Dua Siswi SMP di OKI Tewas Tenggelam Usai Perahu Ditumpangi Pulang Sekolah Bocor
Merdeka.com - Lantaran perahu yang ditumpangi bocor, dua dari delapan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, tewas tenggelam. Mereka tak bisa berenang saat perahu tenggelam.
Peristiwa itu terjadi saat mereka hendak ke rumah sepulang sekolah, Sabtu (1/12). Begitu melintasi Sungai Babatan, perahu mengalami kebocoran.
Beban yang berat membuat perahu dengan cepat berisi air hingga tenggelam. Selain mengangkut sembilan orang termasuk serang (pengemudi), perahu itu juga bermuatan sembako cukup banyak.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa kapal itu tenggelam? Namun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk. 'Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Panik, semuanya menyelamatkan diri. Nahas, kedua korban, Santi Wulandari (18) dan Eka Amelia (18) tak bisa berenang dan akhirnya tewas tenggelam. Mereka duduk di bangku kelas X SMP Negeri 1 Pedamaran.
Sementara keenam rekannya, Reza Andela, Agnes Monika, Viona Wulandari, Nadia, Dilayanti dan Gebi, berhasil berenang ke tepian. Kedua korban tewas sudah dievakuasi warga dan dibawa ke rumah duka di Desa Menang Jaya, Kecamatan Pedamaran.
Kapolres OKI AKBP Donni Eka Syaputra membenarkan kejadian itu. Dua korban tewas dan tujuh lainnya selamat, termasuk pengemudi perahu.
"Iya, kejadiannya siang tadi. Ada dua siswi SMP tewas karena tak bisa berenang," ungkap Donni saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (1/12).
Dikatakannya, berdasarkan keterangan pengemudi perahu, dia hendak pulang membawa sembako untuk berjualan di kampungnya. Tiba-tiba para korban datang dan meminta dengan agak memaksa agar ikut pulang menggunakan perahu nahas itu.
"Pengemudinya sudah tua, usia 65 tahun, dia tak bisa menolak permintaan para korban. Dia sekarang masih di rumah sakit, masih trauma," ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, belum ada laporan dari keluarga korban untuk diproses secara hukum. Meski demikian, pihaknya tetap akan menyelidiki lebih lanjut kasus ini.
"Bisa dibilang perahu itu over load, juga bukan peruntukannya karena sudah berisi barang-barang, tapi ditumpangi para korban," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca Selengkapnyaenam korban yang mayoritas siswa SD dirujuk ke rumah sakit di Palembang karena mengalami luka berat.
Baca SelengkapnyaBus terbalik usai terdapat truk yang tiba-tiba berada di depannya setelah alami pecah ban dan oleng.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaLima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.
Baca SelengkapnyaJarak sungai dengan sekolah tidak sampai satu kilometer.
Baca SelengkapnyaBus itu terguling keluar dari jalan tol setelah menghindari truk di depannya yang mengalami pecah ban.
Baca SelengkapnyaSiswa kelas VII itu meninggal dunia karena tenggelam di Sungai Cileuluy saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti kecelakaan bus yang membawa rombongan pelajar masih terus didalami.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca Selengkapnya