Dua terduga teroris ditangkap Densus 88 di Pringsewu Lampung
Merdeka.com - Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan mengamankan dua warga terduga teroris di Pekon atau Desa Waringinsari Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung, Minggu (3/6) pagi. Densus 88 Antiteror bersama anggota Polda Lampung dan Polres Tanggamus mengamankan kedua terduga teroris itu di kediamannya masing-masing.
Dua terduga teroris yang diamankan adalah US (43), warga Dusun 6 Pekon Waringinsari Barat, pekerjaan sehari-hari menjual obat tradisional dan Im (42), warga Dusun 3 Pekon Waringin Barat, sehari-hari sebagai penjual makanan tradisional kelanting. Belum diperoleh konfirmasi dari kepolisian setempat terkait penangkapan dua terduga teroris tersebut.
Namun Kepala Pekon Waringinsari Barat Woto Siswoyo mengaku dihubungi aparat saat dilakukan penggeledahan di rumah terduga teroris US.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang diduga dikuntit Densus 88? Adapun dugaan Jampidsus diduga dikuntit oknum Densus 88 saat makan di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
"Saya tidak tau persis, tapi pada Minggu sekitar pukul 09.15 WIB saya dihubungi Babinkamtibmas untuk menyaksikan jalannya penggeledahan oleh petugas di kediaman terduga US," kata Woto, seperti dikutip Antara.
Dia mengaku melihat sekitar enam orang petugas menggunakan masker melakukan penggeledahan dan membawa bungkusan plastik besar dari dalam rumah US yang langsung dibawa ke mobil.
Mengenai kedua warganya yang diduga teroris, Woto mengakui kedua warganya yang ditangkap itu sejak lima tahun terakhir terlihat ada perubahan pada tingkah lakunya. Selain tertutup juga tidak pernah terlihat pada acara-acara pengajian umum dan jarang berinteraksi dengan warga lainnya. Bahkan tidak pernah mengindahkan imbauan atau instruksi dari pemerintah seperti mengikuti pemilu serta agenda lainnya.
"Mereka dan keluarganya sudah beberapa tahun di setiap ajang 17 Agustus serta kegiatan kenegaraan lainnya tidak pernah mau pasang bendera Merah Putih," ungkapnya.
Pihak aparat pun pernah memanggil terduga Im ke balai pekon untuk meminta keterangan terkait tidak memasang bendera Merah Putih.
"Akhirnya mereka membuat pernyataan di atas materai yang isinya setia kepada NKRI di hadapan Uspika Sukoharjo dan tokoh masyarakat," kata Kepala Peko.
Tim Densus 88 mengamankan kedua orang itu dan melakukan penggeledahan di kediamannya masing-masing, bahkan ada beberapa barang yang dibawa oleh anggota dari kedua rumah milik terduga teroris.
Untuk pengamanan kini dilakukan pemasangan garis polisi dan sejumlah anggota polisi masih berjaga. Lokasi penangkapan yang berada di pinggir jalan lintas Pringsewu-Kalirejo menjadi tontonan warga.
Saat penggeledehan, sejumlah warga juga ikut menyaksikan, namun sekitar pukul 15.00 WIB sudah tidak ada kerumunan warga yang mendekat.
Berdasarkan pantauan, terlihat sejumlah petugas yang mengenakan rompi hitam melakukan pengamanan. Bahkan petugas mengimbau warga agar tidak terlalu dekat di lokasi kedua rumah terduga teroris yang sudah dipasang garis polisi, karena masih dalam pengembangan.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka merupakan teroris Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten OKU Timur, Sumsel.
Baca SelengkapnyaAswin belum menjelaskan lebih rinci penangkapan teroris yang berlangsung di Bekasi itu.
Baca SelengkapnyaTiga pria diamankan dalam sebuah rumah kontrakan di Kota Batu
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris dilakukan pada hari Rabu (2/8) di rumahnya.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini penyidik masih memeriksa keduanya secara intensif.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga teroris ditangkap secara terpisah di tiga kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaJuru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar menjelaskan terkait dua tersangka yang tewas adalah teroris di Lampung, pada 12 April 2023.
Baca SelengkapnyaBerdasakan informasi di lapangan, warga berinisial S tersebut diamankan Tim Densus 88 Jumat pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca Selengkapnya