Duel maut di sekolah, pelajar SMP di OKUS tewas dipukul teman pakai balok
Merdeka.com - Dua siswa SMP Negeri 2 Pulau Beringin, Desa Kemu, Kecamatan Pulau Beringin, Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Sumatera Selatan, terlibat duel. Duel itu menyebabkan salah satu siswa meregang nyawa.
Peristiwa itu terjadi saat keduanya sedang belajar di sekolahnya, Selasa (16/10) pagi. Tanpa diketahui pasti penyebabnya, korban, Okta Riandi (15) dan tersangka berinisial AS (14) terlibat cekcok mulut.
Keributan berlanjut ke belakang gedung sekolah. Di sana korban dan tersangka yang duduk berdekatan di bangku kelas III itu terlibat duel.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
-
Kapan kejadian pemukulan terjadi? Peristiwa itu terjadi saat pekan Porprov Jawa Timur 2023 di Sidoarjo.
Korban meninju punggung dan wajah tersangka yang membuat hidung tersangka berdarah. Korban juga mendorong tersangka hingga terjatuh.
Keduanya sempat berdamai dan kembali duduk berdampingan. Tiba-tiba, tersangka mengambil potongan kayu balok yang langsung dipukulkan ke kepala korban.
Pukulan kuat itu membuat korban tersungkur dan akhirnya tewas dengan luka di punggung dan kepala. Sementara tersangka langsung kabur meninggalkan sekolah.
Kasatreskrim AKP Kurniawi mengungkapkan, tersangka sudah ditahan setelah diserahkan pihak keluarga. Saat ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka.
"Tersangka sudah kita amankan dari serahan keluarga, kita lakukan negosiasi sebelumnya," kata Kurniawi, Rabu (17/10).
Dari pemeriksaan awal, motif pemukulan itu lantaran dendam. Kasus ini masih didalami dengan pemeriksaan saksi, baik dari sesama siswa maupun gurunya.
"Tersangka dendam, dia tak terima dipukul terlebih dahulu oleh korban. Tersangka membalasnya dengan potongan kayu yang sudah kita sita," ujarnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaKeterangan sekolah bahwa CCTV dipasang di tiga lokasi yakni SD, lantai bawah SD dan lantai tiga SMA yang berada satu kawasan.
Baca SelengkapnyaSetelah menjalani operasi korban masih belum sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 34 detik itu, korban menerima pukulan bertubi-tubi dari pelaku
Baca SelengkapnyaDalam perkara ini, keluarga korban tidak melaporkan pelaku karena sudah berdamai.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kepolisian sudah berkoordinasi ke Bapas, Dinas Sosial, juga Perlindungan Perempuan dan Anak dan ke psikolog untuk tahu latar belakang pelaku.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaPenuturan itu disampaikan sembilan saksi saat diperiksa polisi.
Baca SelengkapnyaSelain mengaku anggota Basis, korban disebut sempat menantang kelompok lain di luar sekolah.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap motif pelaku siswa SMP 2 Cimanggu di Cilacap melakukan penganiayaan FF karena mengaku gabung dengan siswa geng lainnya.
Baca Selengkapnya