Dua kerangka manusia purba ditemukan di Takengon Aceh
Merdeka.com - Dua kerangka manusia purba diperkirakan berusia 3.000 tahun ditemukan di kaki bukit Mandale, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Rabu (16/5) lalu. Penemuan ini setelah peneliti dari Balai Arkeolohi Medan melakukan penelitian di Takengon yang dipimpin oleh Ketut Wiradnyana sejak 8 Mei dan akan berakhir 30 Mei 2018 mendatang.
Tim peneliti menemukan dua kerangka purba dengan kedalaman 50 centimeter dan kondisi kaki terlipat.
"Paling tidak ada dua individu dikubur ditindih dengan batu, kakinya dilipat, dari dua individu itu, tengkorak satu di antaranya rusak, tetapi kerangkanya utuh," kata Ketut Wiradnyana, Minggu (20/5).
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Dimana kerangka manusia purba ditemukan? Kerangka ini ditemukan di Gua Lovelock, Nevada, Amerika Serikat.
-
Di mana kerangka manusia itu ditemukan? Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi. Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Di mana kerangka manusia prasejarah ditemukan? Belasan kerangka itu ditemukan di gua-gua di Lembah Nenggiri yang terpencil sekitar 215 kilometer di utara Kuala Lumpur.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia itu? Awalnya, HP yang sedang melintas melihat adanya kerangka manusia dalam posisi terlentang tergeletak di lahan kosong.'HP kemudian memberitahukan ke sekuriti kompleks,' ucap dia.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
Kata Ketut, hal menarik penemuan manusia purba kali ini, keduanya saat ditemukan menghadap ke arah barat dan timur. Meskipun ia mengaku penemuan kali ini juga mirip dengan penemuan manusia purba tahun 2010 dan 2012 di Gua Loyang Mandele dan Ujung Karang, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah.
"Menariknya ditemukan periuk di atas dan di sekeliling dan juga ditemukan hiasan," jelas Ketut.
Perbedaan yang mencolok penemuan manusia purba beberapa tahun lalu dengan sekarang, sebutnya, adalah cara penempatan mayatnya. Sebelumnya mayat mengarah ke timur-barat, namun yang baru saja ditemukan ini mengarah barat-timur.
Ada juga ditemukan periuk-periuk yang terkubur di sekiranya. Tim juga menemukan perhiasan mirip gerabah dari Banchiang, Thailand. Meskipun, Ketut menyebutkan tak bisa disamakan penemuan sekarang dengan yang telah ditemukan sebelumnya.
"Budayanya sama yang membedakan hanya letak dan penempatan mayatnya, dan ada juga gores-gores untuk cap hiasan. Mengarah ke barat ini saya menilai konsepsi yang berkembang," jelasnya.
Katanya, lokasi yang dijadikan tempat penelitian merupakan daerah khusus yang dipergunakan untuk penguburan, karena sangat jarang ditemukan benda-benda lainnya.
Ketut memperkirakan, lokasi penguburan yang baru ditemukan ini merupakan daerah penguburan orang yang terpandang. Perkiraan ini berdasarkan ada terjadi perbedaan arah penguburan dengan manusia purba lalu yang sudah pernah ditemukan dan juga banyak ditemukan perhiasan gores-gores gerabah.
Kendati demikian, Ketut mengaku untuk membuktikan bahwa lokasi tersebut merupakan pusat penguburan orang terpandang, butuh penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Harus ditambah dengan beberapa fakta dan data lebih banyak untuk membuktikan secara emperis perkiraan tersebut.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menjadi kawasan objek wisata sejarah, situs ini juga menjadi bukti adanya sebuah peradaban manusia yang hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaDi sebuah lembah di utara Kuala Lumpur, arkeolog menemukan kerangka manusia prasejarah di gua-gua terpencil.
Baca SelengkapnyaArkeolog dibikin bingung dengan temuan ini, mengingat teknologi senjata belum ditemukan ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTulang ini ditemukan di situs Paleolitikum terluas, yang ada di Prancis.
Baca SelengkapnyaPenelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.
Baca SelengkapnyaKerang yang menumpuk di situs ini sudah mulai berkurang, karena masyarakat sekitar banyak yang mengambilnya untuk keperluan bahan baku kapur.
Baca SelengkapnyaSingkapan lapisan purba dapat dilihat secara kasat mata pada sejumlah tempat di Sangiran.
Baca SelengkapnyaPeneliti melakukan analisis mikroskopis terhadap kotoran dari gua untuk memahami perubahan lingkungan masa lalu.
Baca SelengkapnyaKapan tepatnya nenek moyang manusia meninggalkan Afrika dan menyebar ke seluruh dunia masih menjadi perdebatan para arkeolog.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Hidup di Indonesia Jauh Sebelum Orang Mesir Bangun Piramida Pertama
Baca SelengkapnyaProses penampakan pun hingga kini masih dilakukan oleh tim, agar dapat mengetahui identitas ketiga kerangka manusia tersebut.
Baca Selengkapnya