lelang akan berkewajiban mengelola sampah TPA Putri Cempo dengan teknologi insenerator. Menurut dia, ada dua paket pekerjaan dalam pengelolaan sampah di Kota Solo. Pertama, proyek pembangkit listrik berbasis sampah yang diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 18/2016, dan rencana pengelolaan TPA Putri Cempo.
Selanjutnya, proyek itu nantinya akan integrasikan lantaran dianggap memiliki kesamaan tujuan, baik pengelolaan sampah di TPA Putri Cempo maupun pembangunan pembangkit listrik yang diatur dalam Perpres.
"Keduanya sama-sama ingin mengubah sampah menjadi energi listrik. Bedanya hanya ada di volume sampah harian yang dibutuhkan. Kalau yang dilelang sekarang berkapasitas 260 ton per hari. Sedangkan sesuai Perpres itu kapasitas sampah yang akan diolah 1.000 ton per hari,” ujarnya.
Hasta menambahkan, Pemkot Solo memprioritaskan lelang pengelolaan sampah TPA dulu, sesuai kapasitas yang ada. Nanti jika sudah berjalan, investor tinggal mengembangkan kapasitas produksinya sesuai Perpres. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Gubernur Rano Karno memberi pandangan soal pengelolaan sampah
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaKondisi pembuangan sampah di Jogja makin mengkhawatirkan usai TPST Piyungan ditutup sementara.
Baca SelengkapnyaSampah yang menumpuk di sungai masih menjadi salah satu isu lingkungan yang mendapatkan perhatian serius.
Baca SelengkapnyaTak punya tempat pembuangan akhir, sampah tersebut dibawa kemana ya?
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaCalon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka membeberkan langkahnya memecahkan masalah sampah di Solo
Baca SelengkapnyaOIKN menyediakan tempat pembuangan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Baca SelengkapnyaKedua perusahaan tersebut beroperasi di Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSIG melalui anak usahanya, SBI, juga menjadi inisiator sekaligus operator fasilitas RDF pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembebasan ini merupakan insentif untuk mendorong warga Jakarta agar lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.
Baca Selengkapnya