Dua Mahasiswa Tewas Saat Demo, Wakapolri Terbang ke Kendari
Merdeka.com - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Pol Ari Dono Sukmanto bertolak ke Kendari, Sulawesi Tenggara. Dia bertolak ke sana guna mengungkap penyebab tewasnya dua mahasiswa saat unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sultra.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan, kepergian Ari Dono untuk berdialog langsung dengan sejumlah tokoh. Ini menjadi bukti bahwa Polri serius dalam menangani kasus tewasnya dua mahasiswa tersebut.
"Hari ini Bapak Wakapolri akan berangkat sesegera mungkin, ini menunjukkan keseriusan kami. Bapak Wakapolri akan berangkat ke lokasi melakukan tindakan kepolisian, baik upaya membuat terang insiden ini maupun melakukan tindakan preemptive, dialog, dan silaturahmi," katanya di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat (27/9).
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
-
Siapa ketua PDRI? Dengan Mr. Syafruddin Prawiranegara sebagai ketua merangkap Menteri Pertahanan, Menteri Penerangan, dan Menteri Luar Negeri dan Wakilnya Teuku Mohammad Hasan.
-
Siapa yang mendapatkan pesan dari Kapolri? Peraih Adhi Makayasa Akpol 2024 diberi pesan oleh Kapolri. Begini isinya.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa yang meminta kolaborasi KPK-Polri? Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
Dia mengungkapkan, autopsi jenazah salah satu korban, Randi (21) masih dilakukan. Sehingga belum dapat diketahui penyebab kematian mahasiswa itu. Sementara uji balistik dikatakannya berproses apabila proyektil ditemukan.
"Saksi-saksi berproses mungkin banyak yang akan diperiksa," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Apabila setelah dilakukan investigasi ditemukan pelaku merupakan aparat kepolisian, Iqbal memastikan, akan dilakukan penegakan hukum.
Untuk diketahui, dua orang tewas dalam unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sulawesi Tenggara. Kedua korban tersebut adalah Muh Yusuf Kardawi (19) dan Randi (21). Keduanya tewas saat ikut aksi menolak RUU KUHP dan UU KPK.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut, kasus ini sudah direspons cepat oleh kepolisian.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaUGM meminta Mensesneg Pratikno dan Koordinator Stafsus Presiden Ari Dwipayana pulang kembali ke jalan demokrasi.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikannya menyusul pernyataan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono di Mapolresta Padang, Minggu (23/6).
Baca SelengkapnyaDua polisi itu ditahan untuk menunggu proses sidang kode etik.
Baca SelengkapnyaSigit juga meminta Bareskrim Polri untuk melakukan supervisi.
Baca SelengkapnyaKasus ini masih didalami oleh Rindam IM dan Pomdam IM
Baca SelengkapnyaMahasiswa UGM meminta Ari Dwipayana dan Pratikno 'pulang' ke jalan demokrasi.
Baca SelengkapnyaLembar kelam pelanggaran HAM yang tak kunjung menemukan titik cerah. Begini ceritanya!
Baca Selengkapnya