Duel Maut Siswa SMP di Musi Rawas Dipicu Masalah Jajanan
Merdeka.com - Perkelahian dua pelajar SMP, yang menyebabkan seorang di antaranya tewas, di Musi Rawas ternyata disebabkan masalah sepele. Baku hantam itu dipicu aksi pelaku memasukkan sambal ke jajanan korban.
Korban meninggal dunia berinisial MY (15). Sementara pelaku LX (14) telah ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Perselisihan antara MY dan LX bermula saat pelaku memasukkan sambal ke dalam mangkuk makanan model (penganan khas Sumsel) yang disantap korban di sekolahnya, Sabtu (5/11). Mereka adu mulut dan menyimpan dendam.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Kenapa dua kelompok pemuda ini berkelahi? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24). Awalnya, terjadi saling caci maki antara Markus dan Jony melalui via whatsapp dan akhirnya saling tantang. Karena, sebelumnya permasalahan tersebut terjadi karena keduanya saling memperebutkan seorang perempuan.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
Korban Tantang Pelaku
Korban mengajak pelaku berkelahi satu lawan satu untuk melampiaskan amarahnya. Keduanya sepakat bertemu di jalan ujung kampung sepulang sekolah, Selasa (8/11).
Tiba di TKP, mereka berkelahi yang diawali dengan pukulan oleh pelaku sebanyak dua kali ke kepala korban dilanjutkan dengan bergulat. Perkelahian itu disaksikan dua teman mereka tanpa usaha melerai.
"Pemicunya karena sambal. Pelaku memasukkan sambal ke model korban, dari situ dendam dan saling tantang lalu berjanji berkelahi," ungkap Kasatreskrim Polres Musi Rawas AKP M Indra Parameswara, Rabu (9/11).
Akibat perbuatannya, tersangka LX dijerat Pasal 80 ayat (3) dan atau ayat (1) juncto Pasal 76 (C) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2007 tentang tindak pidana kekerasan terhadap anak. Barang bukti disita seragam sekolah korban.
"Tersangka bisa dihukum separuh dari hukuman maksimal karena masih di bawah umur," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua kelompok pelajar sepakat melakukan tawuran di Kampung Kukun, Kelurahan Jayabakti, Kecamatan Cabangbungin.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku sama-sama terluka dan dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilarikan ke RSUD Sawah Besar untuk mendapatkan pengobatan. Namun sesampai di lokasi, remaja itu dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaTawuran itu diawali saling ejek di Instagram. Mereka membawa senjata tajam, mulai dari samurai, parang, pisau, hingga celurit.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaDua kelompok pelajar tawuran di Jalan Raya Cipayung Bojong Pondok Terong, Pancoran Mas, Depok. Seorang pelajar tewas dengan luka parah di bagian perut.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan oleh dua siswa SMK inisial AP (17) dan PAF (17) kepada korban MR saat ketiganya hendak terlibat tawuran.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca SelengkapnyaPerkelahian massal itu berawal dari ajakan melalui salah satu platform media sosial (medsos).
Baca SelengkapnyaSiswa SMA, MR (16) menyerahkan diri ke kantor polisi setelah lawannya duel, FR (18), tewas. Dia pun menceritakan alasannya melakoni pertarungan maut itu.
Baca SelengkapnyaPolrestabes mengklaim bahwa kematian siswa SMKN 4 Semarang, karena hendak tawuran.
Baca Selengkapnya