Dua teror ransel 'warnai' penangkapan terduga teroris di Malang
Merdeka.com - Dua kali dalam sehari, teror tas ransel membuat panik masyarakat Malang. Kejadian itu 'menyelingi' kerja Tim Densus 88 yang sedang melakukan penangkapan para terduga teroris di Kabupaten Malang.
Tas ransel diduga berisi bom diamankan di Dusun Jetis, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tas warna hitam diamankan dari pinggir jalan raya dekat tempat sampah, Sabtu (20/2) pukul 14.30 WIB.
Kejadian serupa terulang pada malam harinya, sekitar pukul 19.00 WIB di Kota Malang. Masyarakat dibuat panik dengan keberadaan tas tidak bertuan yang ditinggalkan pemiliknya. Tas tersebut diletakkan di sebuah kursi antrian Apotik Sari, Jalan Sukarjo Wiryopranoto Nomor 6 Kota Malang.
-
Dimana tas tersebut dicuri? Saat itu, korban menumpang taksi bersama ibunya dari Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, sekitar pukul 17.00 WITA, menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Siapa yang membawa tas koper nuklir? Tas koper berat itu biasanya ditenteng oleh pejabat militer yang tak pernah berada jauh dari sang presiden, baik ketika dia turun dari helikopter atau tengah rapat dengan berbagai pemimpin dunia.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
Apotik Sari sendiri berada sekitar 150 meter dari Pos Polisi Mitra di kawasan Alun-Alun Kota Malang. Tas tersebut diketahui salah satu karyawan apotik tersebut yang mengaku ketakutan.
Khawatir dengan keberadaan rangsel tersebut, Muhammad Agung Prayitno (34), salah satu dari karyawan melaporkan ke polisi. Diduga tas tersebut ditaruh antara 18.00 WIB pukul 17.00 WIB. Karyawan baru menyadari ada tas tidak bertuan, ketika sepi pengunjung. "Saat itu tas berada di atas kursi. Kami kebingungan," kata Agung.
Tidak lama berselang setelah dilaporkan, personel polisi berdatangan mengamankan TKP, sebelum tim penjinak bom tiba di lokasi. Masyarakat dihalau untuk tidak mendekati lokasi. Tim Pelopor penjinak bom dari Brimob Ampeldento pun melakukan pemeriksaan dengan peralatan anti bomnya.
Butuh sekitar satu jam, Tim Brimob memastikan kondisi TKP aman. Tas hitam tersebut dinyatakan tidak berisi benda membahayakan atau bom.
Kapolresta Malang, AKBP Decky Hendarsono mengatakan rangsel tersebut dinyatakan aman. Rangsel hanya berisi benda-benda pribadi, berupa peralatan kosmetik.
"Selanjutnya akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut siapa pemilik tas dan motifnya. Tidak ditemukan identitas pemiliknya dalam tas itu," katanya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia menyebut, dua orang terduga teroris yang diamankan itu yakni dari Sulawesi Tengah dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaDensus 88 mendalami peran dari HOK seorang pelajar yang ditangkap karena diduga terlibat jaringan teroris di Batu, Malang.
Baca SelengkapnyaDensus 88 pastikan dua tersangka terduga teroris di Jakbar tidak ada kaitannya dengan teroris HOK yang ditangkap di Batu, Malang
Baca SelengkapnyaProses penyidikan masih terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaKedua terduga teroris itu berinisial RJ dan AM. Petugas melakukan penangkapan pada Selasa, 6 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaDia belum bisa menjelaskan secara rinci terkait penangkapan teroris.
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaTim Densus Antiteror Polri saat ini masih mendalami keterlibatan HOK, dengan kelompok teroris dengan memeriksa sejumlah saksi.
Baca SelengkapnyaDensus 88 menangkap pelajar karena diduga hendak melakukan teror bom di sejumlah rumah ibadah di Malang, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terduga teroris di Kecamatan Rawalumbu dilakukan pada hari yang sama dengan di Bekasi Timur. yakni Selasa (3/9) pagi.
Baca Selengkapnya