Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duduk Perkara Mahasiswa UIN Riau Diduga Dianiaya Wakil Dekan

Duduk Perkara Mahasiswa UIN Riau Diduga Dianiaya Wakil Dekan kekerasan . ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, mengaku dianiaya oleh wakil dekan saat minta tanda tangan di kampus.

Mahasiswa itu inisial ST yang diduga dianiaya Wakil Dekan III inisial RH, Senin (6/6). Saat itu ST mengaku tidak diberikan tanda tangan tetapi malah dipukul oleh RH.

Insiden itu juga berbuntut panjang, hari ini, ST akan membuat laporan di Mapolda Riau dan sudah melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

Orang lain juga bertanya?

Menanggapi hal itu, Humas UIN Suska Riau, Hendri Ujang saat dikonfirmasi mengatakan kesalahpahan terkait kabar itu. Dia menyebutkan, permintaan tanda tangan bukan saat jam kuliah.

"Jadi sore itu mahasiswa ini datang minta tanda tangan sama Wakil Dekan III, karena sudah bukan jam kuliah, tidak dikasih tanda tangan itu," kata Hendri, Selasa (7/6).

Namun Hendri membantah aksi pemukulan yang diduga dilakukan sang wakil dekan. Dia menyebutkan tidak ada aksi penganiayaan terjadi saat mahasiswa berinisial ST itu meminta tanda tangan.

"Tidak ada (penganiayaan). Kondisi tidak seperti yang dihebohkan. Saya telah minta klarifikasi, dosen-dosen bilang tidak mungkin sampai ditendang, saksi-saksi semua ada dan waktu kejadian ada banyak dosen sebagian duduk di taman fakultas," jelas Hendri.

Sementara itu, RH belum terkonfirmasi terkait kabar tersebut.

Terpisah, korban ST mengaku ditendang hingga dipukul karena status WhatsApp. "Awalnya saya sebagai pengurus senat atau organisasi mahasiswa mau minta tanda tangan. Kami ada kegiatan upgrading pengurus baru akhir pekan nanti," ujar ST.

Dia menyebuutkan, awalnya mereka mau menggunakan gedung Fakultas Pertanian, namun sedang dipakai pihak lain.

Lalu ST mencari gedung lain. Tidak lama, ST berinisiatif untuk memakai gedung di Fakultas Ekonomi Sosial milik rektorat. Akhirnya dia mendapat persetujuan dari pimpinan fakultas. Dari sinilah ST dan sang dekan bersitegang.

"Pukul 16.15 WIB saya temui Wakil Dekan III untuk minta tanda tangan baik-baik. Beliau nanya saya sebagai apa, terus lihat surat itu ada nama saya. Kamu 'Salahudin Toha' ya dan saya jawab iya," ucap ST menirukan dialognya dengan wakil dekan.

Menurut ST, setelah tahu namanya, RH terlihat sempat diam dan berpikir. Namun tiba-tiba RH emosi dan mengungkit masalah status yang pernah dibuat. RH menanyakan status di sosial media.

"Tiba-tiba marah bilang begini 'Kamu kemarin marah-marah di Instagram, ngata-ngatain saya'. Ya saya jawab 'tidak ada ustaz', tapi dibilang saya pembohong," ungkap ST.

ST menjelaskan, RH mengambil HP dan membuka galeri. Kemudian, lanjutnya, RH menunjukkan status WhatsApp dan berisi kritikan pengumuman seleksi KKN Kebangsaan.

"Ada screenshot hasil story WA saya. Itu status tentang hasil pengumuman KKN Kebangsaan, isinya kira-kira begini 'Ini kok surat edaran lulusan tes kebangsaan tidak ada. Kok cuma surat edaran pendaftaran yang ada'," kata ST.

ST disebut menuliskan dugaan tidak ada pengumuman. Dia menduga pengumuman itu diumumkan lewat pesan pribadi.

"Saya lanjut 'oh mungkin ini dikirim tengah malam secara japri seperti pemenangan presiden. Atau ini mungkin indikasi cara menjebolkan anaknya supaya lulus, ingat bung sejarah akan mencatatnya'," demikian tulisan ST dalam statusnya.

Menurut ST, kalimat 'bung' itu di statusnya diduga menjadi pemicu amarah RH. ST mengaku ditendang di depan lorong kampus.

"Kaki saya ditendang dua kali. Lalu saya menjauh jaga jarak, tetapi baju saya ditarik. Dipukul bahu saya, saya diajak agar masuk ke ruangan. Saya tidak mau dan dibilang pelawan," jelasnya.

Karena khawatir, ST kembali ke Sekretariat Organisasi Mahasiswa. Dia menemui para senior dan berdiskusi soal kejadian yang dialaminya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dekan FH Universitas Muhammadiyah Palembang Dipolisikan karena Diduga Cekik dan Ancam Mahasiswa
Dekan FH Universitas Muhammadiyah Palembang Dipolisikan karena Diduga Cekik dan Ancam Mahasiswa

Peristiwa itu bermula saat pelapor menemui terlapor di kampus beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya
Dua Hukuman yang Diterima Undip Buntut Kematian Dokter Aulia Risma
Dua Hukuman yang Diterima Undip Buntut Kematian Dokter Aulia Risma

Wakil Rektor IV Undip, Wijayanto membeberkan hukuman tersebut.

Baca Selengkapnya
Rektor UIN Suska Riau Jadi Tersangka Kasus Penghinaan Dosen
Rektor UIN Suska Riau Jadi Tersangka Kasus Penghinaan Dosen

Penetapan tersangka terhadap Khairunnas dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Jumat (30/8) lalu.

Baca Selengkapnya
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur
Viral Pengakuan Mahasiswi UIKA Dilecehkan Dosen Pembimbing, Terduga Pelaku Membantah & Pilih Mundur

MDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Wakil Ketua BEM UNSRI Dicopot karena Kasus Pelecehan Seksual, Korbannya Curhat di Medsos
Wakil Ketua BEM UNSRI Dicopot karena Kasus Pelecehan Seksual, Korbannya Curhat di Medsos

Pelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.

Baca Selengkapnya
Dekan FK Undip Diberhentikan Terkait Kasus Meninggalnya Dokter Risma, Ini 4 Fakta di Baliknya
Dekan FK Undip Diberhentikan Terkait Kasus Meninggalnya Dokter Risma, Ini 4 Fakta di Baliknya

Dekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Mendikbud Nadiem Ditanya Kasus Mahasiswa Kedokteran Bunuh Diri Karena Dibully Senior di Kampus
Reaksi Santai Mendikbud Nadiem Ditanya Kasus Mahasiswa Kedokteran Bunuh Diri Karena Dibully Senior di Kampus

Dokter Aulia Risma diduga bunuh diri karena dibully senior.

Baca Selengkapnya
Rektor Unri Beri Tanggapan Terkait Pelaporan Mahasiswa ke Polisi
Rektor Unri Beri Tanggapan Terkait Pelaporan Mahasiswa ke Polisi

Prof Sri maupun mahasiswanya sudah diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.

Baca Selengkapnya
Kasus dr Aulia, Rektor Undip Minta Civitas Akademik Tahan Diri: Jangan Sampai Masalah jadi Keruh & Bola Liar
Kasus dr Aulia, Rektor Undip Minta Civitas Akademik Tahan Diri: Jangan Sampai Masalah jadi Keruh & Bola Liar

Rektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.

Baca Selengkapnya
Rektor Undip Buka Suara Soal Kasus Perundungan dr Aulia Risma: Buat Apa Kami Tutupi
Rektor Undip Buka Suara Soal Kasus Perundungan dr Aulia Risma: Buat Apa Kami Tutupi

Dokter Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena dibully senior pada Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Update Kasus Kematian Dokter Aulia: Dua Petinggi FK Undip Diperiksa, Segera Ada Tersangka
Update Kasus Kematian Dokter Aulia: Dua Petinggi FK Undip Diperiksa, Segera Ada Tersangka

Kasus bunuh diri mahasiswi kedokteran PPDS Anestesi, Aulia Risma Lestari di Undip masih terus diselidiki polisi.

Baca Selengkapnya
Reaksi Dekan FK Undip Usai Aktivitas Klinisnya di RSUP Kariadi Disetop Sementara Buntut Kematian dr Aulia
Reaksi Dekan FK Undip Usai Aktivitas Klinisnya di RSUP Kariadi Disetop Sementara Buntut Kematian dr Aulia

Dokter Yan mengaku sudah praktik di RSUUP Kariadi selama 16 tahun. Yan merupakan dokter bedah kanker.

Baca Selengkapnya