Duel celurit bocah SMP di kebun karet berujung maut
Merdeka.com - Duel maut enam pelajar SMP di Bogor berakhir dengan tewasnya ARS (16), pelajar dari MTs Asy Syuhada, Rumpin, Kabupaten Bogor. Korban dibacok berkali-kali menggunakan celurit. Duel di kebun karet tersebut dipicu saling ejek di Facebook.
Saat berduel, korban maupun pelaku sama-sama membawa dua rekannya. Teknis perkelahian itu adalah satu lawan satu.
"Jadi mereka sudah janjian mau berkelahi. Masing-masing dari mereka membawa celurit," ungkap Kapolres Bogor AKBP AM Dicky, Selasa (28/11) kemarin.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Siapa yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
Di tengah perkelahian, dua rekan korban melarikan diri. Korban pun akhirnya dikeroyok tiga pelajar yang menjadi lawannya.
Dalam posisi terdesak, korban berusaha menyelamatkan diri. Namun korban terjatuh di semak-semak. Saat itu lawannya langsung menyabetkan celurit di bagian punggung, lengan, dan pinggul.
"Korban sempat dibawa ke puskesmas setempat, tapi nyawanya tidak tertolong," ucap Dicky.
Sebelumnya, Kepala Polsek Rumpin Komisaris Polisi Sudin Simangunsong juga membenarkan korban tewas setelah terkena sabetan celurit di beberapa bagian tubuhnya.
"Jadi mereka memang sudah janjian mau berantem antar sekolah SMP. Bukan tawuran," lanjutnya.
Saat pertarungan tersebut, korban mengalami luka robek sabetan senjata tajam di bagian pinggang belakang, pinggul, lengan dan pergelangan tangan kanan. Mengetahui hal tersebut, teman korban langsung membawanya ke Puskesmas Rumpin.
"Nyawa korban tidak tertolong dan meninggal di puskesmas karena kehabisan darah," katanya.
Polisi yang datang ke lokasi melakukan penyelidikan lebih lanjut, dengan menggelar olah tempat kejadian perkara. Jenazah korban diserahkan ke keluarga setelah dilakukan autopsi di RS Polri Kramatjati, Jakarta.
Polisi telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Dua orang masih dalam perburuan polisi.
"Satu orang berinisial S telah ditangkap, sementara dua orang lainnya yaitu CA dan D masih dalam pengejaran. Tersangka merupakan pelajar SMP yang masih berusia belasan tahun," kata Dicky.
Polisi mengultimatum, jika dalam seminggu keduanya belum menyerahkan diri, maka kepolisian akan memasukkan mereka ke dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Akan kita pasang foto dan identitasnya sebagai daftar pencarian orang," tegasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah kelimanya diperiksa, terungkap motif di balik duel dua remaja yakni karena sakit hati.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaSejumlah pelajar di Kabupaten Langkat melakukan aksi kriminal di jalanan yang membahayakan pengendara lain.
Baca SelengkapnyaPolisi kembali menetapkan tersangka kasus duel dua remaja putri menggunakan celurit hingga viral di media sosial. Jumlah tersangka kini menjadi tiga orang.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru dalam kasus yang masih dalam penyelidikan ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca Selengkapnya2 Remaja Putri Duel Menggunakan Celurit di Palembang Terluka, Orang Tua Saling Lapor Polisi
Baca SelengkapnyaDua pelajar SMA di Kota Bogor dibacok oleh pelajar dari sekolahan lain.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca Selengkapnya