Dua Jemaah Itikaf Asal Bangladesh di Pandeglang Positif Covid-19
Merdeka.com - Petugas kesehatan Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, melakukan Rapid Rest terhadap lima jemaah syiar dan Itikaf, yang merupakan warga Bangladesh. Dari hasil pengecekan Rapid Test menunjukkan dua orang di antaranya reaktif Covid-19.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pandeglang, Akhmad Sulaeman mengungkapkan bahwa ada dua WNA asal Bangladesh hasil uji Rapid Test-nya reaktif. Sebelum ke Majasari, kelima warga Bangladesh tersebut terlebih dahulu singgah di Kecamatan Menes dan sempat melakukan aktivitas.
"Sebenarnya jemaah tabligh ini awalnya terdeteksi di Menes, mereka sempat beberapa kali mengadakan kegiatan di mesjid di sekitar Menes lalu kami koordinasi dengan tim gugus yang ada di Kecamatan Menes bahwa 10 April 2020 telah dilakukan pengecekan dipimpin oleh Danramil Menes, Babinsa dan Camat Menes," kata Sulaeman, Selasa (14/4).
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
Sulaeman mengatakan, setelah beraktivitas di Kecamatan Menes, pada 11 April 2020 kelima warga Bangladesh ini pindah ke Kecamatan Majasari. "Tanggal 11 April kemarin jemaah ini pindah ke Majasari, berarti sudah hampir seminggu di Pandeglang ini. Setelah itu dilakukan uji rapid test dan hasilnya memang terbukti positif/reaktif rapid test," katanya.
Suleman menjelaskan karena hasil Rapid testnya reaktif, pemeriksaan dan penanganannya akan dilanjutkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes Pandeglang). "Langkah selanjutnya akan kami lakukan pemeriksaan lanjutan apakah mereka kondisinya bebas dari Covid-19," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaKedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Baca SelengkapnyaAWS berperan sebagai pemilik penampungan dan juga penyalur pekerja migran Indonesia secara ilegal atau non prosedural.
Baca SelengkapnyaAksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, per 21 Juli 2024, para WNI dalam keadaan selamat
Baca SelengkapnyaEnam warga negara asing asal Inggris dan satu asal Norwegia ditangkap Tim Gabungan Pengawas Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pekam) Kabupaten Pasaman Barat.
Baca SelengkapnyaImigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaPengungsi yang berlabuh di Gampong Seunebok Baroh, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur, pada Kamis (14/12) dini hari, ternyata tidak semuanya etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca Selengkapnya