Dubes RI di Swiss: Pencarian Emmeril Tak Dibatasi Waktu, 3 Hari Pertama Krusial
Merdeka.com - Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz yang terseret arus sungai Aare di Swiss tidak dibatasi waktu. Meski demikian, tiga hari pertama adalah waktu krusial dalam upaya pencarian korban yang hanyut.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Swiss Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan, aparat keamanan dan pihak otoritas setempat sudah berkomitmen menemukan Eril.
"Tidak ada spesifikasi batas maksimum kapan pencarian dihentikan. Tim SAR, polisi sungai mengatakan hal itu sudah menjadi tugasnya, sekaligus memantau keamanan sungai Aare," kata dia.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kapan korban ditemukan? Jasad korban ditemukan tepat di bawah tebing sebelah barat stage Kecak Uluwatu yang ketinggiannya mencapai 68 meter di atas permukaan laut. 'Identitas korban (belum diketahui) Mrs X,' kata Iptu Sukadi, Kamis (9/1) sore.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Bagaimana ekor manusia hilang? Dalam studi ini, para peneliti menemukan mutasi DNA unik yang terkait dengan hilangnya ekor leluhur pada gen TBXT, yang berperan dalam pengaturan panjang ekor pada hewan berekor.
-
Bagaimana korban ditemukan? Jasad itu akhirnya dievakuasi polisi dan petugas gabungan pukul 11.00 Witaa. Saat ditemukan, kondisi jenazah mengalami patah lutut kaki kiri. Adapun ciri-ciri korban, tidak menggunakan baju hanya memakai celana hitam, memiliki tato di bagian belakang punggung, di depan korban terdapat kain berwarna biru, pergelangan kaki kiri patah, pinggang bagian kiri robek, pergelangan kaki kanan patah.
"Mereka tidak mengatakan berapa hari pencarian dihentikan. Pencarian akan dilakukan berlangsung setiap hari. Ini merupakan tugas dari mereka. Tapi mereka mengatakan ada critical waktu. Tiga hari pertama, sering ditemukan," kata dia.
Namun, berdasarkan pengalaman para petugas, mayoritas korban yang hanyut di sungai bisa ditemukan dalam waktu berminggu-minggu.
"Ada yang ditemukan dalam tiga minggu, berdasarkan pengalaman mereka selama bertahun-tahun," kata dia.
Diketahui, upaya pencarian kembali dilanjutkan pada hari ini, Sabtu 28 Mei 08.30 pagi waktu Swiss. Tim SAR yang akan dikerahkan dari unsur polisi, polisi medis dan pemadam kebakaran yang mengoperasikan drone.
"Metode pagi ini lebih intensif dengan boat search, drone menyisir tepian sungai dan penyelaman. Penyelaman disesuaikan dengan situasi. Danau dan sungai Aare ini datang dari salju yang meleleh, relatif dingin, ada kristal putih yang membuat air keruh," kata dia.
"KBRI akan menjaga komunikasi yang real time dengan polisi. Polisi Swiss menjaga lifeline terkait perkembangan baru proses pencarian. Kita dalam koordinasi penuh 24 jam. KBRI juga berkoordinasi dengan kemlu terkait dengan perkembangan situasi dan pencarian Eril dan upaya apa yang bisa dioptimalkan untuk mendukung otoritas di Swiss mencari Eril," pungkas Muliaman.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaAyah ibu korban tengah berada di Malaysia sebagai pekerja migran sehingga tidak bisa pulang meski mendengar kabar memilukan itu.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaKapal Kennedy yang ditumpangi harusnya sudah sampai di dermaga Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Cilacap pada hari Selasa (31/12), pukul 12.00 WIB.
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 14 remaja memilih melompat ke Sungai Cisanggarung Losari, Brebes untuk menghindari tawuran.
Baca SelengkapnyaKapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi tidak berjalan mudah setelah dua korban terjebak di badan pesawat.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca Selengkapnya