Dua Remaja di Tangerang Meninggal Tertimpa Bangunan Rumah Saat Berteduh
Merdeka.com - Dua remaja putri, Septiani (18) dan Sakinah (15), asal Kampung Tengkele, Desa Solear, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang, meregang nyawa usai tertimpa bangunan rumah milik Suharta. Saat kejadian, keduanya sedang berteduh karena hujan.
Kapolsek Cisoka, AKP Uka Subakti mengatakan, di saat bersamaan, turun angin kencang hingga merobohkan bangunan rumah yang dijadikan kedua korban berteduh. "Akibatnya, dua remaja putri itu tertimpa reruntuhan bangunan rumah, hingga meninggal dunia," kata Uka, Senin (18/3).
Sebelum kejadian, kedua korban yang juga warga setempat, tengah asyik bermain dengan dua rekannya yang lain. "Saat hujan deras dan angin kencang itu, mereka berteduh di belakang rumah milik Pak Suharta. Lalu, sembari berteduh, mereka asyik foto-foto dan tidak lama kemudian, tembok belakang rumah mendadak ambruk menimpa mereka," ujar dia.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Dua rekannya korban yang lain yakni, Naswa (6) dan Dini (16) hanya mengalami luka ringan dari peristiwa itu. "Korban tewas mengalami luka di kepala, tangan dan punggung. Saat ini sudah disemayamkan dan pihak keluarga. Keluarga sepakat untuk tidak memperpanjang masalah ini dan menerima ikhlas bahwa kejadian tersebut sebagai musibah," kata dia.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban diketahui bermain di tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Salah satu korban membuka baut penyangga sehingga tiang miring ke arah jalan.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tawuran ini berawal ketika sekelompok remaja datang menggunakan sepeda motor. Korban datang bersama teman-temannya langsung menjadi sasaran.
Baca SelengkapnyaKetiganya bocah berusia 10 tahun, 6 tahun dan 4 tahun
Baca SelengkapnyaKeduanya berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi Minggu (3/3)
Baca SelengkapnyaPolisi menduga, rumah tersebut terbakar akibat korsleting listrik. Hal itu dikuatkan keterangan dari beberapa saksi.
Baca SelengkapnyaDua korban dianiaya orang tidak dikenal. Satu terluka satu lagi meninggal.
Baca SelengkapnyaBeruntung, ada sejumlah warga yang sedang memancing dan melihat anak-anak tersebut tenggelam.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaKetika kebakaran kedua balita malang tersebut sedang tertidur dengan kondisi rumah dikunci dari luar
Baca SelengkapnyaPotret jalanan ekstrem yang dilalui dua remaja putri sebelum alami kecelakaan dan nyangkut di atap rumah warga.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca Selengkapnya