Duel si kembar gara-gara sepotong nanas berakhir kematian sang kakak
Merdeka.com - Rahmana Sinaga (19) tega menikam perut kembarannya, Ramadhan Sinaga setelah berduel satu lawan satu. Akibatnya, sang kakak tewas bersimbah darah. Keduanya berkelahi hanya gara-gara sepotong buah nanas. Orang tua mereka terpaksa merelakan kepergian anaknya.
Kapolres Siak AKBP Restika Perdamean Nainggolan mengatakan, kedua saudara kembar itu tinggal bersama orang tua di Pondok 2 Devisi IV Kampung Libo Jaya, Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
"Pelaku yang merupakan adik korban sudah kita tangkap saat kabur di lokasi pabrik kelapa sawit milik PT SSA kilometer 16 Libo Jaya tak jauh dari rumahnya," kata Restika kepada merdeka.com Minggu (18/6).
-
Kenapa terjadi perang saudara? Perang saudara pecah setelah pembelahan kerajaan oleh Airlangga. Persaingan kedua putranya tidak berakhir setelah masing-masing menjadi raja. Mereka justru saling serang.
-
Siapa saja yang terlibat dalam perkelahian? Dua kelompok pemuda yang bentrok tersebut ialah dari kelompok Markus (21) dengan kelompok Jony (24).
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Apa penyebab kematian bapak dan nenek? Dalam kasus ini, ayah dan nenek terduga meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, mereka berdua mengalami luka-luka di bagian leher, punggung dan lengan. Sedangkan, ibu terduga pelaku mengalami luka.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Apa penyakit yang diderita kakak beradik? Kakak beradik di Pekanbaru, Muhammad Rehan (13) dan Fajri (9) mengalami kelainan genetik Osteogenesis imperfecta (OI) atau tulang kaca.
Restika menjelaskan, perkelahian keduanya terjadi pada Jumat (16/6) sekitar pukul 20.00 Wib. Saudara kembar itu cekcok mulut kemudian berlanjut adu fisik. Perkelahian tersebut terjadi di teras depan rumah. Perkelahian itu sempat dilerai oleh ibu dan tetangga mereka.
"Perkelahian tersebut terjadi karena korban tidak terima tersangka memakan satu potong nenas miliknya," kata Restika.
Setelah dilerai, sang adik pergi meninggalkan rumah dan kembali ke rumah pukul 00.00 Wib. Saat kembali ke rumah, pintu rumah dibuka oleh ayahnya. Tanpa rasa curiga, sang ayah kembali ke kamar dan tidur.
Melihat abang kembarnya sudah tertidur pulas di ruang tamu, muncul niat tersangka untuk membunuhnya. Lalu tersangka pergi mengambil 1 buah pisau warna silver dengan panjang 30 cm dan gagang dari besi warna silver.
"Pisau itu sengaja disembunyikan tersangka di tumpukan karung goni belakang rumah. Pisau tersebut dibeli 1 minggu lalu dari penjual barang harian keliling, untuk melawan korban apabila terjadi perkelahian lagi. Karena mereka ini sering berkelahi," ucap Restika.
Setelah mengambil pisau, sang adik kembali ke ruang tamu lalu menusukkan ujung pisau tersebut ke perut kakaknya hingga tubuh korban tersentak. Sang adik langsung melarikan diri ke arah belakang rumah dan menyembunyikan pisau tersebut ke tumpukan sampah pelepah sawit.
Sang adik melarikan diri dengan berjalan kaki menelusuri jalan aspal lintas Libo - Waduk hingga sejauh kira-kira 15 kilometer. Kemudian dia masuk ke dalam hutan hingga tersesat di seputaran pabrik kelapa sawit PT SSA Kandis.
Orangtua mereka menjerit histeris melihat sang kakak bersimbah darah dan tak bernyawa. Mereka pun melaporkan kejadian itu ke pihak polisi dan meminta agar anaknya diproses hukum.
Polsek Kandis melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memberitahukan kepada warga sekitar tentang ciri-ciri wajah dan tubuhnya. "Hari itu juga pada pukul 15.00 Wib, tersangka diamankan oleh satpam PT SSA, karena curiga melihat tersangka keluar dari dalam hutan dengan kondisi pucat dan kelelahan," kata Restika.
Satpam tersebut memberitahukan ke Bhabinkamtibmas Libo Jaya dan bersama sama dengan petugas Polsek Kandis merapat ke Pos Satpam. Setelah dipastikan pria yang diamankan satpam tersebut ternyata benar pelaku pembunuhan terhadap saudara kembarnya.
"Polisi sudah mengamankan tersangka ke Polsek Kandis. Saat ini kasus tersebut masih didalami, dan tersangka patut diduga telah melakukan pembunuhan berencana terhadap abangnya," ucap perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Berry Juana Putra mengatakan peristiwa itu terjadi karena keduanya terlibat cekcok di rumah keduanya.
Baca SelengkapnyaSadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian ini, polisi mengamankan satu orang yang diduga sebagai pelaku.
Baca SelengkapnyaKakak-beradik KS (17) dan PA (16) sebagai pelaku pembunuhan sebagai ayah kandungnya S (55) di Duren Sawit.
Baca SelengkapnyaDua saudara itu lantas pulang untuk mengambil parang dan pisau. Mereka menemui korban yang langsung menyerangnya.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua pelaku memergoki korban tengah mencuri jengkol di kebun milik PR.
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaPelaku penikaman adik kandung hingga tewas di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi sempat mengunci pintu setelah korban masuk ke dalam rumah.
Baca SelengkapnyaTersangka pembunuhan ayah kandung di Duren Sawit bertambah.
Baca SelengkapnyaKorban dibunuh kedua tersangka menggunakan pisau daging.
Baca SelengkapnyaKronologi Satu Keluarga di OKU Saling Bacok, Dipicu Prahara Cinta Segitiga
Baca SelengkapnyaProses Hukum Pria Tua Pukul Anak Kandung hingga Tewas di Bekasi Dihentikan, Ini Alasannya
Baca Selengkapnya