'Duel' Adian Napitupulu & Fadli Zon akan kian sengit di Senayan
Merdeka.com - Adian Napitupulu dan Fadli Zon , caleg terpilih dari PDIP dan Gerindra , sudah terlibat perdebatan sengit di media maupun media sosial dalam mengukung pasangan capres-cawapres partainya di Pilpres 2014. Perdebatan ini diprediksi akan semakin panas ketika keduanya sama-sama telah duduk di DPR periode 2014-2019.
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi, mengatakan siapapun presiden mendatang, perdebatan sengit Adian dan Fadli bakal terjadi di Senayan karena keduanya akan tetap berlawanan kubu, yakni koalisi atau oposisi. Apalagi, jika keduanya duduk dalam alat kelengkapan yang sama di DPR .
Namun, Ari mengingatkan keduanya agar memerhatikan cara berkomunikasi politik masing-masing karena publik semakin cerdas dalam mengunyah omongan para elite, termasuk politikus.
-
Apa yang membuat orang terlihat jujur? Dari sudut pandang pengamat, beberapa pembohong tampak benar-benar meyakinkan. Mereka terlihat tulus meskipun sebenarnya sedang menipu. Penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya, pembohong terlihat kurang disukai dan lebih tegang dibandingkan mereka yang jujur. Namun, ada individu tertentu yang mampu menciptakan citra diri yang tampak otentik meski sedang berbohong.
-
Siapa yang selalu menjunjung tinggi kejujuran? Orang-orang yang memiliki kelas tinggi selalu menjunjung tinggi nilai kejujuran dan integritas.
-
Siapa saja yang memiliki karisma? Seseorang yang memiliki karisma mampu menjalin koneksi emosional dengan orang lain, mempesona, dan menjadi sumber inspirasi dalam berbagai situasi.
-
Kenapa kejujuran penting? Kejujuran berperan penting dalam mencegah konflik yang tidak perlu dan membentuk hubungan yang solid serta transparan.
-
Mengapa orang yang suka berkata jujur mendapatkan 3 hal? Orang yang suka berkata jujur mendapatkan tiga hal; kepercayaan, cinta dan rasa hormat.
-
Bagaimana cara jujur membentuk karakter seseorang? Kebiasaan untuk bersikap jujur adalah sebuah hal yang tak ternilai. Hal ini dikarenakan jujur akan membentuk karakteristik pribadi yang lebih bertanggung jawab, amanah, serta mendapatkan kepercayaan orang lain untuk hal-hal yang besar.
"Kata-kata kejujuran dan keangkuhan serta kesombongan mudah dicerna oleh masyarakat," kata Ari Junaedi kepada merdeka.com, Sabtu (31/5).
Ari yang juga pengajar ‘public speaking’ di sejumlah korporasi dan instansi ini mengatakan, banyak partai politik melakukan blunder karena membiarkan kadernya berbicara seenaknya tanpa pakem dan data yang akurat.
"Lontaran data yang disampaikan Fadli Zon soal pendapat asli daerah Surakarta yang merosot di bawah kepemimpinan Jokowi sebagai wali kota ternyata salah. Lontaran 'panasbung' alias pasukan nasi bungkus yang dikemukakan Fadli justru makin memantik perlawanan pengguna social media yang semula netral menjadi apriori terhadap Prabowo ," kata Ari.
Seharusnya, kata Ari, Fadli memetik pelajaran berharga dari politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang lekat dengan julukan ‘asal bunyi’ alias ‘asbun’.
“Demikian juga Adian, ketika di parlemen nanti hendaknya aspirasi politik yang disampaikan harus menggunakan tata krama yang bisa diterima semua kalangan,” ujar Ari.
Lebih jauh, Ari menilai debat sengit antar Adian Napitupulu yang membela Jokowi - JK dan Fadli Zon yang mendukung Prabowo - Hatta di sebuah stasiun televisi beberapa waktu lalu, memang kontras. Dalam komunikasi politik, menurut Ari, keduanya merepresentasikan dua kutub yang sulit diketemukan.
Ari melihat adanya perbedaan latar belakang Adian yang adalah seorang aktvis, serta Fadli Zon akademisi yang dikenal ‘nyaman’ berlindung di era Soeharto .
"Karena kebetulan saya mengenal dan tahu keduanya maka saya melihat ada kontras karakter yang ditampilkan. Suara Adian mewakili korban karena selama ini Adian memang tidak bisa melihat ketidakadilan,” ujar Ari.
Ari yang menjadi wartawan aktif di era reformasi mengaku tahu benar posisi Adian dan Fadli Zon .
“Bagi wartawan yang meliput pergerakan mahasiswa dan aksi-aksi demonstrasi pasti hafal benar dengan gaya Adian. Jujur saja, gaya Adian yang mengkritik orang tanpa tedeng aling-aling justru paling banyak diapresiasi pemirsa,” kata Ari.
Hal ini, kata Ari, berbeda dengan Fadli yang terlihat santun, namun dalam ‘menyerang’ Jokowi terlihat provokatif.
“Pemirsa akan berpikir antitesa terhadap Fadli. Kalau Demokrat punya Ruhut Sitompul , di PKS ada Fahri Hamzah maka figur Fadli Zon di Gerindra akan bernilai negatif karena menggambarkan citra buruk partainya," papar Ari. (mdk/war)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TKN mengomentari serangan Anies kepada Prabowo di debat ketiga.
Baca SelengkapnyaWacana duet Ganjar dan Anies merupakan komposisi yang menarik.
Baca Selengkapnya"Mba Puan sebagai Ketua DPR tidak pernah menutup mata dengan apapun enggak pernah," Adian Napitupulu
Baca SelengkapnyaDi awal debat, Ganjar mengungkap peribahasa Jawa: Adigang, Adigung dan Adiguno
Baca SelengkapnyaMantan aktivis 98' itu menjelaskan bahwa partai politik sedang menjalankan amanat konstitusi dengan mengusung salah satu calon untuk maju dalam Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaGerindra memastikan Prabowo tidak merasa khawatir dengan munculnya wacana duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRaja Juli pun menyindir etika capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaMardani pastikan hubungan PKS dengan Anies tetap terjalin dengan baik, walau sudah berbeda haluan politik.
Baca SelengkapnyaMuzani menceritakan, Gerindra menurunkan ribuan kader dari seluruh Indonesia demi Anies.
Baca SelengkapnyaTonis menilai, Gerakan Nusantara Untuk AMIN ini merupakan simbol gerakan kebangsaan
Baca SelengkapnyaKetiganya memiliki popularitas dan kapabilitas serta elektabilitas yang cukup kuat
Baca SelengkapnyaSaat sesi penutup debat, Calon gubernur Banten nomor urut 1 Airin Rachmi Diany menyingung bahwa kekuasaan adalah ujian
Baca Selengkapnya