Duel dengan anggota Sabhara, Rizky coba begal dua mahasiswi
Merdeka.com - Anggota Sabhara Polrestabes Semarang Bripka Aris Sutriyanto (36) berhasil menggagalkan pembegalan di tanjakan Gombel, Jalan Setiabudi, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Tanpa mempedulikan keselamatannya, warga Manyaran itu berjibaku melawan dua begal bersenjata tajam yang saat itu sedang berusaha melumpuhkan korbannya.
Duel sempat terjadi antara anggota polisi tersebut dengan dua pelaku yang saat itu berboncengan sepeda motor Suzuki Satria tanpa nomor polisi.
-
Siapa yang mengeroyok warga di Semarang? Sementara itu, usai kasus sekelompok Bonek mengeroyok warga di Semarang pada Februari 2023 lalu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengundang perwakilan Bonek tiap tribun, Panpel, serta Manajemen Persebaya untuk menjajaki kemungkinan suporter tim Bajul Ijo berbadan hukum.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Seorang dari pelaku juga sempat mengacungkan senjata tajam ke arah Aris. Namun dengan keberanianya, Aris berhasil melumpuhkan satu diantara dua pelaku. Kemudian seorang lainnya masih bisa lolos lari ke dalam hutan di sekitar lokasi.
Kedua korban pembegalan adalah dua mahasiswi Undip Semarang, Bunga Zaskia (22), warga asal Jakarta Timur dan Ofa M (22), warga asal Pemalang.
Kemudian pelaku yang berhasil dilumpuhkannya bernama Rizky Cahyono (24), warga Karang Roto. Ia pun dibawa ke Mapolrestabes Semarang oleh anggota Sabhara tersebut.
Aris mennceritakan kejadian bermula saat dia bersama Andre (33), rekan satu kampungnya hendak ke daerah Banyumanik dengan mengendarai mobil. Namun, saat melintas di tanjakan Gombel, dia melihat gelagat mencurigakan yang dilakukan dua pria pengendara Suzuki Satria FU yang berada di depannya.
"Tiba-tiba, mereka memepet sepeda motor Honda Vario G-5472-SM yang dikendarai Ofa dan Bunga sebagai pembonceng. Dengan cepat, Risky yang bertindak sebagai eksukotor pembegalan langsung menarik paksa tas warna putih milik Bunga. Saya melihat pelaku dan korban saling tarik menarik tas, hingga keduanya jatuh," ungkapnya usai mengamankan pelaku di Mapolrestabes Semarang Jalan Dr Soetomo, Kota Semarang, Jawa Tengah Sabtu (23/4).
Melihat kejadian itu, Aris yang saat itu tidak menggenakan pakaian dinas berusaha untuk menghentikan tindakan pelaku. Namun kedua pelaku tersebut tidak mempedulikannya. Hingga Aris terpaksa menabrakan mobilnya ke arah motor pelaku supaya mereka tidak bisa kabur.
"Begitu saya turun dari mobil, mereka (pelaku), malah mendekat dan melawan," jelasnya.
Diserang dua pelaku, Aris sempat kewalahan hingga Andre, rekannya langsung menghampiri dan ikut membantu. Keadaan berbalik, kedua pelaku yang merasa terdesak memilih untuk kabur.
"Satu lari ke arah karaoke Lotus sedangkan satunya yang masuk ke dalam hutan," ungkapnya.
Pelaku yang lari ke arah Karaoke Lotus berhasil dikejar dan ditangkap. Sementara pelaku lain masih bisa lolos lantaran kondisi hutan gelap.
"Saat kejadian itu kondisi jalan sepi," ujarnya.
Adapun, saat itu dia sempat menunggu bantuan dari Polsek Banyumanik, namun sekitar 30 menit menunggu tak kunjung datang, hingga pelaku dibawanya ke Mapolrestabes Semarang.
Korban pembegalan Bunga Zaskia salah satu mahasiswi itu mengatakan, kejadian tersebut begitu cepat, dia yang saat itu berboncengan dengan Ofa dari arah Jatingaleh hendak menuju Tembalang tiba-tiba dikagetkan dengan pengendara Satria yang langsung menarik tasnya.
"Saya sempat teriak dan sontak berusaha untuk mepertahankan tas saya. Tapi malah kami berdua jatuh," akunya.
Bunga membeberkan jika dua pelaku tersebut sudah mengikutinya dari Kawasan Jatingaleh, namun dia dan rekannya tidak menyangka kalau mereka adalah pelaku pembegalan yang selama perjalanan sudah mengikuti dan mengincar mereka.
"Terlihat dari kaca spion mereka memang dan sudah sejak awal mengikuti kami. Awalnya kami kira cuma pengendara lain yang sama-sama lewat. Jadi kami tidak sadar jika keduanya pembegal," bebernya.
Pelaku Rizky Cahyono usai diamankan mengaku, tindakan tersebut dilakukan secara spontan. Dia yang saat itu berboncengan dengan Abdullah (20), rekannya yang masih dalam pencarian tiba-tiba berpikiran untuk beraksi saat melihat dua korban tersebut.
"Kami dari rumah mau putar-putar Kota Semarang mau ke Pahlawan dulu. Namun, tiba-tiba saat sebelum tanjakan Gombel ketemu sama korban dan kami punya inisiatif itu," pungkasnya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap kedua yakni R (36) dan NP (27).
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung merampas motor korban sambil menodongkan pistol. Korban coba melawan tapi gagal.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Jambi Dikeroyok Oleh Anak Club Mobil Belum Sadar, Polresta Jambi Ringkus Dua Orang Pelaku
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi dua pelaku begal sejoli mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) yang tewas ditikam.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap kasus pembegalan yang menimpa calon siswa (casis) Bintara Polri, Satrio Mukti Raharjo.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaDua kelompok dalam satu organisasi kemasyarakatan terlibat keributan karena beda dukungan di Pilkada Palembang.
Baca SelengkapnyaSaat bertugas tersebut, Ipda Hamsir melihat sekelompok pemuda mondar-mandir di sekitar Komplek Aditarina.
Baca Selengkapnya