Dua Kelompok Geng Motor di Palembang Tawuran, Seorang ABG Kena Luka Bacok
Merdeka.com - Dua kelompok geng motor di Palembang tawuran. Kejadian ini menyebabkan seorang kritis akibat terkena bacokan. Seorang pelaku kini diamankan polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Korban luka adalah EF (17) yang kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sementara pelaku yang ditangkap inisial NK (18).
Peristiwa itu terjadi saat kedua kelompok geng motor itu nongkrong di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Pahlawan, Kemuning, Palembang, Jumat (14/1) dini hari. Tanpa diketahui penyebabnya, kedua kelompok geng motor Nmax Gajah dan Nmax Pingky Boy ribut dan berakhir tawuran.
-
Dimana tabrakan terjadi? Kronologi kejadian dimulai saat dua kereta api bertabrakan di Stasiun Pondok Ranji, Bintaro pada 19 Oktober 1987.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Apa aktivitas geng motor yang meresahkan? Awalnya, geng motor terbentuk karena beberapa orang atau kelompok memiliki minat hobi yang sama. Namun seiring berjalannya waktu, aktivitas geng motor telah semakin mengganggu kehidupan masyarakat.
-
Kenapa geng motor melakukan tindakan anarkis? Ada berbagai penyebab di balik perilaku geng motor tersebut, salah satunya adalah untuk mencari perhatian. Tindakan ini dilakukan sebagai cara untuk mengekspresikan identitas mereka dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Perhatian yang diperoleh membuat mereka merasa bangga dan kuat karena mereka merasa ditakuti oleh orang lain.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana Polres Garut menindak geng motor? Setelah diterapkannya aturan tersebut, sejumlah aksi kriminalitas telah berhasil ditindak seperti balap liar di Jalan Sawah Lega, Sukawening yang selama ini dijadikan trek tak resmi dan menggu kenyamanan masyarakat.
Masing-masing mengeluarkan senjata tajam, mulai dari pisau, pedang, parang, dan ada juga menggunakan kayu. Perkelahian pun tak terhindarkan.
Korban EF mengalami luka bacok di bagian punggung. Kelompok lawan berjumlah lima orang langsung melarikan diri begitu korban terkapar.
Tersangka NK berdalih hanya memukul punggung korban dengan tangan kosong. Dirinya mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan pembacokan.
"Saya cuma ikut-ikutan saja, cuma pukul punggungnya saja, tidak membacok. Masalah ribut itu saya tidak tahu, cekcok begitu saja dan langsung saling serang," ungkap tersangka NK di Mapolrestabes Palembang, Rabu (19/1).
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi menjelaskan, petugas masih memburu empat anggota geng motor Nmax Pingky Boy yang membuat korban terluka. Diduga tawuran dipicu selisih paham antar kedua geng motor.
"Mereka tadinya nongkrong dan kemungkinan ada selisih paham lalu saling serang. Kami masih kejar empat pelaku lagi," ujarnya.
Agar kejadian tersebut tak lagi terulang, patroli semakin digencarkan di setiap sudut kota. Sementara tersangka NK dikenakan Pasal 80 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman lima tahun penjara.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tawuran maut ini berawal ketika salah satu anggota Geng Pacing Never Die mengadukan kepada temannya telah diserang oleh sekelompok orang dari Geng BOW Blok M.
Baca SelengkapnyaDari pemeriksaan sementara, dua kelompok ini merupakan anggota yang membuat akun Instagram
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaPeristiwa penganiayaan dan pengeroyokan bermula ketika korban APS dan AP sedang duduk-duduk di area masjid.
Baca SelengkapnyaTawuran yang melibatkan antardua kelompok kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut terdapat kerugian enam unit sepeda motor yang dibakar massa, sedangkan korban jiwa dikabarkan nihil.
Baca SelengkapnyaSetelah lima kali klakson, dia diberi ruang untuk melintas.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaUC mengaku anak polisi karena tak terima ditegur korban sambil marah-marah.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Stefanus Satake Bayu Setiono, menuturkan peristiwa bermula dari gesekan di Batikan Pabelan
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran yang melukai Rifqi itu terjadi di kawasan Pondok Aren, Minggu dinihari (26/11) sekira pukul 04.00 WIB.
Baca Selengkapnya