Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Duka veteran perang kehilangan tangan di Timor Timur

Duka veteran perang kehilangan tangan di Timor Timur

Merdeka.com - Kolonel (Purn) M.R. Ronni Muyawa (65) selalu bersemangat bercerita tentang Operasi Seroja, di Timor Timur (sekarang Timor Leste) yang diikutinya pada 1975-1978. Baginya, operasi militer yang kontroversi adalah salah satu pengalamannya sebagai tentara. Operasi militer itu juga menurutnya, juga adalah babak baru kisah hidupnya.

"Lengan atas tangan saya yang kiri tertembak saat turun setelah pertempuran di Gunung Matabean. Tangan saya tidak dapat diselamatkan dan harus diamputasi," kata Ronni saat ditemui merdeka.com di Kompleks Seroja, Bekasi, Jawa Barat, pada Jumat (4/10).

Ronni menjelaskan, saat itu, pasukan ABRI pada akhir 1978 bisa mendesak pasukan Fretilin (Frente Revolucionária de Timor-Leste Independente) -gerakan yang berjuang untuk kemerdekaan Timor Timur- dipukul mundur hingga ke Gunung Matabean. Gunung itu adalah benteng terakhir pertahanan Fretilin.

"Sebelumnya anggota Yonif 328 hilang di kawasan itu. Medannya sulit. Kuda yang ikut naik, juga bisa mati di kawasan itu," ujar Ronni.

Saat menjadi komandan kompi, dia diminta atasannya untuk memimpin pasukan gabungan untuk melakukan serangan balasan. Selain itu misinya untuk merampas senjata perang milik ABRI yang dirampas Fretilin. Ronni menuturkan, dia diberikan kewenangan memilih personel pasukannya.

Setelah berhari-hari melakukan peperangan, pihaknya berhasil menyelesaikan misi dan memukul mundur Fretilin. Oleh komandan, Roni diminta untuk kembali ke Dili untuk membawa pasukannya.

"Saat itu tanggal 5 Desember 1978, kami turun dari Matabean. Saya tidak pernah lupa, saat turun, sekitar pukul 15.00 lengan atas tangan kiri saya kena oleh peluru. Saya langsung jatuh terguling dan sadar saat darah banyak keluar," kata Ronni bercerita penuh semangat.

Roni menjelaskan, kekuatan Fretilin saat itu memiliki pasukan gerilya yang jumlahnya kecil dan bergerak cepat. Tembakan yang mengenai lengannya, menurutnya sudah direncanakan, karena peluru yang mengenainya adalah tembakan yang pertama dari senapan pasukan Fretilin.

"Sepertinya dia tahu saya pimpinan pasukan. Saya kira dia mengincar jantung saya, tapi meleset ke lengan kiri," ujar Ronni.

Setelah terkena peluru Ronni merasa kesakitan, banyak darah yang keluar dan kepalanya mulai pusing. Dia sudah tidak sadarkan diri.

Ronni mengaku sempat sadarkan diri kembali. Saat bertanya ke anak buahnya, mereka masih dalam perjalanan menuju Dili dan sudah berada di atas tandu. Setelah itu kembali pingsan tak lagi mengingat apa-apa.

Dalam penjelasan Ronni, tentara ABRI yang terkena luka tembak dirawat di Rumah Sakit Dili. Demikian juga dengan dirinya. Menurut Ronni, pada 14 Desember 1978, Rafika Duri didatangkan ABRI untuk menghibur para tentara di Rumah Sakit Dili.

"Saya masih ingat lagu yang dibawakan Rafika Duri saat itu judulnya, 'Hanya Untukmu'. Tapi setelah sadar, saya merasa sudah di Rumah Sakit, saat melihat tangan saya yang kiri ternyata sudah tidak ada, diamputasi dengan paksa," kata Ronni.

Roni menuturkan, dia pingsan selama sembilan hari. Saat sadarkan diri, setelah mengetahui tangan kirinya diamputasi hingga lengan atas, dia langsung mengamuk karena frustasi. Frustasi, karena menurut Ronni, karir militernya yang dicintainya sudah berakhir.

"Saat itu, saya sudah merasa menjadi orang yang tidak berguna. Akan menjadi tentara cacat. Karir saya sudah berakhir. Cukup lama saya merasa seperti itu. Hingga saya dibawa balik ke Jakarta untuk operasi lanjutan dan rehabilitasi mental. Bahkan, saat istri dan anak menjenguk saya minta dia kawin lagi saking frustasinya. Namun peran keluarga sangat penting dalam kondisi seperti itu agar kembali pulih seperti sedia kala," ujar Ronni.

Menurut Ronni, tidak hanya dirinya yang mengalami cacat dalam Operasi Seroja saat itu. teman-temannya yang lain juga banyak kehilangan organ tubuh yang lainnya. Belum lagi jumlah korban yang meninggal yang dikuburkan langsung di Timor-Timur yang tidak bisa dilihat oleh keluarganya.

Usai Operasi Seroja, menurut Ronni korban yang mengalami cacat tinggal dan janda yang ditinggal suaminya dalam pertempuran itu tinggal di Kompleks Seroja yang berada di Kelurahan Harapan Jaya, Bekasi, Jawa Barat. Lokasi itu merupakan program pemerintah dan Mabes TNI sebagai penghargaan tentara yang berjasa. (mdk/bal)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Seangkatan dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Para Perwira TNI Alumni Akabri 1970 ini Gugur saat Operasi Seroja di Timor Timur
Seangkatan dengan Luhut Binsar Pandjaitan, Para Perwira TNI Alumni Akabri 1970 ini Gugur saat Operasi Seroja di Timor Timur

Beberapa nama perwira TNI alumni AKABRI 1970 yang gugur di Operasi Seroja.

Baca Selengkapnya
Cerita Operasi Gabungan Pasukan Elite Kopassus, Kopasgat & Marinir Buru Presiden Nicolao Nobato
Cerita Operasi Gabungan Pasukan Elite Kopassus, Kopasgat & Marinir Buru Presiden Nicolao Nobato

Dalam pertempuran jarak dekat itu, Presiden Fretilin Nicolao Lobato tewas tertembak oleh Sersan Satu Jacobus Maradebo, seorang prajurit asal Timor Timur.

Baca Selengkapnya
Sosok Komandan Kopassus Bernyali Besar saat Operasi Seroja di Timtim, Gugur Terhormat Dihujani Peluru Musuh
Sosok Komandan Kopassus Bernyali Besar saat Operasi Seroja di Timtim, Gugur Terhormat Dihujani Peluru Musuh

Berikut sosok Komandan Kopassus yang bernyali besar saat Operasi Seroja di Timtim.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid
Ini Sosok Suparlan, Prajurit Kopassus Legendaris Sampai Namanya Diabadikan Jadi Nama Masjid

Keberanian prajurit Kopassus ini jadi legenda di medan tempur.

Baca Selengkapnya
Sederet Prajurit hingga Komandan TNI Jadi Korban Keganasan OPM Papua, Ada yang Gugur Saat Evakuasi Jasad Rekan
Sederet Prajurit hingga Komandan TNI Jadi Korban Keganasan OPM Papua, Ada yang Gugur Saat Evakuasi Jasad Rekan

Sertu Rizal adalah anggota Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH (Suhbrastha) yang gugur dalam baku tembak

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding Cerita Sesepuh Brimob Saat Tugas di Daerah Operasi 'Dengar Bunyi Tembakan Hidup dan Mati'
Bikin Merinding Cerita Sesepuh Brimob Saat Tugas di Daerah Operasi 'Dengar Bunyi Tembakan Hidup dan Mati'

Para purnawirawan Brimob kenang masa lalu saat menjalankan tugas di daerah operasi Timor Timur, penuh kenangan dan ancaman yang mencekam.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan
Kesaksian Anggota KKO TNI AL Ditangkap Inggris saat Operasi 'Ganyang Malaysia', Disiksa Siang Malam di Luar Batas Kemanusiaan

Berikut kesaksian pilu anggota KKO TNI AL saat berjuang di operasi Dwikora hingga nyaris meregang nyawa. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
OV-10 Bronco TNI AU, 'Si Kampret' Penghajar Fretilin
OV-10 Bronco TNI AU, 'Si Kampret' Penghajar Fretilin

Pesawat ini jadi andalan TNI saat bertempur di Timor Timur. Aneka operasi bantuan udara dijalani tanpa absen.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur
Kehabisan Peluru, Prajurit Kopassus Cabut Pisau Komando Tewaskan 6 Musuh di Medan Tempur

Aksi prajurit Kopassus bertempur sampai titik darah penghabisan ini menimbulkan simpati dari kawan dan lawan.

Baca Selengkapnya
Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya
Satu Prajurit TNI Gugur Ditembak KKB di Puncak Jaya

Jenazahnya sedang dalam proses evakuasi ke Mulia, ibu kota Kabupaten Puncak Jaya.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Jenderal KSAD Bertangan Satu Pertaruhkan Nyawa,  Ini Sosoknya yang Terlatih Gigih Sejak Kecil Hidup Penuh Cobaan
Kisah Jenderal KSAD Bertangan Satu Pertaruhkan Nyawa, Ini Sosoknya yang Terlatih Gigih Sejak Kecil Hidup Penuh Cobaan

Dirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.

Baca Selengkapnya