Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dua makam berbeda simbol agama, Raja Indragiri dan Jenderal Portugis

Dua makam berbeda simbol agama, Raja Indragiri dan Jenderal Portugis Makam Raja Narasinga. ©2015 merdeka.com/abdullah sani

Merdeka.com - Dua makam yang berdampingan yakni makam Raja Narasinga II dengan makam bekas tawanan perangnya yang diangkat sebagai menterinya yakni Jenderal Verdicho Marloce berdampingan.

Makam Raja Narasinga II yang ornamennya melayu simbol seniotik Islamic. Sementara, makam Jenderal Verdicho Marloce identik dengan simbol seniotik identitas diri Nasrani yang berlambangkan salib pada batu nisannya di sebelah makam Raja Narasinga II.

Kedua makam ini terletak di Kawasan Cagar Budaya peninggalan sejarah kerajaan Indragiri, di desa Kota Lama kecamatan Rengat Barat, kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau.

Raja Narasinga II ini berperang dan berjuang merebut kota Malaka dari kekuasaan kerajaan Portugis di bawah komando Jenderal Verdicho Marlos sebagai panglima perangnya, selama 20 tahun antara tahun 1512 sampai 1532.

"Jenderal Verdicho Marloce beragama Nasrani, namun mengabdikan diri kepada Raja Narasinga II yang notabene beragama Islam. Artinya Jenderal Verdicho mengabdi pada Islam, namun tetap pada agamanya hingga akhir hayatnya," ujar Saharan Staf Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Batu Sangkar Wilayah Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau, saat berbincang dengan merdeka.com Kamis (25/6) malam.

Dikatakan Saharan, Jenderal Verdicho sebelumnya merupakan panglima perang Portugis yang memiliki otak pintar. Namun saat perang melawan Raja Narasinga II di Selat Malaka yang dikenal dengan perang Teluk Ketapang sekitar Abad ke 15, Jenderal Verdicho dan anak buahnya kalah dan menjadi tawanan perang.

"Pada perang itu dimenangkan oleh Raja Narasinga II, sementara Jenderal Verdicho menjadi tawanan perang raja Narasinga, hingga akhirnya dimanfaatkan menjadi menteri di kerajaan Indragiri karena kepintarannya," kata Saharan.

Hingga pada akhirnya, Raja Narasinga II meninggal lebih dulu daripada Jenderal Verdicho. Kemudian jenazah Jenderal Verdicho dimakamkan bersebelahan dengan Raja Narasinga II, sejajar dengan para menteri lainnya.

"Dilihat dari jenis batu nisannya, Raja Narasinga II lebih dahulu wafat, kemudian disusul Jenderal Verdicho Marlos. Sehingga diberikan sebuah penghormatan kepada Jenderal Verdicho dimakamkanlah di sebelah makam Raja Narasinga, sejajar dengan para menteri lainnya," katanya.

"Artinya, Narasinga II memegang teguh kebijakan kerukunan antar umat beragama, karena tidak pernah memaksakan Jenderal Verdicho untuk pindah agama," lanjut Saharan.

Raja Narasinga II bergelar Paduka Maulana Sri Sultan Alaudin Iskandar Syah Johar Jirullah fil Alam, Sultan yang ke IV, Sultan Pertama di Indragiri.

"3 sultan sebelumnya posisinya tidak di Indragiri namun tinggal dan menetap di Malaka, sedangkan Raja Narasinga II inilah Sultan Indragiri pertama yang menetap di Indragiri makanya disebut Sultan Indragiri yang pertama," jelas Saharan.

Menurut Saharan, Raja Narasinga II juga menyebarkan syiar agama Islam di wilayah kekuasaannya, saat itu belum terbentuk negara Indonesia dan Malaysia.

"Kalau dilihat peta sekarang, wilayah kekuasaan Raja Narasinga II itu meliputi Malaka Raya termasuk Malaysia dan Riau, yang dibuktikan dengan munculnya kerajaan Sijori (Singapore Johor Riau) di Daek Lingga kepulauan Riau," terang Saharan. (mdk/siw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Raja Narasinga II, Pahlawan dari Indragiri Penakluk Portugis
Raja Narasinga II, Pahlawan dari Indragiri Penakluk Portugis

Raja Narasinga II bersama istrinya Putri Dang Purnama dikenal sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana.

Baca Selengkapnya
Saktinya Panglima Kerajaan Indragiri Taklukkan Jenderal Portugis Penguasa Laut Malaka
Saktinya Panglima Kerajaan Indragiri Taklukkan Jenderal Portugis Penguasa Laut Malaka

Andi Sumpu Muhammad yang diberi gelar Panglima Jukse Besi, dikenal dengan kesaktiannya.

Baca Selengkapnya
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa
Cerita Unik dari Makam Para Tokoh Pribumi di Bergota Semarang, Ada Batu Misterius Bertuliskan Huruf Tionghoa

Tak hanya sebagai pemakaman umum, di makam Bergota Semarang terdapat beberapa makam tokoh pribumi penting pada masanya.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi
Menelusuri Makam Orang Kayo Hitam, Penyebar Agama Islam Termasyhur di Kota Jambi

Makam yang berada di Desa Simpang, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi ini lokasinya sangat dekat dengan aliran Sungai Batanghari.

Baca Selengkapnya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya
Menguak Sejarah Berdirinya Kerajaan Mataram Kuno, Dipimpin Pertama Kali oleh Raja Sanjaya

Bukti pertama kali mengenai keberadaan Kerajaan Mataram Kuno berasal dari Prasasti Canggal.

Baca Selengkapnya
Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Raden Adipati Ario Niti Adiningrat yang Pernah Jadi Bupati Surabaya Selama 22 Tahun
Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosok Raden Adipati Ario Niti Adiningrat yang Pernah Jadi Bupati Surabaya Selama 22 Tahun

Ia adalah buah hati anak Raden Toemenggoeng Ario Soerjodiningrat, Bupati Probolinggo.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu
5 Fakta Unik Candi Jago di Malang, Tempat Pemujaan Dewa Buddha dengan Relief Khas Hindu

Candi ini dibangun sebagai penghormatan anak kepada ayah

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Pendeta Berusia 3.000 Tahun Disebut Bukan Orang Sembarangan
Arkeolog Temukan Makam Pendeta Berusia 3.000 Tahun Disebut Bukan Orang Sembarangan

Makam pendeta ini bukanlah kuburan pendeta sembarang. Ada banyak alasan yang melatarbelakanginya.

Baca Selengkapnya
Kisah Perang Saudara Antara Raja Panjalu dan Raja Jenggala, Tak Puas dengan Warisan Orang Tua
Kisah Perang Saudara Antara Raja Panjalu dan Raja Jenggala, Tak Puas dengan Warisan Orang Tua

Raja Airlangga membagi kerajaan untuk kedua putranya. Upaya itu disebut sia-sia karena kedua putranya melakukan perang saudara.

Baca Selengkapnya
Berada di Tengah Permukiman Padat Penduduk, Ini Fakta Unik Kompleks Makam Raja Mataram di Tegal yang Sudah ada sejak Abad ke-17
Berada di Tengah Permukiman Padat Penduduk, Ini Fakta Unik Kompleks Makam Raja Mataram di Tegal yang Sudah ada sejak Abad ke-17

Makam itu merupakan persemayaman Raja Amangkurat I yang merupakan anak dari Sultan Agung Hanyokrokusumo

Baca Selengkapnya
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi
Kisah Hidup Dewi Suhita, Ratu Terakhir Majapahit yang Menginspirasi

Dewi Suhita memimpin Majapahit saat kondisi kerajaan itu tidak baik-baik saja. Ia dihadapkan pada perang Paregreg. Pembawaannya yang tenang jadi sorotan.

Baca Selengkapnya
Berkarier Moncer, Para Jenderal TNI-Polri ini Ternyata Punya 'Darah Biru' Keturunan Raja & Panglima Perang
Berkarier Moncer, Para Jenderal TNI-Polri ini Ternyata Punya 'Darah Biru' Keturunan Raja & Panglima Perang

Berikut deretan Jenderal TNI-Polri berstatus keturunan bangsawan. Siapa saja sosoknya?

Baca Selengkapnya