Dukung Program Pemerintah, Gajah Tunggal Gelar Vaksinasi Covid-19
Merdeka.com - Perusahaan penyedia ban otomotif dan produk karet, Gajah Tunggal bersama Yayasan United in Diversity (UID) dan Yayasan Indonesia Untuk Semua (YIUS) melanjutkan program sentra vaksinasi di Klari dan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Presiden Direktur Gajah Tunggal, Sugeng Rahardjo, menyatakan bahwa sentra vaksinasi itu merupakan wujud keterlibatan sektor swasta untuk bergotong-royong membantu pemerintah dan masyarakat dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
"Kali ini adalah kesempatan bergotong royong dengan pemerintah kabupaten Karawang dan warga masyarakatnya. Ini memberi dorongan semangat yang lebih khusus bagi kami karena daerah ini merupakan salah satu tempat kegiatan utama dari perusahaan Gajah Tunggal," kata Sugeng Rahardjo, Kamis (23/9).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Siapa yang memimpin Parc Vaccinogene? Pada masa Hindia Belanda, banyak warga setempat yang belum tersentuh tenaga medis. Tak sedikit yang mengalami daya tahan tubuh lemah, hingga mudah terserang penyakit. Dari sana lahirlah sebuah lembaga bernama Parc Vaccinogene yang dipimpin oleh Eilerts de Haan.
Seperti dilansir dari Antara, perusahaan telah membuka sentra vaksinasi perdana pada Sabtu (11/9) di Kompleks Gajah Tunggal, Tangerang. Sedangkan dua sentra vaksinasi di Klari dan Rengasdengklok berlangsung selama 10 hari, kapasitas 1.000 peserta per hari, yang kemudian diulang dengan dosis kedua pada bulan berikutnya.
Sentra vaksinasi yang juga digelar di berbagai kota Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan itu turut menggandeng pemerintahan daerah, dinas kesehatan, TNI dan Polri.
Ketua Pembina Yayasan UID, Tuti Hadiputranto, mengimbau masyarakat setempat agar memanfaatkan sentra vaksinasi UID-YIUS di berbagai kota demi tercapainya target vaksinasi dua juta orang sehari dan terbentuknya herd immunity.
"Kami menyadari untuk mempercepat pencapaian target tersebut pemerintah tak bisa kita biarkan berjalan sendiri. Kita harus melakukannya bersama-sama demi Indonesia pulih seperti sediakala," kata Fenty Noverita dari Yayasan Indonesia Untuk Semua.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Produksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui BUMN bersama MSD sepakat tingkatkan edukasi tentang HPV.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Bijak Antibiotik (SAJAKA) jadi salah satu cara untuk atasi masalah resistensi antimikroba di masa mendatang.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan alasan banyak perusahaan BUMN menggarap proyek pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaSejumlah patogen dikhawatirkan bisa menjadi ancaman bagi munculnya pandemi baru sehingga jadi perhatian bagi Kemenkes.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaSelain kanker serviks, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus Hepatitis B.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya