Dua teroris tinggal gratis di Kolam Jaring Apung Jatiluhur

Merdeka.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri‎, Brigjen (Pol) Rikwanto mengatakan, dua terduga teroris yang ditembak mati mulai menghuni rumah di Kolam Jaring Apung (KJA) Waduk, Jatiluhur, Purwakarta sejak 20 Desember 2016. Mereka tinggal gratis di rumah tersebut.

"Di tempat Waduk Jatiluhur sebenarnya mereka mau menyewa, namun dikasih gratis oleh Abah Oman yang punya tempat tersebut karena mereka terlihat lusuh," kata Rikwanto di Kantor Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/12).

Untuk memperoleh makanan, para terduga teroris harus ke daratan lalu kemudian kembali lagi ke Kolam Jaring Apung. Mencari pasokan makanan sekaligus dimanfaatkan untuk survei lokasi aksi mereka.

"Mereka kembali lagi (ke tengah waduk) dan seterusnya. Dalam suatu waktu ke daratan, mereka survei lokasi pos polisi, kemudian sudah didapatkan 1 pos polisi dan mereka merencanakan aksinya pada malam tahun baru nanti," jelas Rikwanto.

Sebelum menempati rumah di Kolam Jaring Apung, dua terduga teroris itu ternyata pernah mengontrak di Bandung. Lantaran warga setempat mulai mencurigai, mereka akhirnya memutuskan untuk pindah.

"Mereka ini hasil interogasi kontrak di daerah Bandung, tapi kontrakannya sering dipantau masyarakat. Karena masyarakat sering nanya siapa yang kontrak akhirnya mereka resah dan pindah," ujarnya.

Untuk diketahui, Densus 88 Antiteror menembak mati Abu sofi warga Kecamatan Kotawaringin, Kabupaten Bandung, dan Abu Faiz, warga Padalarang, Bandung Barat, di rumah kolam apung Waduk Jatiluhur.

Sebelum ditembak mati, polisi meminta Sofi dan Faiz menyerahkan diri. Namun, Faiz keluar rumah sambil mengacungkan golok dan tidak mengindahkan lima kali tembakan peringatan personel Densus 88 hingga akhirnya ditembak. Demikian pula dengan Sofi sehingga keduanya tewas.