Dubes Djauhari: USA Saja Promosi di CITM 2018
Merdeka.com - Apa kata Duta Besar RI di Tiongkok, Djauhari Oratmangun? Saat 2 hari mendampingi Menteri Pariwisata Arief Yahya di pameran pariwisata terbesar, CITM 2018, China International Travel Mart di Shanghai, 16-17 November 2018.
"Pariwisata itu tidak ada war! Tidak ada perang, semua happy. USA saja bangun booth besar di arena CITM 2018 di Shanghai, meskipun sedang trade war atau perang dagang dengan Tiongkok," kata Djauhari Oratmangun, Dubes RI untuk Tiongkok.
Bukan hanya USA, hampir semua negara yang agresif berpromosi pariwisata, ikut pameran di CITM 2018. Dari Amerika, Eropa, Asia Oceania, Afrika, Timur Tengah semua berpromosi. Provinsi-provinsi di Tiongkok sendiri juga berpromosi pariwisata.
-
Atraksi apa yang ditampilkan? Personel grup sirkus asal Rusia, The Nikolaevs melakukan atraksi akrobatik Flying Trapeze di Atrium Utama Mal Pondok Indah 2, Jakarta, Minggu (30/6/2024).
-
Siapa yang mempromosikan pariwisata Indonesia di Korea Selatan? Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto telah melakukan diskusi dengan Dita Karang, WNI personil K-Pop Band Secret Number, dan Anushka Sen, aktris ternama India dalam rangka mempromosikan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
-
Bagaimana TOTK mempromosikan pariwisata? Selain sebagai sarana olahraga, TOTK ini juga mengusung konsep perlombaan lari yang menjadi Sport Tourism. Hal ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba ke penjuru nusantara hingga mancanegara.
-
Apa daya tarik utama kota wisata di Indonesia? Indonesia dengan keanekaragaman budaya, alam, dan sejarahnya, menawarkan keindahan wisata yang memukau bagi para pengunjung.
-
Bagaimana Dita Karang mempromosikan pariwisata Indonesia? Dita Karang dan Anushka Sen mengundang Dubes Sulis untuk vlog bersama dalam rangka mempromosikan penguatan kerjasama pariwisata dan ekonomi kreatif dari Indonesia bertema Wonderful Indonesia ke Korea Selatan bertema Ride The Korean Wave.
-
Apa tema pameran visual? Tujuh belas karya visual hadir dalam sebuah presentasi kolektif pada 15-17 November 2023 di Café Sirkel de Koffie Yogyakarta.
Karena, kata Djauhari, ada 150 juta outbounds Tiongkok dan terus naik setiap tahunnya. Mereka memiliki capital, hobi belanja dan makan, dan penggemar pantai dan wisata bahari dan budaya "Di Shanghai, kami berkreasi untuk menarik wisatawan Tiongkok ke Indonesia," ujar Djauhari semangat.
Dia melihat sendiri, bagaimana negara-negara tetangga aktif dan agresif mempromosikan destinasinya. Ada Thailand yang menjadi sparing partner dan sekaligus "musuh" profesional. Ada Malaysia yang sering disebut "musuh" emotional. "Mereka juga pernah punya masalah dengan Tiongkok, tapi mereka cepat menuntaskan dan tidak gaduh," ujarnya.
Djauhari juga mencontohkan Hongkong dan Macau, yang juga besar-besaran promosi pariwisata mencari pasar China. Lalu Jepang dan Korea, yang juga punya cerita panjang dengan China. "Semua memburu pasar China yang potensial dan punya spending," katanya.
Karena itu, capaian yang sudah dimiliki oleh Indonesia, harus terus dirawat. Belajar dari cases yang pernah terjadi di negara lain. "Jangan sampai kita yang sudah baik, kurang dirawat dengan baik, justru diganggu dengan statement-statement yang kurang bersahabat. Lebih baik mencari solusi dan rawat serta kawal bersama untuk kemajuan dunia pariwisata ke depan," ungkap Djauhari yang aktif keliling ke berbagai booth dan melihat keseriusan setiap negara.
Menpar Arief Yahya setuju dengan Dubes Djauhari Oratmangun. "USA yang sedang trade war dengan China saja tetap berjualan mempromosikan pariwisatanya, buat orang Tiongkok. Kita yang sudah dipercaya wisman Tiongkok, harus bisa menjaga dan tetap tumbuh berkembang," ungkap Menpar Arief.
Pariwisata, lanjut Arief Yahya, adalah industri yang borderless, tidak mengenal batas-batas teritorial. Apalagi di era millenials saat ini, semakin worldwide. Karena itu tata krama, sopan santun sebagai penduduk global, juga harus dijaga.
"Saya juga setuju dengan kata-kata Pak Eddy Sunyoyo, Bidang China ASITA Bali, saat menghadap saya di paviliun Wonderful Indonesia di CITM 16 November 2018. Pemilihan kata-kata yang beredar di media harus dipilih yang bagus, karena Bali adalah destinasi yang kuat di budaya! Dan budaya Bali sangat luhur, hospitality nya tinggi, dikenal dunia karena kehalusan budi pekerti," ungkap Arief Yahya.
Kembali soal persoalan Business to Business di industri Bali. Itu harus diselesaikan dengan baik dan bijak oleh para pelaku industri sendiri. "Pemerintah akan membantu, agar kedua pemerintahan saling menyerahkan whitelist, industri yang direkomendasi untuk beroperasi di Bali," kata dia.(*) (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surabaya dipilih sebagai salah satu lokasi penting promosi mengingat posisinya sebagai pusat ekonomi dan budaya.
Baca SelengkapnyaSubsidi berupa undian berhadiah NT$ 5.000 akan diberikan kepada warga Indonesia yang datang ke Taiwan.
Baca SelengkapnyaKemenparekraf telah menjajaki kerja sama pariwisata dan ekonomi kreatif dengan beberapa negara di Afrika, seperti Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Sudan dll.
Baca SelengkapnyaWarga yang hadir merasa puas dengan kehadiran event pertandingan Aquabike Jetski World Championship.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaZulkifli Hasan menyampaikan harapan di masih bisa memiliki kesempatan pidato terakhir di depan Joko Widodo sebagai presiden sebelum purna tugas.
Baca Selengkapnya