Dua Pesan Buya Syafii Sebelum Wafat hingga Berlinang Air Mata
Merdeka.com - Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif meinggal dunia Pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5). Buya Syafii meninggal setelah sempat mendapatkan perawatan di RS Muhammadiyah.
Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, bercerita hari ini berencana bertolak ke Bandung. Namun dalam perjalanan mendapatkan telepon dari Direktur PKU Muhammadiyah Gamping.
Isi telepon itu tentang kabar kesehatan Buya Syafii. Kondisi Buya Syafii kritis. Mendengar kabar tersebut, Haedar kembali menuju ke Yogyakarta dan langsung ke RS PKU Muhammadiyah Gamping.
-
Siapa yang mengunjungi Hamdan ATT? Tantowi berkunjung ke kediaman Hamdan ATT bersama Ikke Nurjanah untuk memberikan dukungan.
-
Siapa yang memimpin kunjungan ke fasilitas Pertamina? Guna memastikan hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro melakukan kunjungan ke sejumlah sarana dan fasilitas Pertamina yang akan dilalui oleh pemudik pada rute Jakarta-Bandung.
-
Di mana Pejabat Kemenhub bertugas? Sementara itu Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membebastugaskan sementara Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara (OBU) Wilayah X Merauke, Papua Selatan.
-
Siapa yang bertemu Habib Luthfi di Pekalongan? Hendi terlihat menyambangi kediaman Habib Luthfi di Pekalongan bersama dengan Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi.
-
Siapa saja yang bertemu Kompol Syarif? Asisten ajudan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah menyempatkan waktu untuk menghadiri pelaksanaan gladi bersih Prasetya Perwira TNI-Polri 2024. Di sana, Ia juga menyapa adik-adik Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi Kepolisian.
-
Siapa yang melaporkan Pejabat Kemenhub? Laporan tersebut teregistrasi LP/B/2642/V/2024/SPKT/Polda Metro Jaya. AK dilaporkan dengan UU nomor 1 tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam pasal 156 a KUHP.
"Sempat sekitar setengah jam menemani beliau sampai beliau dipanggil Allah. Karena itu, kami Muhammadiyah dan bangsa Indonesia tentu saja berduka atas kehilangan bapak bangsa yang melintasi, milik semua orang, tokoh yang humanis, tulus, dan pemikiran-pemikirannya sangat luas wawasan dan melampaui," ungkap Haedar dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Jumat (27/5).
Haedar menjelaskan, kondisi Buya Syafii bahwa sudah selama hampir sebulan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Setelah sebelumnya sempat kembali ke rumah, kemudian masuk ke rumah sakit lagi dua minggu yang lalu.
"Jumat lalu saya juga sempat menemani di sini, semalam sebenarnya beliau ya masih baik. Tetapi kondisi pernapasannya terkait jantung lalu ditangani oleh dokter. Tadi pagi sekitar jam setengah tujuh masih bisa berkomunikasi, sarapan pagi seperlunya. Tapi sekitar setengah delapan, beliau kritis sampai jam 10.15," katanya.
Dua Wasiat Buya Syafii
Penanganan yang dilakukan oleh dokter, lanjut Haedar, sudah maksimal bahkan berkoordinasi beberapa hari ketika masuk kembali ke RS PKU Muhammadiyah Gamping, juga berkoordinasi dengan tim dokter kepresidenan atas instruksi Presiden RI, dan dipandang penanganan di RS PKU Muhammadiyah Gamping sangat lengkap dan mencukupi sehingga terintegrasi ke tim dokter juga.
"Tiga hari yang lalu saya ke sini juga, beliau masih bisa ngobrol dengan bagus. Tetapi memang pernapasannya berat," ujar Haedar.
Dalam kondisi sakit, Buya Syafii sempat menitipkan dua pesan kepada Haedar. Pertama, Buya Syafii selalu mengingatkan agar selalu menjaga keutuhan bangsa, keutuhan Muhammadiyah, dan keutuhan umat Islam. Kedua, tidak seperti biasanya saat kunjungan tersebut Buya Syafii meminta untuk melakukan doa bersama.
"Tidak biasanya buya itu kan orangnya santai gitu biarpun kami selalu ketika menjenguk orang sakit kewajiban kami mendoakan, beliau malah yang meminta sendiri untuk mendoakan beliau sehingga kami berdoa bersama beliau," terangnya.
"Saya menyaksikan air matanya berlinang dan itulah percakapan kami yang terakhir. Satu hari sebelum ini itu saya ber-WA, beliau menjawab bahwa saya sudah menerima keadaan ini dan dengan pasrah dan kami percaya dengan tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping," pungkas Haedar.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Syekh Ahmad mengucapkan terima kasih kepada PBNU yang telah menyambutnya dalam kunjungan ini.
Baca Selengkapnya"Besok pagi-pagi kami terbang ke Yogyakarta. (Ketum Muhammadiyah) Iya siapa lagi," kata Kaesang
Baca SelengkapnyaSaat itu, Gus Aab dalam perjalanan dari Jember menuju Yogyakarta untuk menghadiri Konbes NU.
Baca SelengkapnyaPlt Ketum PPP dan Wamenag Sowan ke Katib Aam PBNU.
Baca SelengkapnyaSBY sedang berduka atas meninggalnya Baginda Zaiful Akbar.
Baca SelengkapnyaKH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca SelengkapnyaRibuan pelayat memadati rumah duka yang menjadi tempat persemayaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf yang wafat pagi tadi.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan banyak mendapatkan ilmu dari sosok KH Hasyim.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut berkaitan dengan kepemimpinan PKB yang tidak sesuai dengan tujuan awal partai didirikan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengunggah momen keakraban dengan Habib Hasan bin Ja'far Assegaf.
Baca SelengkapnyaPeserta Pra-Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama meminta Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mundur dari jabatannya.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat Muhaimin Iskandar kini tengah berduka.
Baca Selengkapnya