Dua Teroris Papua Pimpinan Fernando Worabai Menyerahkan Diri
Merdeka.com - Dua orang simpatisan Kelompok Separatis Teroris (KST) kelompok Fernando Worabai menyerahkan diri. Keduanya berinisial EW dan EJR, yang menyerahkan diri ke Kantor Unit Intel Kodim 1709/YW.
"Penyerahan diri EW dan EJR ini merupakan hasil pendekatan Kodim 1709/Yawa, Polres Serui dan Komuniti Intel selama ini kepada para simpatisan," kata Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setyawan dalam keterangannya, Kamis (14/10).
Saat menyerahkan diri, keduanya juga membawa sejumlah barang bukti yang selama disimpannya seperti empat pucuk senjata laras penjang non organik, dua pucuk senjata laras pendek non organik, empat buah rangkaian laras non organik, satu HT Kenwood beserta charger.
-
Siapa anggota KORPRI? Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri adalah wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan pada cita-cita perjuangan bangsa.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
"Amunisi tajam Kaliber 7,62 mm 11 butir, amunisi tajam Kaliber 5,56 mm 19 butir, amunisi hampa Kaliber 5,56 mm 19 butir, amunisi hampa Kaliber 3,8 mm 48 butir, bendera Bintang Kejora 7 lembar, surat dokumen deklarasi Partai Persatuan Papua dan Partai Demokrat Papua satu rangkap," sebutnya.
"Kalung menandakan persatuan Papua Merdeka satu buah dan tas noken yang digunakan untuk menyimpan bendera Bintang Kejora dan dokumen satu buah," sambungnya.
©2021 IstimewaSelain itu, dalam penerimaan dua simpatisan itu Iwan didampingi Kasiter Kasrem 173/PVB Letkol Inf Usep Setyawan, Dandim 1709/YW Letkol Inf Leon, Kapolres Kep Yapen AKBP Naharudin da Kajari Negeri Serui Marcello Bellah, pada Rabu (13/10) sekira pukul 14.00 Wit.
"Dalam pertemuan tersebut kedua simpatisan menyampaikan bahwa penyerahan diri mereka dikarenakan timbulnya kesadaran tentang perjuangan Papua Merdeka adalah omong kosong belaka," jelasnya.
"Mereka menyakini Papua merupakan bagian dari NKRI, terbukti dengan begitu banyaknya pembangunan yang sudah dilaksanakan. Apalagi dengan melihat kemeriahan PON XX di Papua, semakin menyakinkan bahwa Papua merupakan bagian NKRI," tambahnya.
Sehingga, hal itulah yang memutuskan mereka untuk menyerahkan diri dan beberapa barang bukti yang selama ini telah mereka simpan.
"Mereka menyadari barang-barang tersebut justru akan menyebabkan banyak masalah," ujarnya.
©2021 IstimewaDengan adanya penyerahan diri dari dua orang tersebut, Fernando Worabai diimbau untuk kembali ke NKRI dan melupakan rasa sakit hatinya karena pernah gagal saat masuk kepolisian.
"Saatnya untuk memikirkan masa depan anak-anaknya yang akan menjadi generasi penerus Papua, yang mungkin dapat meneruskan cita-cita Fernando Worabai untuk menjadi polisi atau tentara," ungkapnya.
Lalu, terkait dengan penyerahan diri terhadap keduanya itu. Mereka tak ingin identitasnya itu disebarluaskan.
"Kedua mantan simpatisan tidak menginginkan identitas diri mereka dipublikasikan untuk menjaga keamanan diri mereka dan keluarga," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah seorang temannya berhasil lari dari kepungan prajurit TNI dengan melompat pagar.
Baca SelengkapnyaKelompok OPM Teranus Enumbi di Papua berhasil dilumpuhkan oleh aparat TNI.
Baca SelengkapnyaTiga anggota OPM itu tewas setelah sebelumnya melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh pasukan TNI.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI & Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaGerombolan OPM yang disergap dipimpin Teranus Enumbi. Mereka kerap menyerang masyarakat dan aparat TNI serta menebar teror di Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaTNI masih berada di dalam hutan sampai saat ini untuk melaksanakan eksfiltrasi (proses pemindahan personel).
Baca SelengkapnyaDua anggota KKB yang terlibat penembakan warga sipil dan aparat TNI di Puncak Jaya, Papua Tengah ditangkap
Baca SelengkapnyaKolonel Sahirman dan sejumlah pimpinan PKI Jawa Tengah melarikan diri setelah G30S/PKI gagal.
Baca SelengkapnyaAparat gabungan dari TNI Polri melakukan penggerebekan markas KKB di Yahukimo Papua.
Baca SelengkapnyaAparat menembak tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Puncak Jaya, Papua Tengah, Selasa (16/7).
Baca SelengkapnyaJenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca SelengkapnyaJenazah ketiga terduga anggota OPM masih berada di RSUD Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.
Baca Selengkapnya