Dukung tanpa syarat, NasDem serahkan kandidat cawapres ke Jokowi
Merdeka.com - Ketua Garda Pemuda NasDem Prananda Surya Paloh mengaku partainya akan tetap konsisten mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju Pilpres 2019. Meskipun hingga saat ini partainya belum mendapatkan dampak elektoral yang signifikan dari pengusungan tersebut.
"Ya saya rasa kita konsisten tanpa syarat apapun tanpa mahar terserah Pak Jokowi mau Wapres atau apapun," kata Prananda di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta, Sabtu (5/5).
"Saya yakin dan percaya sebetulnya itu bukan menjadi masalah elektoral menurun atau engga kita bisa lihat di Pilpres ataupun Pileg 2019," lanjutnya.
-
Siapa yang diprioritaskan NasDem untuk Pilgub Jakarta 2024? NasDem akan mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta 2024. Bahkan, Anies dianggap menjadi tokoh prioritas untuk diusung pada Pilkada yang digelar November mendatang.
-
Gimana caranya Jokowi ikut kampanye? Pasal 281 mensyaratkan pejabat negara yang ikut berkampanye dilarang untuk menggunakan fasilitas negara atau mereka harus cuti di luar tanggungan.
-
Kenapa Jokowi dibolehkan ikut kampanye? Undang-Undang Pemilu tidak melarang seorang presiden untuk ikut kampanye, apakah untuk pemilihan presiden atau pemilihan legislatif. Beleid yang sama juga tidak melarang kepala negara untuk berpihak atau mendukung salah satu pasangan calon presiden.
-
Bagaimana pengaruh Jokowi terhadap Pilgub Jateng? Responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen. Di posisi kedua Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi 29,1 persen dan diposisi ketiga Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul 14,8 persen.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
Prananda mengakui memang sampai saat ini NasDem belum mendapatkan keuntungan elektoral yang cukup besar dari pengusungan Jokowi. Namun, kata dia, elektabilitas partai besutan Surya Paloh itu akan tetap naik dengan usaha dan kerja keras para calegnya mendatang.
"Cukup bagus tetapi tidak sebesar dengan partai papan atas tetapi saya yakin dengan adanya caleg-caleg ataupun juga pilihan-pilihan ataupun tokoh-tokoh yang baru masuk dari NasDem pasti akan meningkatkan elektabilitas partai NasDem," ungkapnya.
Anggota Komisi I DPR ini yakin partainya akan tetap lolos parlementary treshold yang telah ditetapkan sebesar empat persen. Ia percaya diri NasDem akan bisa meraih posisi kedua atau tiga besar dalam Pileg 2019 mendatang.
"Kalau kita bisa melihat pada 2014 lalu semua survei menyatakan Partai NasDem itu 2,5 persen tapi kita bisa hampir tujuh persen jadi untuk 2019 nanti kalau kita dinyatakan empat persen ya paling engga sembilan atau 10 persen saya optimis ataupun dua, tiga besar itu masih masuk," ucapnya.
Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin mengatakan deretan partai yang tidak mengusung sendiri calon presiden atau wakil presiden di Pilpres 2019 tidak mendapatkan dampak elektoral yang signifikan. Kesimpulan itu didapat setelah melihat hasil penghitungan beberapa lembaga survei.
"Tidak punya calon sendiri seperti PDIP, Prabowo dengan Gerindra partai yang ada di sana mengekor toh dampak elektabilitasnya tidak terlihat," kata Didi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5).
"Empat partai akan hilang itu kan warning," ucapnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengungkapkan, Pernyataan Jokowi soal pilpres menjadi urusan partai berbeda dengan kenyataan
Baca SelengkapnyaNasDem mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta tanpa syarat
Baca SelengkapnyaSaat ini, PKS, NasDem hingga DPW PKB telah memberikan dukungan kepada Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh mengungkapkan isi pertemuanya dengan Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8).
Baca SelengkapnyaNasDem berusaha menghormati PKS sebagai partai pemenang di Jakarta dalam pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNasDem memastikan pihaknya tidak berada di luar kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Baca SelengkapnyaNasDem tetap menjadi bagian dari koalisi di pemerintahan Prabowo meski kader NasDem tidak ada di kabinet.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem menilai tidak adanya kader di Kabinet Merah Putih membuat hubungannya dengan Prabowo lebih mesra.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak selalu memprioritaskan kadernya untuk diusung menjadi calon kepala daerah.
Baca Selengkapnya“Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama?' kita diam saja," kata Sekjen NasDem.
Baca SelengkapnyaMeski mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran, NasDem memutuskan tidak mengirimkan nama untuk ditempatkan dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaNasDem belum memutuskan nama bakal cagub yang akan didukung untuk Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya