Dua pekan terjebak di rawa, satwa langka Pesut Mahakam terancam mati
Merdeka.com - Seekor Pesut Mahakam (Orcaella Brevirostris) terjebak di rawa sekitar Kampung Sangkuliman, Sungai Telahan, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur. Hewan langka itu sudah dua pekan berada di sana.
Pegiat satwa bersama BKSDA Kalimantan Timur tengah berupaya mengevakuasi satwa mamalia itu, bersama warga setempat. Jika proses penyelamatan satwa tidak segera dilakukan, hewan itu terancam mati.
Keterangan diperoleh, satwa sejenis lumba-lumba air tawar itu, awalnya mencari ikan di daerah rawa, saat Sungai Telahan sedang meluap. Diduga, lantaran banyak ikan di rawa itu, membuat Pesut betah.
-
Kenapa Pesut Mahakam rentan punah? Melansir dari situs menlhk, Pesut Mahakam termasuk dalam kategori rentan, artinya populasinya semakin hari semakin berkurang dan terancam punah sejak tahun 2000.
-
Mengapa pelikan tersedak ikan? Meskipun mungkin terdengar lucu, situasi tersebut menjadi kritis ketika ikan itu tersangkut dan sulit untuk dikeluarkan.
-
Apa itu Pesut Mahakam? Pesut Mahakam merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Provinsi Kalimantan Timur. Pesut Mahakam atau lumba-lumba air tawar merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
-
Kenapa keberadaan satwa langka di hutan lereng Gunung Slamet terancam? Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Dimana habitat Pesut Mahakam? Pesut Mahakam merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Provinsi Kalimantan Timur. Pesut Mahakam atau lumba-lumba air tawar merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
-
Dimana ikan laut dalam tinggal? Dilansir dari sumber AZ Animals pada kedalaman laut yang dalam dan gelap, keberadaan ikan yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya menjadi misteri tersendiri.
"Sampai akhirnya, air sungai kembali surut, dan pesut itu terjebak di rawa tidak bisa kembali ke sungai. Kami dapatkan informasi itu dari warga setempat ya," kata peneliti pesut dari yayasan Rare Aquatic Species for Indonesia (RASI), Danielle Kreb, saat dikonfirmasi dari Samarinda, Selasa (21/2).
Danielle, seorang perempuan berkewarganegaraan Belanda yang sudah 20 tahun ini meneliti Pesut Mahakam menerangkan, penyurutan sungai pascabanjir menyebabkan sebagian area sungai menjadi dangkal.
"Pesut itu tidak terjerat, tapi terjebak. Ya memang awalnya karena sungai meluap, banjir, di rawa banyak ikan dan Pesut datang ke rawa itu, cukup lama. Akhirnya terjebak di area rawa sekitar ukuran 50 meter x 50 meter," ujar Danielle.
Dia berharap proses evakuasi bisa segera dilakukan. Proses evakuasi akan dibantu perahu.
"Mesti berhati-hati dalam proses evakuasi ya. Warga juga membantu membersihkan jalur ke sungai dari rawa, dari tanaman-tanaman berduri supaya tidak melukai pesut. Apalagi yang terjebak ini, pesut dewasa dan badan besar," ungkap Danielle.
Sebelumnya, di kawasan yang sama, seekor pesut juga pernah terjebak di rawa, dan akhirnya dibantu warga, berhasil dievakuasi.
"Kita berikan pelatihan kepada warga setempat agar berhati-hati menanganinya. Dan itu diimplementasikan saat ini, ketika ada pesut yang terjebak lagi di rawa," demikian Danielle.
Diketahui, populasi pesut Mahakam saat ini di Sungai Mahakam di kabupaten Kutai Kartanegara saja, menyisakan sekitar 75-80 ekor saja. Keberadaan mereka terancam kian punah, dengan beragam penyebab mulai dari pendangkalan sungai, berkurangnya makanan mereka hingga mati terjerat jala nelayan warga. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesut Mahakam, satwa lumba-lumba yang hidup di air tawar. Habitat aslinya berada di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaDebit air sungai Ciliwung di Bendung Katulampa mengalami penyusutan dengan tinggi muka air (TMA) hanya nol centimeter
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat aliran Sungai Citarum mengalami kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaCerita istri Plt Gubernur Kalimantan Timur singgung soal buaya Riska yang sempat mogok makan.
Baca Selengkapnya