Dukung pembangunan di Indonesia Timur, BMKG perluas jangkauan di Papua
Merdeka.com - Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati berencana memperluas area pelayanan di Papua. Perluasan tersebut guna memandu jalannya pembangunan infrastruktur dan transportasi yang tengah berlangsung di bagian timur Indonesia.
"Fokus program BMKG pada tahun ini adalah meningkatkan kualitas layanan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk memandu pembangunan infrastruktur dan transportasi di Papua. Program ini adalah bentuk dukungan BMKG terhadap salah satu visi dalam Nawacita, yaitu membangun Indonesia dari wilayah perbatasan," ujar Dwikorita dalam keterangannya, Selasa (17/4).
Dwikorita menjelaskan BMKG akan menjalankan beberapa program prioritas. "Di tahun 2018, BMKG akan membangun satu radar cuaca di Bandara Wamena, melengkapi 5 radar cuaca lain yang sudah dibangun di Bandara DEO Sorong, Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Timika dan Bandara Merauke. Radar tersebut dapat meningkat akurasi informasi cuaca dan bermanfaat untuk meningkatkan keselamatan transportasi, acuan dalam pembangunan infrastuktur dan pedoman cuaca publik untuk masyarakat," papar Dwikorita.
-
Bagaimana BMKG memprediksi banjir di Bali? 'Peringatan dini cuaca wilayah Bali yang dibagikan oleh Kantor BBMKG Wilayah III pada Kamis (4/3) pada pukul 05.00 WITA dan 08.00 WITA menginformasikan wilayah Badung dan Denpasar berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hinga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang,' ujarnya.
-
Apa yang diprediksi BMKG tentang musim kemarau tahun ini? Musim kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. BMKG memprediksi musim kemarau 2023 ini akan dibarengi dengan fenomena El Nino.
-
Bagaimana BMKG memetakan area gelombang tinggi? BMKG juga telah memetakan sejumlah area yang dianggap rawan gelombang tinggi di kawasan tersebut. Area yang berpotensi rawan gelombang tinggi Menurut Tatang, daerah tersebut berada di sisi barat, mulai dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, Panimbang, Cikeusik, Sumur, dan Ujung Kulon.
-
Bagaimana cara BMKG mengukur badai magnet di Indonesia? Selain itu, pihaknya juga mendapati status gangguan akibat badai magnet yang terdeteksi di Indonesia berskala kecil, dan dapat dibuktikan dari hasil pengamatan BMKG pada empat observatorium magnet bumi yang ada di Indonesia dalam medio 5-11 Juli 2024.
-
Kenapa BMKG memprakirakan cuaca Jakarta cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Bagaimana Kementerian PUPR bergantung pada kerja sama WMO dan BMKG? Di bidang SDA, kami bergantung pada hasil kerja mitra meteorologi. Terutama pada pengoperasian reservoir, penjadwalan sistem saluran irigasi serta aktivitas lain dalam pengelolaan air.
Dwikorita menambahkan selain radar cuaca BMKG pun akan menambah 1 display cuaca. "Selain radar cuaca BMKG pun akan memasang 1 display cuaca di Bandara Frans Kaisiepo Biak. Peralatan untuk gempa pun telah ditambah dengan sensor seismograf di lokasi Enarotali, dan akan dilaksanakan peremajaan peralatan gempa di Biak dan Wamena. BMKG pun akan memperluaskan jangkauan Automated Weather Observing System (AWOS) di 12 bandara. Bandara Kepi, Bandara Babo, Bandara Teluk Bintuni, Bandara Inanwatan, Bandara Teminabuan, Bandara Bilorai, Bandara Ewer, Bandara Ilu, Bandara Numfor Biak, Bandara Tanah Merah, Bandara Enarotali dan Bandara Ransiki," ungkap Dwikorita.
Dwikorita optimis bahwa BMKG dapat memberikan informasi akurat terhadap masyarakat di daerah perbatasan.
"BMKG juga telah menyiapkan Videotron di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Skouw, Jayapura. Videotron tersebut nantinya akan memuat informasi hasil dari radar cuaca. Seluruh instrument dari mulai radar, display, AWOS dan videotron beserta jaringannya akan terkoneksi secara digital ke Big Data Analytic dan Artificial Intelligent. Dengan demikian peringatan bencana akan semakin cepat terdeteksi, jangkauan deteksi yang semakin luas dan akurasi informasi yang semakin akurat. Dengan peningkatan kualitas layanan, masyarakat di daerah perbatasan dapat lebih tanggap terhadap bencana," jelas Dwikorita.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama bulan Juli ini hanya 8 hari pembangunan bandara bisa dilakukan secara masif.
Baca SelengkapnyaBandara Siboru Fakfak mempunyai luas area 5.000 M2 yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.
Baca SelengkapnyaBMKG menetapkan 12 daerah berstatus siaga hingga waspada cuaca ekstrem
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya dalam Pertemuan Bilateral dengan Sekretaris Jenderal WMO PBB Celeste Saulo.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, akses transportasi di wilayah Papua tidaklah mudah.
Baca SelengkapnyaTujuan pemasangan radar di IKN adalah untuk menunjang perspektif pertahanan udara yang dilengkapi air defense weapon.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnya14 daerah tersebut berpotensi mengalami cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang disertai dengan petir serta angin kencang.
Baca SelengkapnyaRadar Thales buatan Prancis akan dipasang di sekitar IKN dan wilayah Papua
Baca SelengkapnyaPeningkatan potensi hujan itu karena beberapa wilayah Indonesia mulai kembali pada fenomena iklim La Nina
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan pembangunan infrastruktur, salah satunya perpanjangan landasan bandara.
Baca SelengkapnyaTerhadap daerah-daerah yang berpotensi mengalami hujan lebat tersebut, BMKG memasukkannya ke dalam kategori waspada banjir akibat dampak hujan.
Baca Selengkapnya