Dua Kelompok Massa Terlibat Tawuran di Taman Siswa Yogyakarta Sepakat Damai
Merdeka.com - Tawuran antara dua kelompok massa terjadi di sejumlah wilayah di Kota Yogyakarta pada Minggu (4/6). Tawuran ini diantaranya terjadi di Jalan Kenari, Jalan Kusumanegara dan terakhir terjadi di Jalan Tamansiswa.
Usai terjadi tawuran, dua kelompok ini yaitu perguruan silat PSHT dan suporter PSIM Yogyakarta Brajamusti sepakat untuk berdamai. Kedua kelompok ini juga saling maaf dan memaafkan atas kejadian tawuran tersebut.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Siapa yang berseteru di Sasana Tunggul Wulung? 'Kelirnya dilempar ke Pasar Kelir, gendernya ke Gunung Gender, panggungnya ke Gunung Panggung, kotaknya ke Gunung Kotak, tumpengnya ke Gunung Tumpeng,' kata Karyono.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Bagaimana bentrokan itu berakhir? Kondisi tersebut bisa diurai setelah beberapa jam kemudian.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
Ketua Cabang PSHT Kabupaten Bantul Tri Jaka Santosa mengatakan pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut. Jaka menerangkan pihaknya dan Brajamusti telah sepakat berdamai.
"Terkait masalah tadi malam, kami dan pihak BI (Brajamusti) sudah sepakat saling berdamai. Tidak ada masalah," kata Jaka di Polda DIY, Senin (5/6).
Jaka juga meminta maaf ke Gubernur Yogyakarta Sri Sultan HB X dan warga Yogyakarta atas kejadian yang terjadi tadi malam.
"Saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami. Saya sudah berusaha membendung jangan sampai terjadi permasalahan di wilayah hukum DIY," ucap Jaka.
Jaka mengimbau kepada semua warga PSHT untuk menjaga kondusifitas, kedamaian dan keamanan di Yogyakarta. Jaka juga meminta agar warga PSHT yang berada di luar agar tidak usah datang ke DIY.
"Situasi Yogyakarta sudah kondusif. Saya mengimbau warga PSHT dimanapun kalian berada, tidak boleh masuk ke Yogyakarta. Jangan kotori Yogyakarta dengan kegiatan-kegiatan yang tidak diinginkan," urai Jaka.
Jaka menjelaskan jika PSHT dan Brajamusti merupakan saudara. Jaka menyebut jika banyak warga PSHT yang juga suporter Brajamusti.
"PSHT dan Brajamusti adalah sama-sama saudara karena mereka semua bernaung di PSHT dan bernaung di Brajamusti," ungkap Jaka.
"Sekali lagi saya meminta maaf pada saudara-saudaraku pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti. Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya," sambung Jaka.
Sementara itu Biro Hukum Brajamusti Baskoro yang didampingi Presiden Brajamusti Muslich Thole Burhanudin juga meminta maaf ke pihak PSHT. Baskoro juga menjelaskan jika Brajamusti dan PSHT akan selalu bersaudara.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya khususnya pada warga Yogyakarta dan kepada seluruh warga PSHT. Kami ingin menyampaikan kita semua sudah berdamai dan sepakat paseduluran saklawase," tutur Baskoro.
"Kami mengimbau kepada rekan-rekan Brajamusti untuk cooling down. Kita tetap tenang. Kita tetap seduluran dengan PSHT. Bagaimanapun PSHT adalah Brajamusti dan Brajamusti adalah PSHT," kata Baskoro.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikutip melalui akun instagram @jktinfo, terekam sejumlah masyarakat yang dari kedua sisi jalan saling menyerang dengan batu dan petasan
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami penyebab tawuran di Underpass Manggarai.
Baca SelengkapnyaVideo tersebut beredar di media sosial, terlihat para kelompok remaja dari dua kubu saling lempar
Baca SelengkapnyaTawuran ini sempat viral di media sosial, karena memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaAksi tawuran tersebut terekam dan viral di media sosial.
Baca Selengkapnyakejadian ini sempat mengganggu situasi arus lalu lintas. Namun saat ini sudah bisa terurai
Baca SelengkapnyaAksi tawuran ini viral di media sosial setelah dua kelompok tersebut tertangkap CCTV. Salah satunya diunggah akun Instagram @info_sawahbesar.
Baca SelengkapnyaPetugas saat ini telah menangkap terduga pelaku inisial U yang merupakan anggota dari salah satu ormas.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan sementara bahwa kejadian tersebut melibatkan dua kelompok remaja
Baca SelengkapnyaPagi tadi tawuran kembali pecah. Padahal, hari minggu sebelumnya tawuran juga telah terjadi
Baca SelengkapnyaPolisi pun langsung turun tangan menyikapi hal tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah satu peserta konvoi memprovokasi dengan mengatakan ada dari anggota mereka ditangkap polisi.
Baca Selengkapnya