Dua WNA jadi korban pesawat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang
Merdeka.com - PT Lion Air Grup memastikan ada dua warga negara asing di pesawat nahas Lion Air JT610 jatuh di perairan Tanjung Karawang, pagi tadi. Keduanya adalah Pilot Bhavye Suneka dan penumpang asal Italia.
"Pertama, pilot kami atas nama Capten Bhavye Suneja asal India dan seorang penumpang WN Italia," kata Direktur Air Service Lion Group, Kapten Daniel Putut, di Posko Terpadu Terminal 1B, Bandara Soekarno Hatta, Kota Tangerang, Senin (29/10)
Namun demikian, pihak Lion Air masih menunggu kepastian evakuasi dan identifikasi oleh Basarnas, terhadap kondisi dari seluruh penumpang dan awak kabin yang menjadi korban.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Di mana Lion Air melakukan perawatan pesawat? Batam Aero Technic (BAT) menjalankan proses MRO secara transparansi dan kepatuhan terhadap standar internasional.
-
Apa jenis pemeriksaan yang dilakukan Lion Air? Berbagai jenis pemeriksaan perawatan dan perbaikan pesawat terbang yang dilakukan di bengkel atau di bandar udara (line maintenance) Pemeriksaan harian yang dilakukan sebelum dan sesudah pesawat terbang beroperasi, seperti sebelum keberangkatan (preflight check/ inspection), transit check dan daily inspection.
"Sementara kita menunggu hasil pencarian Basarnas dan investigasi KNKT, jangan berandai-andai. Kita doakan yang terbaik," kata Putut.
Dalam penerbangan pagi tadi itu, sebanyak 178 orang penumpang dewasa, satu anak dua bayi dan 7 awak kabin yang tercatat dalam manifest pesawat.
Seperti diketahui sebelumnya, pesawat Lion Air rute dengan rute Jakarta-Pangkalpinang yang mengalami lost contact, sekitar pukul 06.31 WIB tadi pagi setelah sebelumnya sempat menghubungi petugas Bandara Soetta untuk melakukan pendaratan ulang di Soekarno-Hatta.
Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052" E 107’ 06.628" (sekitar Kerawang) dengan mengangkut 178 penumpang dan delapan kru kabin pesawat.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah Mayor Purn Suwanda dibawa pihak keluarganya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk dimakamkan.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaPesawat penumpang ini diduga terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat patroli laut pada Selasa (2/1) sore.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, kondisi jenazah tidak adanya luka bakar saat diterima pihaknya.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaDua orang masih terperangkap di dalam badan pesawat. Satu orang tergeletak di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaPenumpang yang menjadi korban dalam musibah tersebut dipastikan telah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTim SAR Gabungan menghadapi kendala saat mengevakuasi korban pesawat kargo Smart Aviation di Hutan Kaltara.
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengatakan, saat ini seluruh jenazah jatuhnya pesawat sedang dalam proses identifikasi.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, hingga kini kronologi dan penyebab pasti kecelakaan tersebut masih diselidiki.
Baca Selengkapnya