Dua Orang Meninggal Usai Keracunan Tempe Bacem
Merdeka.com - Polisi menyelidiki terkait dua orang kakak beradik Nunziah (24) dan Nurul Afiyah (20) warga Desa Weding, Kabupaten Demak tewas setelah makan tempe bacem yang diduga beracun. Penyelidikan dilakukan dengan memeriksa sampel makanan dan muntahan kedua korban ke Laboratorium Forensik Polda Jateng.
"Kami sudah memeriksa sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi korban ke Labfor. Sanpai saat ini prosesnya masih berjalan terus," kata Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono, Jumat (5/8).
Peristiwa keracunan bermula kedua korban memakan tempe yang dibeli dari warung tetangganya pada selasa (2/8) pukul 11.30 wib. Tempe itu diolah menjadi tempe bacem. Namun, nahas usai memakan tempe tersebut, keduanya kemudian muntah-muntah.
-
Apa itu tempe? Makanan tradisional Indonesia yang dikenal dengan nama tempe ini terbuat dari kedelai yang telah difermentasi.
-
Kenapa tempe cepat busuk? Tempe segar hanya dapat bertahan selama 48 jam pada suhu kamar. Setelah 2 × 24 jam, kapang akan mati sesuai dengan standar SNI 3144:2015, memberikan kesempatan bagi bakteri pengurai protein untuk tumbuh setelah 3 atau 4 hari. Dampaknya, tempe mudah rusak.
-
Kenapa tempe isi mercon viral? Kreasi tempe isi mercon ini pun sempat viral, banyak disukai, dan dibagikan di media sosial. Jika penasaran bagaimana rasanya, tentu Anda bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah.
-
Dimana tempe digunakan sebagai bahan masakan? Olahan Tempe Tertua Dalam Serat Centhini, tempe digunakan sebagai bahan baku membuat sambal tumpang. Hal inilah yang membuat sambal tumpang sebagai sajian tempe tertua dalam sejarah kuliner tanah air.
"Masakan tersebut kemudian dimakan oleh satu keluarga. Dua korban kemudian muntah-muntah, sedangkan saksi 1 dan saksi 2 tidak muntah-muntah," ungkapnya.
Korban yang mengalami muntah-muntah langsung dibawa ke RSUD Demak dan pukul 11.30 WIB korban 1 dinyatakan meninggal dunia lalu disusul korban kedua pukul 15.30 WIB.
"Kita masih memeriksa delapan saksi dari keluarga korban dan masih menunggu hasil labfor ke Polda Jateng," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaSetelah memakan belalang tersebut, korban mengalami sakit perut dan muntah-muntah
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaGejala awal keracunan ikan buntal dapat dirasakan pada beberapa jam.
Baca SelengkapnyaKetika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBabi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaSuami sekaligus ayah korban, Steven Berhitu mengatakan ia sedang berada di rumah bersama istri dan kedua putrinya sekira pukul 08.30 WIT.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua orang dalam kasus kematian belasan warga akibat miras oplosan.
Baca Selengkapnya