Dukung Jokowi-JK, aktivis IISIP sebut Prabowo penyangga Orba
Merdeka.com - Koordinator Petisi Aktivis Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta, Ericson Hutabarat mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014. Mereka menilai lawan Jokowi, Prabowo Subianto sebagai salah satu penyangga utama kekuasaan Orde Baru (Orba).
"Prabowo adalah salah satu penyangga Orba dan malah sekarang dia mau maju merebut tampuk utama kepemimpinan nasional," kata Ericson di Posko Kemenangan Jokowi - JK, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/6).
Dia menceritakan, amanah reformasi 1998 dari gerakan mahasiswa adalah untuk memutus rantai otoritarianisme Orba yang dinilai menyengsarakan rakyat.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Bagaimana mahasiswa berperan dalam menjaga kondusivitas Pemilu? “Saya minta mahasiswa berperan, jangan baperan. Keamanan adalah kesepakatan, bukan kebutuhan. Mari kita berfikir dan berperasaan yang positif,“ ujarnya.
-
Apa tujuan Orde Baru? Tujuan Orde Baru Secara garis besar, pemerintahan masa orde baru memiliki beberapa tujuan pokok antara lain :1. Melakukan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi pada masa Orde Lama. Pengoreksian mencangkup dari keseluruhan tanpa terkecuali.
-
Siapa yang menggagas Sumpah Pemuda? Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas asas Pemilu? Asas jujur menjadi dasar bagi penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas, pemantau, dan pemilih untuk bertindak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Enam belas tahun reformasi berlalu, sejak kita memutus mata rantai pemerintah orde baru otoriter yang menyengsarakan rakyat," katanya.
Mereka menilai Prabowo terlibat pelanggaran HAM dalam kasus penculikan sejumlah aktivis demokrasi 1998. Untuk itu menurut Ericson, kesaksian harus dikabarkan dan kebenaran harus didengungkan.
"Tak mungkin bagi kami untuk duduk diam menyaksikan bahaya laten Orba menyeruak kembali," ujarnya.
Karena alasan itulah sejumlah aktivis IISIP Jakarta mengambil sikap, dukungan terhadap pasangan Jokowi - JK. "Pasangan Jokowi - JK memberikan harapan bagi kami untuk melanjutkan amanat reformasi, dan memutus mata rantai Orde Baru dari republik," tandas Ericson.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam jajaran pengurus diisi orang dekat Presiden Terpilih Prabowo Subianto hingga Bos Jalan Tol Jusuf Hamka.
Baca SelengkapnyaMiliter ada di belakang aksi-aksi mahasiswa pasca G30S/PKI. Ini pengakuan para jenderal saat itu.
Baca SelengkapnyaDiskusi Konsolidasi Pro Demokrasi ini digelar untuk menolak Politik Dinasti, Pelanggaran HAM serta bangkitnya Neo Orba.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku kehadirannya di MK untuk mengingatkan pihak yang melupakan sejarah dan demokrasi.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan terima kasih atas dukungan Aktivis 98 terhadap dirinya sebagai capres 2024.
Baca SelengkapnyaPemanggilan calon menteri dijelaskan Prabowo dalam rangka berdiskusi mengenai arah kebijakan pemerintahan mendatang.
Baca SelengkapnyaOsco melanjutkan, jika anak muda tidak mampu berkontribusi untuk negeri adalah pemikiran yang salah.
Baca SelengkapnyaPrabowo tidak ingin menanggapi jika ada yang menghinanya.
Baca SelengkapnyaGrace mengatakan, dukungan dari para alumni dan akademisi perguruan tinggi merupakan kekuatan tambahan bagi pemenangan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk 'Mimbar Bebas Selamatkan Demokrasi' ini digelar untuk menentang praktik politik dinasti di tanah air.
Baca SelengkapnyaMaklumat Bersama Aktivis 98 dikeluarkan menjelang peringatan 26 tahun reformasi.
Baca Selengkapnyanfa menjelaskan, Bergerak 1912 berdiri dengan semangat pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan.
Baca Selengkapnya