Dua lagi prodi ITB raih akreditasi internasional
Merdeka.com - Dua program studi (prodi) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih akreditasi internasional Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET). Dua prodi tersebut adalah program S1 Teknik Kimia dan Teknik Fisika.
Sebelumnya, prodi teknik elektro dan kelautan ITB juga menyabet prestasi sama pada 2011 dengan memperoleh pengakuan serupa dari ABET.
"Bahwa kedua prodi telah dinyatakan memenuhi kriteria akreditasi dari ABET," kata Dekan FTI ITB Hermawan Kresno, di kampus ITB, Jalan Ganeca, Bandung, Jumat (7/9).
-
Apa saja program studi yang ditawarkan ATVI? Acara Open House bertujuan untuk memperkenalkan 5 program studi yang dipayungi oleh ATVI diantaranya D3 Komunikasi Massa, D4 Produksi Media, S1 Digital Business, S1 Performing Arts, dan S1 Film, TV & Media Studies.
-
Apa yang ingin dicapai UT dengan standar nasional dan akreditasi yang baru? Dengan diluncurkannya standar nasional dan akreditasi yang baru ini insyaa Allah akan memberikan secercah harapan baru bagi kami di UT dan komunitas pendidikan tinggi
-
IPTEK apa sebenarnya? Secara umum, pengertian IPTEK adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi.
-
Siapa yang dapat 2 penghargaan? Inara Rusli mendapatkan dua penghargaan di ajang Silet Awards.
-
Siapa yang mendapatkan dua kali Nobel Prize? Dari banyak penghargaan Nobel Prize yang diberikan kepada wanita, hanya satu perempuan yang dianugerahi dua kali. Dia adalah Marie Curie.
-
Mengapa UT butuh kerangka baru untuk standar nasional dan akreditasi? Kerangka sebelumnya cenderung preskriptif dan berorientasi pada proses dan kurang menekankan pada luaran. Kerangka seperti ini tidak memberikan ruang gerak pada UT sebagai satu-satunya single mode distance teaching university di Indonesia.
ABET merupakan badan akreditasi internasional yang independen dan berbasis di Amerika Serikat.
Dengan akreditasi ini, kata Kresno, kampus teknik pertama di Indonesia ini sudah bisa disejajarkan dengan universitas ternama yang meraih ABET, seperti Carnegie Mellon Universty, Harvard University, Pennsylvania State University dan Massachusetts Institute of Technology di Amerika Serikat.
Hal itu, lanjut dia, bukanlah belebihan. Sebab kualitas prodi ABET sejajar dengan prodi internasional. Akreditasi juga membuat lulusan prodi tersebut diperhitungkan oleh industri atau dunia kerja.
Menurutnya proses untuk meraih akreditasi ABET tidaklah mudah. Teknik Kimia sendiri perlu persiapan selama 12 tahun. "Tidaklah mudah, kita butuh waktu lama untuk meraih itu," jelas Hermawan.
Pembenahan kurikulum, sarana prasarana, adalah salah satu kualifikasi untuk menyabet ABET. Tapi itu hanyalah bagian terkecilnya. "Lainnya adalah tujuan kependidikan, target kompetensi, perbaikan sistem secara berkesinambungan, fasilitas belajar, dukungan kelembagaan, staf pengajar, mutu kurikulum, prasarana dan mekanisme perbaikan secara berkesinambungan," paparnya.
Hermawan menyampaikan terimakasih atas dukungan sehingga terwujudnya ITB menjadi kampus yang dipandang. Peran alumni mengenai arahan penegembangan kurikulum, serta relevansi profil kompetensi engineering standar dari ABET sangatlah membantu.
Tidak hanya itu, modernisasi instrumentasi dan pengadaan unit-unit baru juga turut mendorong dalam memperoleh akreditasi dari ABET. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua perwira Polisi sukses menyabet nilai terbaik usai menempuh pendidikan Akpol di Dubai, Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaToni dalam sambutan usai menyerahkan SK mengucapkan selamat kepada IMDE dan jajaran Pimpinan, karena transformasi dari ATVI ke IMDE sebuah perjalanan panjang.
Baca SelengkapnyaMerdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim
Baca SelengkapnyaOrang nomor dua di Indonesia berharap peningkatan kualitas fasilitas bisa menjadi momentum dunia pendidikan kreatif digital.
Baca SelengkapnyaTransformasi pendidikan tinggi selama empat tahun ini telah berlangsung dengan akseleratif dan mulai bisa dirasakan hasilnya.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut di antaranya Pendidikan Vokasi Industri setara Diploma 1 dan Diploma 3, serta Magang Studi Independen Bersertifikat (MISB) Kampus Merdeka.
Baca SelengkapnyaDua perwira TNI berhasil lulus S1 di UAE dengan predikat membanggakan.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan ini membuktikan komitmen ITPLN dalam mendukung generasi muda untuk berkontribusi pada pengembangan sektor energi berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIlmu yang diperolehnya tersebut dapat di aplikasikan untuk memberikan perlindungan, pengayoman
Baca SelengkapnyaSementara jenjang Diploma 3, bekerjasama dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten pada program studi Teknik Proses Industri Petrokimia.
Baca SelengkapnyaSTIN juga sudah melakukan pengembangan untuk pengetahuan keilmuan internasional.
Baca SelengkapnyaAPHMET akan menjadi motor penggerak perubahan dan inovasi dalam industri migas dan energi terbarukan.
Baca Selengkapnya