Dua remaja nekad curi helm di rumah polisi buat beli baju lebaran
Merdeka.com - Impian dua remaja di Depok berlebaran mengenakan baju baru harus kandas. Mereka terancam merayakan hari raya Idul Fitri di balik jeruji besi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Adalah A (14) dan F (15), pelajar salah satu sekolah di Depok ini tepergok warga saat mencuri tiga buah helm. Sialnya, helm yang mereka curi milik anggota Polisi di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis.
"Pas jelang sahur ada ramai-ramai pas kita lihat keluar sudah ada dua remaja yang diamankan warga karena dugaan mencuri helm di rumah pak Anjas yang berdinas sebagai anggota Polisi," katanya, Rabu (6/6).
-
Kenapa orang berbelanja baju lebaran? Semarak perayaan Idul Fitri seringkali menjadi ajang tampil gaya dalam busana.
-
Mengapa orang berburu baju Lebaran? Membeli baju baru untuk Lebaran sudah menjadi tradisi setiap tahun masyarakat Indonesia. Warga berbondong-bondong menyerbu mal hingga pasar grosir pakaian untuk membeli baju baru sebagai persiapan Hari Raya.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Helm yang dicuri bermerek KYT. Ketiga helm itu sempat disembunyikan oleh pelaku sebelum tertangkap. Hal itu dilakukan untuk mengalihkan perhatian warga. "Sempat diumpetin helmnya sama mereka," paparnya.
Pengakuan pelaku mereka nekat mencuri karena untuk jajan serta beli baju lebaran. Karena uang dari orang tuanya dirasa tidak cukup. Helm itu akan dijual ke tukang loak seharga Rp 100.000.
Kapolsek Cimanggis Kompol Suyud mengatakan kedua pelaku masih dalam pemeriksaan itensif penyidik. "Masih dalam pemeriksaan. Lantaran pelaku masih dibawah umur dalam penanganan kasusnya akan berbeda dengan pelaku kejahatan dewasa lainnya," katanya.
Dia mengimbau bagi orang tua yang memiliki anak laki-laki dan para remaja yang masih sayang kepada kedua orang tua kususnya, agar tidak melakukan tindak pidana dalam bentuk apapun.
"Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anaknya. Supaya hal serupa tidak terulang kembali," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa ini terjadi saat ketiga anak yang berstatus pelajar SMP ini mengunjungi rumah salah satu temannya di Saptosari
Baca SelengkapnyaDua remaja tersebut mengaku hendak menjual 'peralatan tempur' seharga Rp450 ribu.
Baca SelengkapnyaDia menunjukkan tanda pada helmnya yang hilang dicuri.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus pasutri LP (21) dan MS (19) karena mencuri kotak amal masjid. Aksi keduanya dilakukan dengan modus pura-pura salat tahajud.
Baca SelengkapnyaModus pelaku cukup unik karena keduanya sempat berpura-pura menjadi orang baik kepada kedua korbannya.
Baca SelengkapnyaTiga orang pemuda diamankan polisi setelah mencuri besi keranda ambulans di Jakbar
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol dan buruh harian lepas ditangkap polisi usai mencuri ratusan barang elektronik di SMKN 9 Kota Bekasi
Baca SelengkapnyaPara pelaku mengaku-ngaku sebagai petugas leasing untuk membegal satu unit vespa milik seorang bocah SMA.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan motif di balik aksi perampasan HP di sebuah warung makan di Jelambar Baru, Grogol
Baca SelengkapnyaNamun maling tersebut justru tidak lari. Bahkan sempat mengajak "tos" dengan korbannya.
Baca Selengkapnya