Dua RSUD di Banten siap tampung pasien MERS
Merdeka.com - Dua RSUD di Provinsi Banten disiagakan untuk menampung pasien suspect penyakit Syndrome Pernapasan Timur Tengah atau Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV). Di antaranya RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUD Serang.
"Dua RSUD itu sudah ready menangani pasien yang terindikasi terjangkit MERS, karena telah memiliki ruang isolasi dengan peralatan dan tenaga yang sudah dilatih mengatasi wabah penyakit pernapasan," kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Cabang Banten Ade Rusmiati, di Kantor Sekretariat Jalan Daan Mogot, Batuceper, Kota Tangerang, Kamis (8/5).
Ade menambahkan, untuk tenaga medis sendiri, dari 28 dokter spesialis paru-paru yang tergabung di PDPI Banten, ada enam dokter yang telah disiapkan untuk menangani pasien MERS.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
-
Siapa yang diserang di rumah sakit? Serangan mematikan terhadap rumah sakit itu menewaskan empat orang termasuk seorang anak dan 32 orang lainnya luka-luka serta menghancurkan keseluruhan bangunan rumah sakit menyisakan puing-puing dan kemungkinan korban tertimpa runtuhan.
-
Apa saja penyebab infeksi paru-paru? Faktor yang Menyebabkan Infeksi Paru-Paru 1. BakteriMikroorganisme yang dikenal sebagai bakteri sering kali menjadi penyebab utama infeksi pada paru-paru. Jika dibandingkan dengan patogen lain, infeksi paru-paru yang diakibatkan oleh bakteri biasanya berlangsung lebih lama dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi. Tindakan medis yang cepat dan tepat dapat secara signifikan mengurangi infeksi bakteri dan mengurangi risiko komplikasi yang mungkin muncul. Beberapa jenis bakteri yang umum ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru antara lain Streptococcus pneumoniae, Mycoplasma pneumoniae, Bordetella pertussis, dan Mycobacterium tuberculosis. Penting untuk dipahami bahwa setiap jenis bakteri mungkin memerlukan metode pengobatan yang berbeda, sehingga diagnosis yang tepat sangat penting untuk penanganan yang berhasil.2. VirusBerbagai jenis virus memiliki kemampuan untuk menyerang sistem pernapasan dan jaringan paru-paru, yang dapat menyebabkan infeksi paru-paru. Patogen virus yang sering kali ditemukan sebagai penyebab infeksi paru-paru meliputi virus influenza, coronavirus (termasuk SARS-CoV-2 yang memicu COVID-19), enterovirus, dan respiratory syncytial virus (RSV). Infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus biasanya menunjukkan karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan infeksi bakteri, baik dari segi gejala, durasi, maupun cara penanganannya. Contohnya, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, sehingga penanganan lebih difokuskan pada perawatan suportif dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiviral tertentu.3. JamurInfeksi jamur dapat mempengaruhi sistem pernapasan, termasuk paru-paru, meskipun kejadian ini relatif jarang dibandingkan dengan infeksi bakteri atau virus. Beberapa jenis jamur, seperti Aspergillus, Cryptococcus, Pneumocystis jirovecii (dulu dikenal sebagai Pneumocystis carinii), dan Histoplasma capsulatum, dapat menginfeksi jaringan paru-paru. Infeksi jamur pada paru-paru umumnya lebih sering terjadi pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti penderita HIV dan AIDS, pasien kanker, atau mereka yang sedang menjalani terapi imunosupresif.
-
Siapa yang sakit? Ibunda Nia Ramadhani, Chanty Mercia kini tengah terbaring di rumah sakit.
-
Siapa yang harus ke dokter? Penting untuk mencari bantuan profesional medis jika batuk berlanjut atau semakin parah.
"Masing-masing tiga dokter ditempatkan di RSUD Serang dan Kabupaten Tangerang," katanya.
Untuk penanganan pasien sendiri, Ade menjelaskan, jika ada pasien yang dilaporkan suspect menderita MERS, pihak RSUD akan melakukan pemeriksaan dengan sistim jemput bola ke rumah yang bersangkutan, ke rumah sakit swasta atau ke puskesmas tempat pasien mendapat perawatan awal.
"Sampel darah akan diambil dan dibawa ke laboratorium pusat, jika dari hasil pemeriksaan dinyatakan positif, pasien tersebut harus dirawat di ruang isolasi yang telah disediakan RSUD agar tidak menularkan orang lain. Kalau hasilnya negatif, akan dirawat di ruangan biasa," jelasnya.
Sementara jika pasien menolak untuk dirawat, menurut Ade yang bersangkutan harus ditarik paksa dan pasien bisa dijerat undang-undang kesehatan. "Pasalnya, kondisinya tak hanya membahayakan dirinya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya karena bisa ikut terjangkit," tukasnya.
Menurut Ade, Provinsi Banten khususnya Kota dan Kabupaten Tangerang termasuk daerah yang rentan terhadap masuknya virus MERS, karena berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Selain itu, arus keluar masuk masyarakat Provinsi Banten ke Timur Tengah untuk melaksanakan ibadah haji dan umroh termasuk tinggi.
"Meski saat ini belum belum ada pasien dengan kriteria suspek MERS di Provinsi Banten, namun masyarakat Kota Tangerang perlu waspada. Karena saat ini pun ada obatnya," jelasnya.
Dia juga menilai, pekerja di Bandara Internasional Soekarno Hatta juga rentan terkena virus MERS seperti pramugari, ground staf, petugas trolly dan pengemudi taksi. Mereka pun menjadi jalan masuk virus tersebut ke wilayah Provinsi Banten.
"Saat ini, untuk upaya pencegahan di bandara baru berubah skrining atau pemindai temperatur tubuh, itu pun masih memungkinkan adanya penderita yang lolos. Jadi kita juga akan bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II untuk melakukan pengetatan terhadap penumpang terutama dari daerah yang berkasus MERS tinggi," jelasnya.
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Tangerang Indri Bevy mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan penularan MERS dengan memberikan sosialisasi terhadap 32 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan kepala Puskesmas se-Kota Tangerang.
"Dari sosialiasi ini kita harap mereka bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat dan calon jamah haji atau umroh," jelasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut potret instalasi medis modern milik TNI dalam KTT AIS Forum 2023.
Baca SelengkapnyaOIKN bersama Kemenkes komitmen memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi tamu dan undangan dan seluruh personel.
Baca SelengkapnyaMeski belum memiliki poli kejiwaan namun untuk penanganan awal masih dapat dilakukan di RSUD Kota Serang.
Baca SelengkapnyaKedua rumah sakit tersebut adalah RS Tk. III Brawijaya dan RSAL Tk. II dr. Soekantyo Jahja Puspenerbal Surabaya.
Baca SelengkapnyaDua Rumah Sakit di Sumedang Terdampak Gempa, Ratusan Pasien Dievakuasi
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien akhirnya dipindahkan ke rumah sakit lain
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaKondisi RSI saat ini disebutnya dalam kondisi yang memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaDua rumah sakit ini bisa menampung pasien lebih dari 1.000 orang.
Baca SelengkapnyaJateng Siapkan Tujuh Rumah Sakit buat Tampung Caleg Stres Gagal Nyalon
Baca SelengkapnyaTerdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca Selengkapnya