Duduk Perkara Mahasiswa UIN Riau Diduga Dianiaya Wakil Dekan
Merdeka.com - Seorang mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, mengaku dianiaya oleh wakil dekan saat minta tanda tangan di kampus.
Mahasiswa itu inisial ST yang diduga dianiaya Wakil Dekan III inisial RH, Senin (6/6). Saat itu ST mengaku tidak diberikan tanda tangan tetapi malah dipukul oleh RH.
Insiden itu juga berbuntut panjang, hari ini, ST akan membuat laporan di Mapolda Riau dan sudah melakukan visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang memecat Dekan FK Unair? Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih tengah menjadi sorotan banyak pihak usai memecat sepihak Dekan Fakultas Kedokteran, Budi Santoso atau Prof Bus.
-
Siapa yang dianiaya? Yang perlu diketahui oleh masyarakat adalah, kenapa Devianus Kagoya dianiaya oleh atau tindak kekerasan dilakukan kepada dirinya adalah bahwa Devianus Kogoya itu tertangkap pasca patroli aparat keamanan TNI - Polri.
-
Kenapa Ganjar tidak terima Rektor Unika diintimidasi? 'Mari kita jaga Bhayangkara kita. Jangan sampai dirusak dan dicemari oleh tindakan oknum tertentu. Siapapun yang diperintah untuk mengintimidasi Rektor Unika Soegijapranata itu, anda akan menghancurkan institusi ini. Sebagai anak polisi, saya tidak terima soal ini,' kata Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal itu, Humas UIN Suska Riau, Hendri Ujang saat dikonfirmasi mengatakan kesalahpahan terkait kabar itu. Dia menyebutkan, permintaan tanda tangan bukan saat jam kuliah.
"Jadi sore itu mahasiswa ini datang minta tanda tangan sama Wakil Dekan III, karena sudah bukan jam kuliah, tidak dikasih tanda tangan itu," kata Hendri, Selasa (7/6).
Namun Hendri membantah aksi pemukulan yang diduga dilakukan sang wakil dekan. Dia menyebutkan tidak ada aksi penganiayaan terjadi saat mahasiswa berinisial ST itu meminta tanda tangan.
"Tidak ada (penganiayaan). Kondisi tidak seperti yang dihebohkan. Saya telah minta klarifikasi, dosen-dosen bilang tidak mungkin sampai ditendang, saksi-saksi semua ada dan waktu kejadian ada banyak dosen sebagian duduk di taman fakultas," jelas Hendri.
Sementara itu, RH belum terkonfirmasi terkait kabar tersebut.
Terpisah, korban ST mengaku ditendang hingga dipukul karena status WhatsApp. "Awalnya saya sebagai pengurus senat atau organisasi mahasiswa mau minta tanda tangan. Kami ada kegiatan upgrading pengurus baru akhir pekan nanti," ujar ST.
Dia menyebuutkan, awalnya mereka mau menggunakan gedung Fakultas Pertanian, namun sedang dipakai pihak lain.
Lalu ST mencari gedung lain. Tidak lama, ST berinisiatif untuk memakai gedung di Fakultas Ekonomi Sosial milik rektorat. Akhirnya dia mendapat persetujuan dari pimpinan fakultas. Dari sinilah ST dan sang dekan bersitegang.
"Pukul 16.15 WIB saya temui Wakil Dekan III untuk minta tanda tangan baik-baik. Beliau nanya saya sebagai apa, terus lihat surat itu ada nama saya. Kamu 'Salahudin Toha' ya dan saya jawab iya," ucap ST menirukan dialognya dengan wakil dekan.
Menurut ST, setelah tahu namanya, RH terlihat sempat diam dan berpikir. Namun tiba-tiba RH emosi dan mengungkit masalah status yang pernah dibuat. RH menanyakan status di sosial media.
"Tiba-tiba marah bilang begini 'Kamu kemarin marah-marah di Instagram, ngata-ngatain saya'. Ya saya jawab 'tidak ada ustaz', tapi dibilang saya pembohong," ungkap ST.
ST menjelaskan, RH mengambil HP dan membuka galeri. Kemudian, lanjutnya, RH menunjukkan status WhatsApp dan berisi kritikan pengumuman seleksi KKN Kebangsaan.
"Ada screenshot hasil story WA saya. Itu status tentang hasil pengumuman KKN Kebangsaan, isinya kira-kira begini 'Ini kok surat edaran lulusan tes kebangsaan tidak ada. Kok cuma surat edaran pendaftaran yang ada'," kata ST.
ST disebut menuliskan dugaan tidak ada pengumuman. Dia menduga pengumuman itu diumumkan lewat pesan pribadi.
"Saya lanjut 'oh mungkin ini dikirim tengah malam secara japri seperti pemenangan presiden. Atau ini mungkin indikasi cara menjebolkan anaknya supaya lulus, ingat bung sejarah akan mencatatnya'," demikian tulisan ST dalam statusnya.
Menurut ST, kalimat 'bung' itu di statusnya diduga menjadi pemicu amarah RH. ST mengaku ditendang di depan lorong kampus.
"Kaki saya ditendang dua kali. Lalu saya menjauh jaga jarak, tetapi baju saya ditarik. Dipukul bahu saya, saya diajak agar masuk ke ruangan. Saya tidak mau dan dibilang pelawan," jelasnya.
Karena khawatir, ST kembali ke Sekretariat Organisasi Mahasiswa. Dia menemui para senior dan berdiskusi soal kejadian yang dialaminya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu bermula saat pelapor menemui terlapor di kampus beberapa hari lalu.
Baca SelengkapnyaWakil Rektor IV Undip, Wijayanto membeberkan hukuman tersebut.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka terhadap Khairunnas dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara pada Jumat (30/8) lalu.
Baca SelengkapnyaMDR mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan telah menyerahkan daftar nama mahasiswa dan mahasiswi bimbingannya kepada pihak kampus untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga sudah melakukan perbuatannya berkali-berkali ke sejumlah korban.
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca SelengkapnyaDokter Aulia Risma diduga bunuh diri karena dibully senior.
Baca SelengkapnyaProf Sri maupun mahasiswanya sudah diperiksa polisi untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaRektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.
Baca SelengkapnyaDokter Aulia diduga bunuh diri di indekos Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, karena dibully senior pada Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaKasus bunuh diri mahasiswi kedokteran PPDS Anestesi, Aulia Risma Lestari di Undip masih terus diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaDokter Yan mengaku sudah praktik di RSUUP Kariadi selama 16 tahun. Yan merupakan dokter bedah kanker.
Baca Selengkapnya