Dukun pengganda uang dalang pembunuhan berantai di Batang
Merdeka.com - Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, terus melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan berantai yang diduga dilakukan oleh seorang dukun penggandaan uang, Muslimin (48) warga Desa Sawangan, Kecamatan Gringsing. Kapolres Batang, AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan bahwa bagi masyarakat merasa kehilangan anggota keluarga yang berkaitan dengan modus penggandaan uang agar melapor pada polisi.
"Keterangan dan informasi dari masyarakat sangat berguna bagi kami untuk segera menuntaskan kasus itu," katanya, seperti dilansir Antara, Senin (18/12).
Muslimin, seorang jagal pembunuhan berantai tersebut diduga telah melakukan pembunuhan terhadap tiga orang, yaitu Slamet alias Sugeng (45) warga Desa Sawangan, Restu Novianto (29) warga Desa Plelen, Kecamatan Gringsing, dan Lutfhi Abdillah 926) warga Cepiring, kabupaten Kendal.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa dalang penyelundupan? Di balik kedatangan pengungsi Rohingya di Aceh Barat pertengahan Maret 2024 lalu ternyata didalangi oleh warga lokal.
-
Siapa yang menjanjikan penggandaan uang kepada korban Paryanto? Berdasarkan hasil pemeriksaan, Paryanto dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur potas (potasium sianida). Hal itu dilakukan karena Mbah Slamet kesal terus-menerus ditagih oleh korban. Mbah Slamet juga menjanjikan akan melipatgandakan uang senilai Rp70 juta, yang disetorkan PO, menjadi Rp5 miliar.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang melakukan pungli? Berdasarkan keterangan di video, disebutkan bahwa pungli di Babelan jadi pungli terkuat di muka bumi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Muslimin di hadapan penyidik mengatakan, korban pertama yang dibunuh adalah Slamet alias Sugeng di lokasi kandang peternakan ayam milik korban pada 3 tahun silam. Slamet, kata dia, dibunuh karena tersangka ingin menguasai harta korban yang baru mendapatkan pinjaman dari bank Rp 140 juta dengan modus untuk digandakan.
"Setelah menguasai uang milik Slamet, kemudian korban kami pukul dengan menggunakan balok kayu dan mayatnya dikuburkan di lokasi peternakan ayam," katanya.
Usai membunuh Slamet, Muslimin yang dipercaya bekerja menjaga peternakan ayam milik korban itu pada pagi harinya mendatangi istri korban dan menyampaikan bahwa korban berpamitan pergi ke luar kota.
"Adapun uang dari hasil membunuh korban digunakan dibelikan tanah dan rumah di desa setempat," katanya.
Ia mengatakan korban kedua adalah Luthfie Abdilah, warga Cepiring, Kabupaten Kendal. Luthfie dihabisi dengan cara dipukul dengan balok kayu dan mayatnya dikuburkan di lokasi yang tidak jauh dari rumah tersangka.
"Korban kedua ini, saya bunuh karena Lutfhie terus menagih uang Rp 700 ribu yang digandakan. Kasus pembunuhan itu terjadi pada Maret 2016," katanya.
Adapun korban ketiga adalah Restu Novianto (29) yang dibunuh oleh dukun penggandaan uang itu dan mayatnya dikubur di tengah perkebunan Desa Sawangan.
"Pada aksinya, saya minta korban bersemedi. Saat bersemedi itulah, korban kami pukul hingga tewas dan mayatnya dikubur di perkebunan itu," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaDukun pengganda uang Slamet Tohari terancam hukuman mati
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPengedar ini diketahui biasa membelanjakan uang palsunya di warung-warung kecil perkampungan.
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaPelaku mulai melakukan aksi liciknya dengan mengaku bisa menggandakan uang.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaTak hanya pecahan besar, ibu dan anak juga edarkan pecaan kecil. Waspada.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan roda empat merk Daihatsu Xenia No Pol Z-1227-VA warna abu dan satu pucuk senjata api mainan.
Baca SelengkapnyaAyah dan anak di Karawang bunuh pria dengan motif penggandaan uang.
Baca Selengkapnya"Saya sering dihantui korban, kadang mimpi digerebek polisi, hidup saya tak tenang," ungkap tersangka KL
Baca Selengkapnya